Setelah niat untuk beternak kambing dan persiapan hijauan masakan ternak maka langkah selanjutnya yaitu memikirkan dimanakah kambing-kambing kita nanti akan ditempatkan untuk hidup bereproduksi maupun untuk dibesar gemukkan.
Dalam kesempatan ini tipspetani akan membahas bertahap ihwal sangkar hunian kambing yang sederhana saja sesuai tujuan pembuatan sangkar tersebut. Kandang yang baik yaitu sangkar kombinasi dari banyak sekali macam sangkar kambing yang telah diubahsuaikan dengan cita-cita peternak.
Adapun banyak sekali macam sangkar yang akan kita buat hendaknya juga sesuai dengan tujuan awal kita beternak kambing tersebut, apakah nantinya untuk pembesaran, penggemukan ataupun breeding/pengembang biakan. akan kami share beberapa gambar sangkar yang kami buat, sangkar semi knock down yang sanggup dibuka tutup/ lewat keluar masuk kambing melalui depan yaitu tempat pakan yang sanggup diturunkan dan dinaikkan
Syarat sangkar yang baik diantaranya yaitu tempat yang nyaman, keadaan yang nyaman sangat dibutuhkan untuk tempat tinggal kambing biar tidak gampang stres , alasannya apabila kambing ditempatkan di tempat yang terlalu berisik maka binatang peliharaan akan terganggu masa istirahat dan berkurangnya nafsu makan yang tentunya akan memperlambat produksi ternak tersebut.
Kandang yang dibentuk sedemikian rupa biar sirkulasi udara sanggup berjalan lancar namun angin tidak masuk terlalu kencang untuk menghindari binatang peliharaan kedinginan di waktu malam. apabila suasana terlalu dingin, maka kambing membutuhkan kalori yang lebih utuk menghangatkan badan. Untuk menghindari cuaca yang hambar sanggup dipasang terpal/penutup yang sanggup ditutup pada waktu malam dan sanggup dibuka pada waktu siang.
Sinar matahari pagi sangatlah penting untuk kesehatan ternak kita, maka hendaklah sangkar dibentuk sedemikian biar sinar matahari pagi sanggup tembus masuk ke kandang, sinar matahari juga baik untuk membunuh kuman yang merugikan ternak. Akan tetapi sinar matahari yang berlebih juga menjadikan sangkar terlalu panas dan hal ini tentunya kurang manis juga buat binatang ternak kita.
Berikut contoh sangkar sederhana yang sanggup sebagai tempat untuk hunian binatang :
Kandang menggunakan atap yang diselang seling antara atap asbes dengan ditambah sedikit saja atap fiber bening biar pencahayaan dalam sangkar sanggup terang dan terang di siang hari, dinding bab luar ditutup menggunakan plastik mulsa untuk menahan angin yang terlalu kencang, akan tetapi tidak ditutup semua, hanya separuh dindingnya saja.
Luasnya sekat sekat dalam sangkar tergantung aplikasi nantinya ditujukan untuk apa, yang berencana untuk sangkar koloni tentunya lebih luas dan lebar alasannya diperuntukkan tidak hanya satu ternak saja. Gambar dibawah ini yaitu contoh sangkar individu yang dibentuk agak lega supaya ternak tetap bebas bergerak ke depan ke belakang dan memutar badan. Luas per sekat yaitu lebar 90 cm dan panjang ke belakang yaitu 120 cm. Disini kami isi seekor indukan yang sedang bunting dan kami kira luas segitu sudah cukup nyaman bagi ternak. Luas sekat tersebut sanggup diisikan dengan 2 ekor kambing jantan remaja dan sanggup muat hingga dengan 4 ekor anak kambing.
Berikut ini penampakan pintu depan yang sekaligus sebagai tempat pakan yang sanggup dibuka tutup dikarenakan bab bawah dipasang engsel.
Alasan mengapa pintu sangkar dibikin sedemikian rupa yaitu dikarenakan jikalau kambing sering dikeluarkan maka sanggup bebas bergerak di luar maka binatang ternak lebih bebas, lebih lincah dan lebih sehat tentunya, monitoring terhadap kambingpun lebih gampang sehingga deteksi ternak yang mempunyai gejala-gejala penyakit lebih gampang ditangani.
Dibawah sangkar ini dibikin miring dan disemen biar gampang membersihkan kotoran dan urine kambing sanggup terkumpul di ujung sangkar dimana urine kambing tersebut sanggup proses menjadi pupuk cair organik yang kaya akan nitrogen. Kelemahan bawah sangkar yang disemen yaitu keluar wangi yang agak menyengat apabila terlambat dibersihkan, maka disarankan apabila nantinya mau menciptakan sangkar dan intensitas pencucian kotoran kurang sering dibersihkan, maka sebaiknya di bawah tidak perlu disemen.
Mengenai materi yang digunakan untuk memangun sangkar ini yaitu rangka dan tiang dan wadah pakan menggunakan kayu mindi dan sengon, sedangkan dinding epilog keliling sangkar menggunakan cuilan bambu. Alas sangkar juga menggunakan cuilan bambu yang dibentuk jarak antara bambu yang satu dengan bambu yang lain biar ktoran sanggup jatuh ke bawah dan sangkar tetap higienis dan kering
Cara tradisional untuk mengetahui apakah sangkar yang kita bikin itu nyaman untuk ternak atau tidak yaitu dengan kita mencoba membisu beberapa ketika di dalam sangkar di waktu siang, apabila kita merasa tidak terlalu panas, maka besar kemungkinan ternak juga merasa nyaman tinggal di dalam kandang. Dan apabila tengah malam kita mencoba membisu beberapa ketika di dalam kandang, apabila kita tidak mencicipi kedinginan, maka kemungkinan besar pula ternak-ternak kambing kita juga merasa nyaman beristirahat tidur malam.
Ternak kambing pada skala kecil tradisional biasanya belum memperhitungkan untung rugi dalam perjuangan peternakan, walaupun skala kecil seharusnya ada kalkulasi biaya produksi untuk pola pelebaran/pembesaran skala peternakan. Perhitungan untung rugi tersebut seharusnya sanggup dijadikan perhitungan untuk dilanjutkannya perjuangan ternak kambing tersebut apa tidak mengingat jikalau hanya rugi berarti pekerjaan ini belum termasuk dalam kategori perjuangan produksi.
Faktor yang sangat penting dalam perjuangan peternakan yaitu masakan ternak itu sendiri yang berupa hijauan pakan ternak atau biasa disingkat HMT dan masakan penguat berupa konsentrat halus. Kalau ada yg beropini bahwa modal yaitu faktor utama...itu yaitu benar, dan bagaimana faktor SDM ? itu juga
100% diharapkan alasannya "
hati penyayang binatang" sangat diharapkan sekali dalam perlakuan
ternak kambing.
BACA JUGA:
Dalam kesempatan ini kami akan membahas sedikit
tentang pakan ternak yang dimulai dengan macam macam hiajuan masakan ternak. Di tempat kami hijauan tidak gampang didapatkan begitu saja apalagi ekspresi dominan kemarau kini ini mengingat tempat kami bukanlah tempat yang mempunyai banyak sumber air sehingga lahan untuk penanaman hijauan, jadi HMT harus menanam sendiri dulu di lahan tanah tadah hujan. Seandainya tidak mempunyai lahan untuk menanam maka mau tidak mau pakan harus membeli dari pengepul/penjual rumput yang biasanya ekspresi dominan kemarau begini dihargai lebih kurang Rp 5 ribu untuk satu ikat tebon jagung dan 7 sd 10 ribu untuk seikat rumput kolonjono. Ada yang beropini memang rumput sebaiknya beli untuk mengurangi tenaga kerja untuk mengolah lahan HMT tersebut, namun pada pendapat saya, untuk memulai perjuangan ini seharusnya kita mempersiapkan lahan untuk menanam pakan ternak dulu untuk mempermudah perjuangan peternakan kita nantinya.
Ada dua macam hijauan makan ternak yaitu rumput(yang diambil berupa batang dan daun) dan ramban/daun. untuk domba memang lebih suka rumput sedangkan kambing lebih menyukai daun daripada rumput, dalam artian lainnya bahwa domba lebih suka masakan yang dibawah, sedangkan kambing lebih suka pada masakan yang diatas dadanya. Untuk lebih memperkaya banyaknya jenis masakan kambing, maka kami mencoba menanam rumput dan ramban biar nanti kedepan sanggup mempertimbangkan mana yang lebih manis untuk ternak nantinya yang materi pertimbangannya yaitu bukan saja hanya disukai ternak namun hasil panen hijauan ternak tersebut sanggup melimpah alasannya percuma kalau hijauan tersebut sangat disukai ternak namun produksinya hanya sedikit mengingat lahan untuk kami menanam hanyalah terbatas saja.
Rumput yang ditanam sanggup berupa rumput kolonjono, kesannya memang melimpah alasannya batang rumput ini sanggup tumbuh tinggi sekitar 1,5 m hingga dengan 2 m pada usia 2 bulan sesudah pangkas di ekspresi dominan penghujan, akan tetapi produksinya berkurang ketika ekspresi dominan kemarau, tinggi sekitar 1 sd 1,5 m dan hasil tunas peranakannya berkurang alasannya kurangnya pasokan air. Mungkin tumbuhan ini lebih cocok ditanam di lahan yang mempunyai pasokan air cukup ibarat lahan sawah. Rumput ini sebaiknya jangan dipangkas terlalu muda alasannya akan menjadikan sakit perut pada kambing yang diikuti mencret bahkan kembung yang apabila tidak dilakukan penanganan secara cepat maka kambing kita sanggup berangsur angsur kurus bahkan sanggup mati mendadak. Namun apabila dipangkas terlalu bau tanah maka akan kurang disukai kambing juga alasannya batangnya yang sudah mengeras dan memerlukan mesin cacah untuk melembutkan batang kolonjono yang keras tadi yang berarti kita harus membutuhkan alat pendukung, waktu dan biaya yang lebih untuk menyediakan masakan ternak tersebut.
Kelebihan rumput kolonjono yaitu batangnya yang tumbuh tinggi, namun akan keras ketika mulai bau tanah dan kurang disukai kambing. Kelebihan rumput odot yaitu batangnya yg akan tetap akan dimakan kambing meskipun tanpa tanpa dicacah.
Gambar rumput kolonjono di ekspresi dominan kemarau :
Gambar rumput odot :
Selain rumput tersebut yang sanggup ditanam, sanggup juga jenis HMT berupa ramban legumenosa yang lebih disukai kambing. Adapaun saran kami yaitu jenis indigofera yang sanggup ditanam dari bijinya, ternyata jenis tumbuhan ini tumbuh sangat cepat sekali dan mempunyai protein agresif sekitar 23 %, bahkan sudah sanggup dipanen 4 sd 5 bulan sesudah semai. Tanaman ini sanggup tumbuh di dataran rendah dan bahkan juga di dataran tinggi sekalipun, jadi jenis tumbuhan ini kami rekomendasikan untuk dijadikan sebagai sumber pakan ternak yang bermutu tinggi.
Gambar tumbuhan indigofera 7 bulan sesudah semai :
Gambar daun indigofera :
Tanaman selanjutnya yang sanggup ditanam yaitu gamal. Gamal/klereside yaitu tumbuhan yang sanggup ditanam dengan menancapkan batangnya yang sudah keras dan bau tanah ke dalam tanah tanpa perlakuan khusus. Tanaman ini selain sebagai sumber pakan ternak, sanggup juga membantu mengurangi benalu dalam perut kambing, bahkan terbukti sanggup dijadikan sebagai obat untuk penyakit kulit pada kambing ibarat kudis/scabies.
Gambar tumbuhan gamal/klereside:
Gambar daun gamal:
Sekilas daun indigofera akan tampak sama, namun karakteristik keduanya berbeda, daun indigofera cenderung lebih alot/liat dibanding gamal dan protein kasarnya(PK) juga beda, PK gamal lebih rendah dibanding indigofera.
Tanaman berikutnya yaitu kaliandra. Tanaman ini mempunyai batang yang lebih keras dibanding indigofera dan gamal, sehingga pertumbuhannya pun lebih lambat dibanding kedua jenis tumbuhan tadi. Daunnya cenderung lebih kecil namun banyak, jarak pangkas/panen daunnya juga lebih lama. Jenis tumbuhan ini sanggup dibudidayakan untuk lebih menambah lebih banyaknya jenis masakan ternak kambing kita , selain alasannya daun ini yaitu daun yang paling disukai ternak di sangkar kambing , baik kambing jantan betina dan bahkan belum dewasa kambing(cempe) yang gres berumur 1 bulanpun sangat suka memakan daun ini. Orang jawa bilang, kambing kalau dikasih makan daun kaliandra meskipun jumlahnya tidajk terlalu banyak akan "ayem" atau tidak mengembek minta makan terus.
baca juga
Gambar tumbuhan kaliandra :
Gambar daun kaliandra :
Dari sekian banyaknya
sumber pakan ternak, rumput memang mempunyai produkifitas yang lebih tinggi dibanding tumbuhan legumenosa tadi. Akan tetapi sumber pakan dari daun/ramban mempunyai pohon yang lebih toleransi terhadap kekeringan, Maknanya rumput akan mempunyai produkifitas lebih banyak dibanding ramban, namun di ekspresi dominan kemarau ramban akan mempunyai produktifitas yang lebih.
Selain banyak sekali macam hijaun
makanan ternak tersebut diatas, masih banyak jenis sumber HMT yang lain ibarat daun waru, sengonlaut(albasia),mindi, metir(bendara),mahoni, dan masih banyak lagi. Asalkan daun tersebut tidak beracun dan bergetah banyak, maka sanggup dijadikan sumber HMT, apabila di suatu tempat ada satu jenis tumbuhan yang belum dikenal dan mau dijadikan sumber pakan ternak, maka coba dikasihkan ke salah satu ternak remaja dahulu dengan melayukan dan dicampur dengan daun yang lainnya. Apabila ternak mau makan dan tidak menunjukkan reaksi apapun ibarat kembung maupun keracunan, maka jenis tumbuhan tersebut sanggup diberikan ke semua ternak. Tapi alangkah baiknya apabila ragu, lebih baik jangan dikasihkan ke ternak.
Buah mangga buah kedongdong, kalao artikelnya bermanfaat tolong dishare dong....
baca juga
Tuesday, December 25, 2018