TruebusNews - Perlu pohon pelindung biar plum tak lekas mati. Buah plum bukan tumbuhan orisinil Indonesia yang beriklim tropis. Kendati bukan buah orisinil Indonesia, tumbuhan ini tetap dapat dibudidayakan di Tanah Air. Hanya, ada beberapa hal yang penting untuk diperhatikan dalam budidaya plum, terutama di masa-masa awal.
Febriarso Wibowo, salah seorang pebudidaya plum asal Semarang, bilang hal utama yang perlu diperhatikan ialah problem pecahayaan. Menurutnya, banyaknya cahaya yang diterima tumbuhan plum setiap hari sebaiknya hanya 70% dari sinar matahari yang ada.
Maka itu, usahakan tumbuhan jangan terpapar sinar matahari langsung. Jadi, perlu dibentuk semacam penyaring. "Daun plum tidak berpengaruh dengan sinar matahari penuh ketika berfotosintesa," ujar Pria yang dekat disapa Febri ini.
Jika tumbuhan terlalu banyak terkena panas, ia akan mati. Supaya tidak terkena sinar matahari langsung, perlu ditanam semacam pohon pengayom atau pohon inang di dekat tumbuhan plum.
Pohon inangnya dapat berupa pohon jati atau sengon. Penanaman pohon inang dapat dilakukan secara tumpang sari, sehingga satu lahan dapat menampung beberapa jenis tanaman.
Jika tumbuhan inang sudah siap, bibit plum dapat segera ditanam. Bila dibudidayakan di lahan, peru dibuatkan lubang penanaman dengan kedalaman 10 centimeter (cm) - 15 cm.
Sebelum memasukkan bibit, sebaiknya lubang diberi pupuk sangkar alias pupuk kompos. Setelah itu, gres bibit dimasukkan. Jarak tanam antar bibit sebaiknya sekitar tiga meter.
Saat diameter pohon mencapai 5 cm - 10 cm, plum sudah mulai berguru berbuah. Namun, buah gres benar-benar dapat dipanen ketika plum berusia sekitar tiga tahun. "Umur pohon plum biasanya lama, dapat hingga 10 tahun," tutur Febri. Setiap setahun sekali, buah pohon plum dapat dipanen.
Pebudidaya lainnya, Denny Adian di Bogor, Jawa Barat, menambahkan, tumbuhan plum dapat dikembangkan secara generatif (biji) dan vegetatif. Ia sendiri menentukan berbagi tumbuhan ini secara vegetatif dengan metode cangkok.
Metode ini dipilih sebab plum dapat lebih cepat berbuah. "Enam bulan sudah buah, bila generatif dua tahun gres buah," katanya. Menurut Denny, pengembangan bibit plum secara cangkok tidak sulit.
Dengan metode ini, dalam waktu tiga bulan tunas sudah keluar dan sudah dapat dipindah ke dalam pot atau ditanam di lahan. Setelah ditanam, pupuk rutin diberikan tiga bulan sekali. Bila kemarau, perlu juga penyiraman sehari dua kali.
Sementara animo hujan tidak perlu disiram. Untuk hama, plum rentan diserang kutu daun. "Membasminya cukup dengan penyemprotan,"