TRUEBUSNEWS – Cara Pemijahan Dan Pembibitan Belut. Sobat undangan akan komoditas belut sangat tinggi, namun pemenuhanya masih sangat kurang. Salah satu penyebabnya yakni masih jarangnya orang yang membudidayakan binatang yang satu ini. Belut memang sulit di pijahkan sehingga jarang sekali orang yang menyediakan bibit belut ini , tidak menyerupai lele dan nila yang sangat banyak membibitkan.
Berikut ini cara membenihkan belut:
Persiapan dan Pemeliharaan Induk Belut
Belut yang gres didapat/dibeli sebaiknya dicek terlebih dahulu sebelum dimasukkan kedalam wadah pemeliharaan. Pisahkan belut yang terluka, memar, atau belut yang sakit. Salah satu ciri belut yang sakit yakni belut terlihat lemas, pergerakannya tidak lincah menyerupai belut kebanyakan. Sebelum memulai pembenihan, induk belut dipelihara secara bersamaan dalam satu wadah. Tujuannya yakni semoga induk belut mencapai matang gonad dan dikawinkan secara bersamaan sehingga diperlukan benih yang didapatkan akan lebih seragam. Pemeliharaan indukan sanggup dipelihara dengan memakai media drum plastik, tedmon bekas, atau bak beton. Belut dipelihara dalam wadah tersebut dengan air tawar tanpa media lumpur. Karena belut merupakan binatang nokturnal maka media pemeliharaan perlu diberi pelepah pisang sebagai daerah santunan dari sinar matahari. Selama masa pemeliharaan belut diberi pakan pellet sekali sehari yaitu pada sore menjelang malam hari. Selain itu, pakan juga sanggup berupa belahan keong mas ataupun ikan-ikan kecil. Selama masa pemeliharaan, air harus diganti secara rutin pada pagi hari hingga proses pematangan gonad induk selesai atau hingga induk belut siap untuk dipindahkan ke wadah pemijahan.
Pembuatan Media Pembenihan
Media pembenihan dibentuk beriringan dengan masa pemeliharaan induk belut. Hal ini disebabkan pembuatan media pembenihan memerlukan waktu yang cukup lama. Bahan-bahan yang dipakai untuk menciptakan media pembenihan yakni sebagai berikut;
- Jerami
- Pupuk kandang
- Pelepah pisang
- Lumpur
- Dekomposer/EM4
Semua materi tersebut disusun dan lalu difermentasikan hingga lalu siap dipakai sebagai daerah induk memijah. Adapun caranya yakni semua materi tersebut dimasukkan kedalam wadah dengan susunan sebagai berikut:
- Pada lapisan paling bawah isi dengan jerami kira-kira setinggi 10-15 cm
- Masukkan pupuk sangkar diatasnya setinggi 10-15 cm
- Berikutnya pelepah pisang setinggi 10 cm
- Masukkan larutan EM4/biodekomposer
- Tutup rapat dan biarkan selama satu bulan
- Setelah satu bulan, buka tutupnya dan masukkan lumpur setinggi 10-15 cm
- Tambahkan air hingga setinggi 5-10 cm diatas lumpur
- Biarkan kembali media selama dua minggu.
Untuk mengecek media yang siap digunakan, caranya tusuk media dengan bilah bambu atau ranting hingga ke dasar. Jika pada ranting tersebut muncul busa yang agak banyak dan tercium anyir yang menyengat berarti media belum siap digunakan. Namun kalau busa sudah tidak muncul maka media siap digunakan.
Seleksi Induk Belut Siap Pijah
Setelah media siap dipakai maka selanjutnya dilakukan seleksi induk belut.
Ciri-ciri induk belut jantan adalah;
- Bentuk kepala terlihat tumpul menyerupai busur
- Warna kulit agak gelap
- Panjang tubuhnya 30-40 cm atau lebih
Sedangkan ciri-ciri induk belut betina adalah;
- Bentuk kepala kecil dan runcing
- Warna kulit lebih cerah
- Panjang tubuhnya dibawah 30 cm.
Pemijahan Induk Belut
Induk jantan dan betina yang sudah diseleksi siap ditebar dan dipijahkan untuk menghasilkan anakan belut. Jika memakai drum plastik (potong menjadi dua) tebarkan induk dengan perbandingan jantan dan betina 1:5 kedalam media pemijahan. Dan kalau memakai media yang lebih besar maka perbandingan padat tebar induk belut diubahsuaikan dengan perbandingan memakai drum plastik tadi. Selama masa pemijahan induk belut diberi pakan berupa belahan bekicot/keong mas atau ikan-ikan kecil. Setelah kira-kira dua ahad media lalu dicek untuk mengetahui apakah induk belut sudah memijah atau belum. Caranya yakni tusuk media dengan ranting. Jika muncul satu gelembung higienis maka tancapkan ranting ditempat itu. Lakukan hal yang sama dibeberapa titik. Gelembung ini mengambarkan bahwa proses pemijahan sudah berlangsung. Biarkan selama satu ahad hingga jadinya media pemijahan dibongkar.
Panen Benih Belut
Untuk memanen benih belut dilakukan dengan mengeluarkan media lumpur dari dalam tong atau drum dengan memakai baskom. Tangkap anakan belut secara teliti dan perlahan. Setelah semua benih belut terkumpul, benih lalu dicuci dan dimasukkan kedalam media penampungan benih yang baru. Media pemeliharaan sanggup berupa tedmon bekas, bak beton atau sanggup juga memakai bak terpal yang diisi air. Jangan lupa tambahkan pelepah pisang semoga benih belut sanggup bersembunyi dan terhindar dari sinar matahari. Pemeliharaan benih belut ini sama dengan pemeliharaan induk belut hingga belut lalu sanggup dipanen. [KABARTANI]