CUACA Batam belakangan ini cukup ekstrim. Kalau siang panas banget tapi kadang kala eksklusif mendung dan hujan lebat.
Debu juga cukup menciptakan stamina terganggu. Akibatnya, tubuh jadi lebih gampang nge-drop terutama anak-anak.
Hal itulah yang juga dialami si kecilku Echa dan Arfa. Beberapa hari mereka mulai demam dan diikuti flu. Si Kakak yang sudah mulai ujian mid semester, harus segera mengonsumsi obat untuk menurunkan demam dan mengatasi flu.
Sementara adeknya, pakai resep warisan nenek moyang ^_^ bawang merah diparut dicampur minyak kayu putih dan diborehkan ke seluruh tubuhnya.
Alhamdulillah, kini udah membaik dan ceria lagi.
Hmm... bawah umur memang lebih rentan menderita demam. Bahkan, kalau orang bau tanah dulu bilang anak demam itu biasa, sebab mau tambah akal. Tapi, beneran nggak sih kayak gitu? Hihihi...
Daripada penasaran, akibatnya saya ngubek-ubek file di grup
Room for Children dan nemu goresan pena
dr. Fransiska Sri Susanti, SpA, dokter seorang andal anak RS PMI Bogor.
Bagi yang mungkin lagi butuh gosip perihal demam pada anak, saya share hasil goresan pena dia (sedikit diedit biar ringkas):
Cara Mengatasi Anak Demam
DEMAM ialah reaksi tubuh kita terhadap sesuatu yang mengganggu tubuh kita, contohnya adanya bisul kuman, benturan terhadap jaringan, dll.
Demam berfungsi untuk mengatasi gangguan tadi, dan diharapkan gangguan tadi akan hilang. Jadi, demam bahu-membahu bukanlah musuh kita, melainkan teman kita.
Walaupun begitu, banyak orang bau tanah khawatir melihat anaknya demam. Mengapa? Karena umumnya orang bau tanah khawatir terjadi sesuatu yang membahayakan anaknya.
Hal ini amat sangat sanggup dimengerti. Anak yang demam seringkali rewel, menangis terus menerus, tidak mau makan, tidak mau minum, bahkan sebagian kecil ada yang kejang sebab demam.
Jadi, bagaimana perilaku kita sebaiknya ketika anak demam? *Cek Pakai Termometer UKUR suhu tubuh anak dengan termometer yang baik. Lakukan dengan benar supaya didapat hasil pengukuran yang benar.
Jangan mengukur suhu dengan sekedar menempelkan telapak tangan sebab sensasi suhu yang didapat sangat dipengaruhi suhu lingkungan dan suhu tangan Anda sendiri.
Pengukuran ini juga dibutuhkan untuk memilih kapan anak diberi obat penurun panas, dan juga sebagai data kepada dokter ketika berobat.
Pola suhu bekerjasama dengan jenis penyakitnya, sehingga memudahkan dokter memperkirakan diagnosis pada anak.
* Perbanyak Minum ANAK demam membutuhkan lebih banyak cairan sebab banyak cairan yang keluar lewat keringatnya. Cairan ini sanggup berupa air putih, asi, susu, teh manis, jus buah, kuah sayur, bahkan bila perlu cairan infus bila anak tidak sanggup minum.
*Kompres Air Hangat TUJUAN mengompres ialah membuka pembuluh darah tepi, sehingga makin banyak darah sanggup mengalir dan membawa panas tubuh dari dalam tubuh dan dibuang melalui permukaan kulit.
Untuk membuka pembuluh darah tepi yang benar ialah dengan mengompres menggunakan air hangat kuku atau air suhu ruangan, bukan air cuek atau air es.
Sebab, menggunakan air cuek atau air es justru mengakibatkan pembuluh darah tepi menutup sehingga tidak sanggup membuang panas. Juga dilarang mengompres dengan alkohol.
Karena alkohol hanya menjadikan sensasi cuek tetapi tidak banyak membantu menurunkan suhu. Justru, jikalau uap alkohol terhirup atau terserapnya melalui kulit sanggup mengakibatkan keracunan alkohol.
Tempat yang sempurna untuk mengompres ialah pembuluh darah besar, yaitu di kiri kanan leher, ketiak, dan lipat paha.
Kesulitannya ialah sebagian besar anak tidak suka bila hal ini dilakukan. Cara lain yang sanggup dilakukan ialah dengan menyeka seluruh badannya.
Mengompres hanya dahinya tidak membantu banyak. Bila perlu sanggup juga anak duduk berendam di air hangat sambil dibasuh seluruh tubuhnya.
Untuk menurunkan suhu permukaan tubuh juga tidak diperbolehkan menggunakan pakaian tebal, selimut tebal, dan sebagainya. Panas tubuh tidak akan sanggup keluar.
Sebagian anak sering tampak menggigil bila demam, atau tangan dan kakinya dingin. Ini membuktikan suhu tubuh masih akan naik.
Dalam hal menyerupai ini boleh dipakaikan selimut dan sarung tangan serta kaos kaki, tetapi sesudah menggigilnya hilang segera lepaskan semua tadi, dan mulailah mengompres.
*Minum Obat Penurun Panas HARUSKAH anak minum obat penurun panas bila demam? TIDAK HARUS.
Mengapa? Karena kita tahu bahwa panas ialah teman kita. Panas hanya perlu dihilangkan bila panas itu mengganggu.
Makara bila anak tidak rewel, tidak pernah kejang, dan sebagainya, tidak harus memperlihatkan obat penurun panas. Fungsi obat penurun panas di sini lebih banyak sebagai penghilang nyeri, untuk menciptakan anak lebih nyaman.
Umumnya obat penurun panas hanya menurunkan suhu sekitar 1-1,5 derajat celcius, sehingga kesannya panas tidak hilang. Umumnya obat penurun panas diberikan bila suhu tubuh mencapai 38-38,5 derajat celcius.
Obat yang sanggup digunakan pada anak ialah parasetamol dan ibuprofen. Kedua obat ini memiliki efektifitas dan tingkat keamanan yang kurang lebih sama, tetapi ibuprofen lebih berisiko bila diberikan pada kondisi di mana anak sedang terganggu sistem pembekuan darahnya, contohnya pada demam berdarah.
Parasetamol diberikan dengan takaran 10-15 mg/kg/kali. Dapat diulang minimal empat jam, dan maksimal diberikan 5x sehari.
Ibuprofen diberikan dengan takaran 5 mg/kg/kali bila suhu 38 derajat celcius, dan 10 mg/kg/kali bila suhu tubuh 39 derajat celcius. Dapat diulang minimal 6 jam, dan maksimal diberikan 4 x sehari.
*Cari Penyebab Panas MENCARI penyebab panas perlu dilakukan semoga panas tidak terjadi berlarut-larut. Umumnya bila anak dalam kondisi baik sesudah 72 jam panas perlu dicari penyebab panasnya.
Bawalah anak ke dokter untuk dilakukan investigasi menyeluruh, bahkan seringkali dibutuhkan investigasi laboratorium.
Bila anak dalam kondisi lemah sekali, tidak mau makan dan minum sama sekali, kencingnya sedikit, apalagi disertai penurunan kesadaran, dilarang menunggu 72 jam, segeralah bawa anak Anda ke dokter.
Mudah-mudahan goresan pena ini sanggup membantu para orang bau tanah dalam bertindak ketika anak panas, supaya tidak terjadi kepanikan yang tidak perlu, atau sebaliknya terlalu meremehkan panas, sehingga anak jatuh dalam kondisi berat. Terima kasih. (*)