yang nggak menentu belakangan ini menciptakan stamina badan menjadi praktis drop. Kadang pagi hari hingga siang panas terik bahkan hingga 33 derajat celcius habis itu hujan lebat.
Orang sampaumur saja kadang jadi praktis terjangkit batuk apalagi anak-anak. Demam, batuk, pilek rasanya jadi penyakit langganan bawah umur dikala cuaca tak menentu.
Kebetulan Arfa juga sedang terjangkit demam, batuk, pilek jadi disempetin mencari gosip perihal penanganan batuk pada anak. Saat browsing ke grup for
, nemu artikel batuk pada anak yang ditulis dr Hermansyah Irwan, SpA.
ini mungkin sanggup jadi referensi. Semoga bermanfaat.
Haruskah ke dokter jikalau balita batuk? Kunjungi dokter jikalau anak batuk lebih dari seminggu. Juga periksakan ke dokter jikalau anak anda:
1. berusia kurang dari 3 bulan
2. bernapas lebih cepat dari biasanya atau terlihat sulit bernapas
3. mengi
4. batuk berdarah
5. demam tinggi
6. menderita penyakit kronis, menyerupai penyakit jantung dan paru
Bolehkah Saya Memberikan Anak Saya Obat Batuk? Kini banyak hebat yang cenderung beropini bahwa obat batuk dan flu yang diperoleh tanpa resep (
nonprescription medicines) tidak efektif atau bahkan potensial berbahaya untuk anak di bawah usia 6 tahun sehingga obat-obat ini banyak ditinjau ulang.
Banyak dokter tidak menganjurkan penggunaan obat-obat bebas untuk anak kecil (balita). The American Academy of Pediatrics memperingatkan para orang renta untuk tidak memakai produk-produk ini untuk anak di bawah usia 3 tahun tanpa resep dokter.
Pada bulan Agustus 2007 Food and Drug Administration (FDA) Amerika mengeluarkan peringatan bahwa anak di bawah usia 2 tahun tidak diberikan obat-obat flu kecuali dokter menyarankannya.
Bahkan apabila anda berpikir anak anda hanya menderita flu biasa, tanyakan pada dokter sebelum memperlihatkan anak anda obat bebas berupa obat anti batuk (cough suppressant, expectorant), atau antihistamin
Apabila anda toh akan memperlihatkan juga anak anda obat batuk
over-the-counter, yakinkan diri anda sudah sesuai usia anak, ukurlah takaran secara tepat dan hati-hati sesuai petunjuk.
Apa Penyebab Batuk Anak Saya? Banyak penyebab batuk, berikut ini yaitu penyebab yang paling sering:
Apabila anak anda menderita flu, disertai hidung meler atau tersumbat, bersin, batuk, mata berair, nafsu makan menurun, atau demam ringan.
- Respiratory syncytial virus
Respiratory syncytial virus (RSV) sering menyerang bayi dan anak kecil, tetapi sanggup terjadi pada semua usia. Gejala menyerupai flu, dengan batuk yang semakin berat dan kesulitan bernapas.
RSV kadang ringan, tapi sanggup menjadi berat menyerupai bronkiolitis (peradangan pada akses napas kecil) dan pnemonia (peradangan paru)-khususnya pada bayi di baway usia 1 tahun.
Anak yang alergi terhadap sesuatu menyerupai tungau bubuk rumah sering menderita flu yang tidak sembuh-sembuh. Alergi sanggup juga mengakibatkan hidung tersumbat atau meler (dengan lendir/mucus yang bening). Lendir mengalir ke bawah di belahan belakang sinus ke tenggorokan (disebut '
postnasal drip''), mengakibatkan batuk.
Anak asma cenderung banyak batuk, khususnya pada malam hari. Bila menderita asma, anak anda sanggup mengalami kesulitan bernapas dan mengeluarkan mengi (
wheezing').
Biasanya anak anda menderita alergi atau keluarga memiliki riwayat alergi atau asma. Indikator lain bahwa penyebab batuknya yaitu asma yaitu ketika anak anda batuk sehabis berlari-larian. Ini suatu kondisi yang disebut
'exercise-induced asthma'.
Kemungkinan lain yaitu iritan menyerupai asap rokok atau polusi-bukan alergen-yang mengakibatkan anak anda batuk. Tentu saja pada kasus ini harus diidentifikasi dan dihilangkan penyebabnya.
Banyak kasus pnemonia, yang merupakan benjol paru, berawal dari flu biasa. Apabila anak anda menderita flu yang sepertinya semakin berat, dengan batuk yang menetap, kesulitan bernapas, demam, menggigil, segeralah ke dokter.
Bila anak anda batuk dan pilek lebih dari 10 hari dan tidak memperlihatkan gejala perbaikan - dan dokter tidak mendiagnosis pnemonia - maka kemungkinan anak anda menderita sinusitis.
Infeksi rongga sinus oleh basil ini mengakibatkan batuk berkepanjangan alasannya lendir/mucus terus menerus mengalir ke bawah di belakang tenggorokan, merangsang refleks batuk.
Bila dokter mendiagnosis anak anda menderita sinusitis, maka dokter akan meresepkan antibiotika. Ketika sinus higienis lagi, seharusnya batuk berhenti.
Banyak dokter, tidak yakin anak kecil sanggup menderita benjol sinus alasannya rongga sinus belum tepat dan lebih menentukan pendekatan menunggu daripada meresepkan obat. (*)