SEKARANG ini untuk menemukan remaja yang lihai menghisap sebatang rokok nggak begitu sulit. Bahkan, jikalau dulu masih sebatas remaja yang duduk di dingklik SMP, kini ini bawah umur SD udah banyak yang merokok.
Bahkan, tanpa rasa malu-malu, tak sedikit yang menghisap racun itu di depan umum. Padahal, nggak sedikit lho yang tak memahami ancaman besar di balik sebatang rokok. Yang mereka pahami hanyalah pengen keliatan keren dengan berani menghisap asap rokok.
Ya memang sih, Youngsters yang menetapkan merokok pastinya punya alasan tersendiri. Apalagi, jikalau kondisi lingkungan sangat berpengaruh mensugesti mereka untuk ikut-ikutan menghisap racun dalam sebatang rokok.
Sebut aja alasannya yakni teladan alias teladan dari orang remaja di sekitarnya atau bahkan tokoh idola yang jadi panutannya. Alasan demi pergaulan juga kerap diutarakan sebagian remaja. Misalnya, ikut-ikutan merokok supaya nggak dikucilkan teman.
Bukan itu aja, iklan rokok dengan segmen remaja punya andil dalam mensugesti impian para remaja untuk mencoba rokok. Sugesti bahwa orang merokok lebih keren, tak jarang berhasil menanamkan pemahaman pentingnya rokok untuk meningkatkan rasa percaya diri.
Semua alasan itu makin diperkuat kondisi emosi remaja yang sedang labil sehingga praktis terpengaruh lingkungan. Kedekatan dan frekuensi pertemuan bisa jadi kekuatan imbas pada remaja.
Walau imbas pergaulan cukup berpengaruh mengarahkan remaja untuk merokok, tapi bukan berarti Youngsters tak perlu bergaul dengan sobat lho. Secara, masa remaja sangat butuh eksplorasi dan bergaul dengan siapa saja untuk menambah wawasan, dan memperluas pergaulan.
"Yang terpenting pertemanan harus bertujuan untuk mencari sisi-sisi faktual demi pengembangan diri. Sementara imbas jelek bisa dijadikan cermin dan materi introspeksi diri,"ungkap Mbak Bibiana Dyah Sucahyani, Psikolog Batam yang bersahabat disapa Mbak Dhea.
Artinya, bergaul dengan sobat yang merokok boleh-boleh saja. Yang perlu dihindari yakni rokoknya bukan sobat yang merokok. Yang penting, ada niat yang berpengaruh dari dalam hati untuk menghindari rokok.
Sehingga, meski imbas jelek dari luar muncul secara bertubi-tubi, kamu-kamu masih tetap bisa menjaga prinsip untuk tidak merokok. Walau sebenarnya, penting juga bagi kau mencari alternatif kelompok derma untuk menangkis imbas yang sangat kuat. Dan yang penting, kau bisa tetap keliatan keren meski nggak merokok. Ya nggak seh?(*)
Pahami Dulu Bahaya dan Efek Negatif Rokok BERADA dalam posisi yang mengharuskan memegang prinsip untuk tidak merokok di tengah lingkungan yang merokok memang bukan hal mudah. Secara, setiap hari kau pastinya berhadapan dengan orang yang keliatan asik merokok.
Belum lagi kau harus menghadapi proposal dan bujukan temen untuk ikut menghisap rokok dengan alasan yang beragam. Demi pertemanan lah atau supaya keliatan keren dan berjuta alasan lain supaya Youngsters ikut terjebak dalam kebiasaan jelek itu.
Tapi, walau sulit tapi gotong royong kamu-kamu tak perlu risau dengan `tantangan' yang ada di depan mata. Soalnya nih, bagi kau yang memang punya kesepakatan untuk tidak merokok demi kesehatan, pastinya ada banyak cara untuk menghindarinya.
"Selain niat dan impian yang berpengaruh untuk menghindari rokok, pengetahuan dan pemahaman akan ancaman rokok bisa membantu menjauhkan diri dari rokok,"jelas Mbak Bibiana Dyah Sucahyani, Psikolog Kota Batam yang bersahabat disapa Mbak Dhea.
Itu alasannya yakni dikala seseorang pengen mencapai satu tujuan butuh alasan yang kuat. Artinya, jikalau kau ingin menghindari rokok, motivasi yang paling baik yakni memahami secara mendalam ihwal ancaman rokok dan dampak negatifnya.
Penting juga untuk memahami bahwa gotong royong ada skenario besar. Di mana remaja-remaja Indonesia telah ditetapkan sebagai konsumen rokok yang paling potensial. Pastinya dalam rangka menurunkan kulaitas bangsa.
"Sebisa mungkin miliki alternatif acara faktual yang bisa dilakukan demi melupakan pikiran ataupun imbas rokok. Bila perlu bentuk kelompok sobat dan lingkungan yang mendukung perjuangan kau untuk menjauhi rokok,"saran Mbak Dhea.
Atau jikalau perlu tempel slogan `Aku Ingin Sehat' di kamar, di daerah strategis, dan terutama di dalam hati demi menguatkan niat. Ajak juga temen lain berkampanye anti rokok supaya lebih banyak orang yang punya tujuan sama.
"Intinya, sebagai remaja berprinsip, jangan mau dipengaruhi, tapi justru berusahalah untuk mensugesti orang lain. Pastinya untuk hal-hal yang positif,"jelas Mbak Dhea.(*)
Penting Diingat Biar Nggak Ikutan Merokok * Walau orangtuamu merokok, kau tidak perlu harus meniru. Itu karena, kau yakni langsung yang berbeda dan punya nalar yang bisa digunakan untuk menciptakan keputusan sendiri.
* Jangan terjebak iklan yang menanamkan sugesti bahwa orang merokok lebih keren, macho, gaul atau sugesti lainnya. Karena sebenarnya, iklan rokok menjerumuskan orang. Akan lebih baik jikalau kau membekali diri dengan pengetahuan cukup ihwal ancaman rokok supaya nggak terpengaruhi iklan rokok.
*Kamu tidak harus ikut merokok hanya alasannya yakni teman-temanmu merokok. Jangan takut dikucilkan hanya gara-gara menolak permintaan mereka untuk ikut merokok.
*Perilaku merokok akan menunjukkan dampak bagi kesehatan secara jangka pendek maupun jangka panjang. Dampak itu bukan kau aja yang bakalan menanggungnya tapi juga bisa membebani orang lain ibarat orangtua.(*/net)
Fakta: 1. Dalam asap rokok terdapat sekitar 4 ribu materi kimia dengan 200 di antaranya beracun dan 43 jenis lainnya sanggup menyebabkan kanker. Antara lain, tar (hidrokarbon yang lengket dan nempel di paru-paru), nikotin (zat adiktif yang mensugesti syaraf dan peredaran darah. Bersifat karsinogen, nikotin memicu kanker paru-paru), karbon monoksida (zat yang mengikat hemoglobin dalam darah dan menciptakan darah tidak bisa mengikat oksigen).
2. Asap rokok yang gres mati di asbak mengandung tiga kali lipat materi pemicu kanker di udara dan 50 kali mengandung materi pengiritasi mata serta pernapasan. Semakin pendek rokok semakin tinggi juga kadar racun yang siap melayang ke udara.
3. Pahami bahwa rokok punya imbas racun yang sangat berbahaya sehingga menciptakan penghisapnya punya resiko lebih besar dibandingkan yang tidak mengisap rokok. Di antaranya, perokok 14x beresiko menderita kanker paru-paru, mulut, dan tenggorokan, 4x beresiko menderita kanker esophagus, 2x kanker kandung kemih, 2x serangan jantung. Kanker juga meningkatkan resiko kefatalan bagi penderita pneumonia dan gagal jantung, serta tekanan darah tinggi.
4. Karena bersifat candu, orang yang coba-coba mengisap rokok biasanya bakal ketagihan.
5. Sebagian perokok biasanya bakal ngajak orang lain yang belum merokok. Pastinya pengen orang lain juga mencicipi penderitaan yang sama yakni terjebak dalam candu asap rokok yang jahat.
6. Harganya yang mahal, menciptakan orang akan menghabiskan banyak uang untuk memuaskan keinginannya mengisap rokok.(*/net)