PEMBERIAN stimulasi untuk membantu perkembangan kecerdasan anak yaitu hal penting yang tidak bisa diremehkan. Sebab, sepintar apapun otak anak, kalau kurang mendapat stimulasi, perkembangannya tidak akan maksimal. Ibarat pisau, setajam apapun kalau tak diasah akan tumpul juga.
Mainan yaitu benda yang bisa diandalkan orangtua untuk membantu proses stimulasi kecerdasan otak. Bukan saja alasannya yaitu menjadi ajang rekreasi yang menyenangkan, mainan yang sesuai dengan kebutuhan anak juga akan berperan sebagai media edukasi serta merangsang kecerdasan dan kemampuan anak.
Sekarang ini, cukup banyak jenis mainan yang ditawarkan toko mainan. Khususnya mainan modern yang memperlihatkan kecanggihan yang bisa diandalkan untuk menstimulasi kecerdasan anak. Bahkan, dari satu produk memperlihatkan banyak manfaat.
"Pada prinsipnya, mainan yang baik yaitu mainan yang menyenangkan, aman, non toxic, edukatif, bisa menstimulasi perkembangan kecerdasan otak, panca indera, bahasa, dan kemampuan lainnya. Dan yang paling penting harganya terjangkau,"ungkap dr Fisher Iwan SpRM, dokter seorang jago Rehabilitasi Medik RS Awal Bros Batam.
Bagi yang mempunyai uang lebih, memang tak ada salahnya menentukan mainan yang memperlihatkan banyak manfaat untuk proses stimulasi. Tapi, bukan berarti mainan mahal menjadi jaminan bisa menstimulasi perkembangan anak secara maksimal.
Sebab, benda-benda yang ada di sekeliling kita bergotong-royong bisa menjadi mainan yang tak hanya menyenangkan tapi juga edukatif. Bahkan, perjuangan menimbulkan barang 'biasa' menjadi mainan justru menyumbangkan kemampuan gres yakni kreatifitas.
Dulu, sewaktu mobil-mobilan belum secanggih kini yakni dilengkapi remote control, tidak sedikit anak yang memanfaatkan kulit jeruk bali untuk disulap menjadi mobil-mobilan. Mainan hasil origami atau seni melipat kertas juga menjadi pilihan anak menyenangkan diri sendiri. Sebut saja dengan menciptakan kapal-kapalan, kipas, mangkuk, tas, dan banyak lagi.
Bagi yang ingin efek suara, banyak yang menyulap kaleng susu bekas menjadi telepon-teleponan, atau alat musik pukul. Tambahan beras atau kacang-kacangan pada botol bekas juga memunculkan efek bunyi yang memikat dan menyenangkan.
"Walau hasil kreasi sendiri, tapi kalau keuntungannya bisa menstimulasi kemampuan anak tidak ada salahnya. Tidak hanya hemat, mainan hasil kreasi sendiri juga lebih kondusif dari materi kimia yang membahayakan kesehatan,"ungkap dr Fisher.
Selanjutnya, biar tujuan menstimulasi kecerdasan anak tercapai, orangtua bisa menyesuaikan jenis mainan dengan perkembangan anak. Jika anak butuh mainan untuk merangsang kemampuan merangkak, mainan bisa ditempatkan di area yang membutuhkan perjuangan untuk mencapainya. (*)
Perbanyak Variasi untuk Tingkatkan Eksplorasi BESARNYA rasa ingin tahu belum dewasa terhadap segala sesuatu yang baru, menciptakan anak gemar melaksanakan eksplorasi terhadap segala sesuatu. Baik untuk menguji kemampuan panca indera maupun kemampuan saraf motoriknya.
Bagi anak yang cenderung aktif, harapan bereksporasi tersebut harus didukung oleh media yang bisa membantunya biar lebih berkembang. Sehingga, orangtua disarankan untuk menyediakan mainan yang bervariasi dan banyak pilihan. Karena, semakin banyak mainan yang ada di depannya akan semakin besar juga harapan untuk bereksplorasi dan meningkatkan kemampuan mereka.
"Bagi anak aktif, beliau membutuhkan media untuk terus bereksporasi. Bila mainan yang disiapkan sedikit, mereka akan cenderung mencari media eksplorasi lain. Makara sebaiknya orangtua menyediakan lebih banyak variasi mainan,"ungkap dr Fisher Iwan SpRM, dokter seorang jago Rehabilitasi Medik RS Awal Bros Batam.
Sebaliknya, bagi anak yang mempunyai kelainan menyerupai hiperaktif, sangat tidak disarankan bermain dengan mainan terlalu banyak. Bahkan, sebaiknya anak hiperaktif bermain dengan satu mainan saja. Itu karena, mainan yang banyak justru akan memecah konsentrasi anak akhir kebingungan dan harapan untuk memainkan semuanya.
Tak berbeda dengan anak hiperaktif, anak autis juga disarankan bermain dengan satu mainan saja. Sikap perhatian yang hiperbola anak autis terhadap satu obyek menciptakan mereka hanya membutuhkan satu mainan saja. (*)
Tips Memilih Mainan untuk Anak MASA kanak-kanak yaitu masa bermain. Meskipun di antara permainan tersebut harus diselipkan edukasi wacana banyak sekali hal, tapi tetap saja bermain harus menjadi acara yang menyenangkan.
Selain keterlibatan orangtua dengan menemani anak selama bermain, anak juga membutuhkan mainan yang tidak saja menyenangkan tapi juga merangsang kecerdasan mereka. Lalu, apa saja hal penting yang harus diperhatikan sebelum membeli mainan? Berikut beberapa tips yang bisa dijadikan panduan:
1. Sesuaikan jenis mainan dengan kebutuhan stimulasi anak yakni sesuai usia, emosi dan fisik anak bersangkutan. Jika anak sedang berguru berdiri, pilih mainan yang membutuhkan kemampuan meraihnya menyerupai mainan gantung. Mainan yang tidak sesuai usia tak akan mengatakan kontribusi yang maksimal.
2. Pilih mainan yang dilengkapi audio dan visual. Hal ini akan membantu menstimulasi indera pengelihatan dan indera pendengaran anak. Bagi anak berusia di atas enam bulan, pilih mainan dengan warna yang bermacam-macam dan terang. Sebaliknya, bagi anak berusia di bawah enam bulan sebaiknya pilih warna hitam putih. Sebab, pada usia ini anak lebih tertarik dengan warna hitam putih.
3. Pastikan mainan yang dibeli tidak mengandung racun yang membahayakan. Mainan dengan warna terlalu mencolok kadang lebih mengandung banyak zat kimia. Dibandingkan mainan berbahan plastik, akan lebih kondusif menentukan mainan berbahan kayu.
4. Jangan hanya terpaku pada harga yang mahal. Sebab, harga mahal bukan jaminan bahwa mainan bisa menstimulasi kecerdasan otak secara maksimal.
5. Bagi yang mempunyai dana terbatas, manfaatkan barang-barang di sekitar kita untuk disulap menjadi mainan yang kreatif tapi edukatif. Misalnya mengubah kotak sepatu menjadi kardus dengan banyak sekali ukuran, mengisi botol dengan beras, dan sebagainya.
6. Pilih mainan yang tidak membahayakan anak-anak. Misalnya sudut yang terlalu tajam, gampang pecah, bisa menjepit, dan sebagainya. Selain itu, dampingi anak selama mereka bermain. Tak hanya menjaga keselamatan anak, mendampingi anak bermain juga bisa menjadi media menjalin komunikasi serta mempererat hubungan antara orangtua dan anak. (*)
Sesuaikan dengan Usia dan Kebutuhan Anak Usia 0 - 2 bulan *Tahap Perkembangan:
a. Perkembangan motorik halus dan kasar: refleks menggengam, melipat jari kaku kalau disentuh, rooting ( kepala menoleh kearah pipih yang disentuh)
b. Perkembangan komunikasi: bersuara dengan bunyi tenggorok, tersenyum, bahagia ditimang dan diajak bicara, mengikuti arah obyek dengan mata menangis kalau ingin perhatian
*Jenis mainan yang cocok : Berikan musik, banyak sekali mainan ditempel, digantungan baju ( soft toys, dll) plus tali, gantung diatas anak, beras atau kacang hijau dalam botol, mainan banyak sekali warna dan suara.
Usia 2-4 bulan *Tahap Perkembangan:
a. Perkembangan motorik halus dan kasar: miring, perut dan kaki berguling, mengangkat kepala, memegang obyek sebentar dan menguncang-guncangkannya, membawa tangan ke arah wajah, mengikuti sinar atau objek dengan mata.
b. Perkembangan komunikasi: bahagia bermain dengan yang lain, mulai mengenal wajah terutama ibunya, bahagia dan nyaman kalau ditimang, tersenyum bila ada yang tersenyum padanya, bahagia menggenggam dan memanipulasi mainan yang berwarna cerah, bahagia berinteraksi dengan anggota keluarga.
*Jenis mainan yang cocok: Kaus kaki yang diisi dengan kapuk atau potongan kertas diikat ujungnya. Tambahkan gambar dengan spidol non toxic, mainan berayun yang bisa dibeli dengan harga yang murah.
Usia 4-6 bulan *Tahap Perkembangannya:
a. Perkembangan motorik halus dan kasar: meraih benda, bisa duduk dibantu, berguling dan kembali lagi, mengangkat kepala, memindahkan benda dari satu tangan ke tangan lainnya.
b. Perkembangan komunikasi: Mengenali wajah anggota keluarga, menggumam, ekspresi tertawa dan menangis, respons terhadap cilukba, bahagia melihat cermin dan bermain cilukba.
*Jenis mainan yang cocok: kunci atau benda yang bersuara, kaus kaki yang digambar wajah kemudian isi kapuk atau kapas.
Usia 6-8 bulan *Tahap Perkembangannya:
a. Perkembangan motorik halus dan kasar: meraih sesuatu dengan tangan, duduk sendiri tanpa bantuan, mengangkat kepala kalau tengkurap, bermain dengan kaki, meraih sendok kalau diberi makan, perkembangan komunikasi.
b. Perkembangan Komunikasi: mulai murka kalau mainannya diambil, respon terhadap "bye" dan panggilan nama.
*Jenis permainan yang cocok: main sembunyi-sembunyi, mainan mendorong dan menarik,kacang atau beras dalam kaleng susu, menyusun benda.
Usia 8-10 bulan *Tahap Perkembangannya:
a. Perkembangan motorik halus dan kasar:merangkak,belajar berdiri,menggunakan telunjuk dan ibu jari untuk memegang,memegang botol minum sendiri,koordinasi tangan ekspresi baik.
b. Perkembangan komunikasi:tidak suka berpisah dengan ibunya,berbicara dengan bayangannya di kaca, mungkin mulai kata pertamanya,berteriak untuk minta perhatian,menggeleng (tidak).
Usia 10-12 bulan *Tahap Perkembangannya:
a. Perkembangan motorik halus dan kasar:berdiri dan mungkin berjalan dengan keseimbangan yang buruk,duduk dari berdiri,tepuk tangan.
b. Perkembangan komunikasi:berbicara banyak tapi kebanyakan tak sanggup dimengerti,cemburu,cinta dan marah,bicara 2 sampai 3 kata,tidak suka bunyi asing.
*Jenis permainan: menyukai warna, mainan cermin,bermain di air,menyusun kotak-kotak (cereal, dll),selimut bekas dijahitkan kancing pita (untuk mengenal tekstur).
Usia 12-15 bulan *Tahap Perkembangannya:
a. Perkembangan motorik halus dan kasar:dapat berjalan sendiri, kesamping, kebelakang,dapat melempar bola,menyusun 2 sampai 3 balok,merangkak di tangga.
b. Perkembangan komunikasi:mengekspresikan diri dengan bersuara,menunjuk apa yang diinginkannya,meniru bunyi dengan gerakan.
*Jenis mainan:menyukai musik dan mainan berirama,bermain di air (bath tub diisi mainan),mainan buka-tutup,kotak kejutan menyerupai bekas kotak sepatu, diisi dengan mainan atau foto di dalamnya,mainan bermusik atau radio.
Usia 15-18 bulan *Tahap Perkembangannya:
a.Perkembangan motorik halus dan kasar:jalan dengan keseimbangan yang baik,menyusun 3 atau lebih balok,mulai berlari,naik tangga dibantu.
b. Perkembangan komunikasi:mulai melempar benda kalau tidak suka,mengenal 3-20 kata,menggeleng menganguk(ya/tidak),meniru kata,meniru bunyi (binatang, dll).
*Jenis permainan: Baca cerita, anak juga menyukai dikala mengganti halaman buku,kotak untuk menyusun,berikan benda bersinar (senter dll)
Usia 18-24 bulan *Tahap Perkembangannya:
a. Perkembangan motorik halus dan kasar:menendang bola,berlari dan jalan mundur,menyusun 8 balok,menuang susu ke cangkir,membuka pegangan pintu, membantu berpakaian.
b. Perkembangan komunikasi:melakukan sebaliknya kalau diminta sesuatu,dapat memperlihatkan anggota keluarga di foto,malu kalau ada orang asing,300 kata dan mulai merangkai 2 kata,mulai berinteraksi dengan memeluk dan mendorong.
*Jenis Permainan: bola untuk dilempar,menunggangi mainan atau guling, buku cerita,mainan yang sanggup ditarik ( kotak + tali).
Usia 2-3 tahun *Tahap Perkembangannya:
a. Perkembangan motorik halus dan kasar:melompat,menggunakan sendok dan garpu untuk makan,menggambar garis dan lingkaran,jalan jinjit, bisa memakai roda tiga,naik turun tangga.
b. Perkembangan komunikasi: menggandakan gerakan orang lain,banyak kata yang bisa dan sanggup dimengerti,dapat menjawab pertanyaan sederhana,memberi perintah,merangkai tiga kata.
*Jenis permainan:mainan yang bergerak,main pasir,mainan di mana anak mencari objek yang cocok ukuran bentuknya. Kotak sepatu dibagi banyak sekali bentuk, cari kotak kecil yang pas ukurannya dengan kepingan kecil dari kotak sepatu tersebut,boneka dari kaus kaki, bercerita.
Usia 3-4 tahun *Tahap Perkembangannya:
a. Perkembangan motorik halus dan kasar: sanggup datang berputar-putar dikala berlari,melompat dengan baik,menggunting dengan baik,berpakaian dengan baik.
b. Perkembangan komunikasi:bertanya kapan, apa, dimana,merangkai lebih dari tiga kata,ngotot melaksanakan semuanya sendiri.
*Jenis mainan yang cocok: bermain dengan anak lain dan posesif terhadap mainannya,membaca buku, anak bahagia menemukan hal gres di buku,puzzle besar,mewarnai,bermain di halaman dengan bola,mencocokkan gambar,berikan alat musik, drum dari sendok plus kaleng susu,menggunting menempel,menggambar mewarnai,mainan di atas papan (ular tangga, dll),merangkai manik-manik dengan benang,plastisin. (*)