PERADANGAN amandel merupakan hal yang kerap dikeluhkan anak-anak. Meskipun ada juga orang remaja yang mengalaminya. Terutama bila orang bersangkutan mempunyai kekebalan tubuh yang kurang bagus.
Jika ditinjau secara medis, amandel itu sendiri merupakan kumpulan jaringan limfoid yang berfungsi mempertahankan kekebalan tubuh. Secara anatomi, amandel jumlahnya ada lima buah. Yakni dua berada di kerongkongan di belakang kedua ujung lipatan belakang mulut, dua lainnya berada di bawah pengecap dan satu lagi berada di hidung.
Tapi seiring pertambahan usia, amandel di hidung akan mengecil yakni ketika usia seseorang sekitar 12 tahun. Itu sebab amandel sebagai jaringan limfoid tak lagi memperlihatkan manfaat bagi tubuh.
"Amandel atau tonsil berfungsi mencegah semoga infeksi tidak menyebar ke seluruh tubuh dengan cara menahan kuman memasuki tubuh melalui mulut, hidung, dan kerongkongan. Itulah kenapa tonsil kerap mengalami peradangan ketika ada infeksi,"ungkap dr Asih Yuliati SpTHT, dokter seorang jago indera pendengaran hidung dan tenggorokan RS Awal Bros Batam.
Peradangan pada tonsil atau amandel tersebut disebut tonsilitis. Tonsilitis sanggup bersifat akut atau kronis. Bentuk akut yang tidak parah biasanya berlangsung sekitar 4 sampai 6 hari, dan umumnya menyerang belum dewasa usia 5 sampai 10 tahun. Sedangkan radang amandel atau tonsil yang kronis terjadi secara berulang-ulang dan berlangsung lama.
Mengenai penyebab radang amandel atau tonsilitas itu sendiri cukup beragam. Misalnya infeksi basil kelompok A streptokokus beta hemolitik, atau sanggup juga basil jenis lain atau sebab infeksi virus.
Mengenai tanda-tanda klinis yang menyertai peradangan ini antara lain panas, demam, nyeri menelan,, disertai bunyi serak, batuk pilek, serta ngorok sebagai imbas OSAS atau Obstruction Sleep Apnea Syndrom.
Pada radang amandel akut, biasanya diawali dengan tanda-tanda sakit tenggorokan ringan sampai menjadi parah, sakit ketika menelan makanan, kadang kala muntah.
Tonsilitis sanggup mengakibatkan amandel bengkak, panas, gatal, sakit pada otot dan sendi, nyeri pada seluruh badan, kedinginan, sakit kepala, dan sakit pada telinga. Kelenjar getah bening melemah di dalam kawasan submandibuler. Bagian belakang tenggorokan akan terasa mengerut sehingga sukar menelan.
Pada tonsilitis kronis sanggup menimbulkan kekambuhan sakit tenggorokan dan keluar nanah pada lekukan tonsil. Serangan terjadi secara berulang-ulang, tonsil kelihatan membesar, merah, dan terjadi nanah (berbintik-bintik nanah berwarna putih kekuning-kuningan).
Pembesaran tonsil atau amandel sanggup sangat besar. Bahkan, tonsil kiri dan kanan sanggup saling bertemu sehingga sanggup mengganggu jalan pernapasan.
"Seringnya amandel mengalami peradangan juga sanggup menimbulkan ukuran amandel semakin membesar. Itu sebab setiap pembesaran yang terjadi akan menambah ukuran amandel dibandingkan sebelumnya. Termasuk ketika amandel sudah mengecil atau tidak sedang mengalami peradangan,"terangnya.
Asih mencontohkan, jikalau awalnya amandel hanya berukuran 3 milimeter, usai mengalami peradangan dan pembengkakan, ukuran tonsil sanggup bertambah menjadi 4 milimeter. Itu artinya bila infeksi terjadi berkali-kali, ukuran amandel akan semakin besar meskipun tidak sedang mengalami peradangan. (*)
Harus Operasi bila Setahun Lima Kali Infeksi ADA sejumlah cara yang sanggup ditempuh untuk mengatasi pembengkakan amandel. Baik itu pengobatan maupun tindakan pengangkatan melalui tindakan operasi. Semuanya tentu saja diadaptasi dengan kondisi amandel yang mengalami pembesaran.
"Bila terjadi pembesaran amandel, biasanya dokter akan memperlihatkan obat antibiotik untuk mengatasinya. Tapi jikalau infeksi terjadi lima kali dalam setahun, maka tindakan operasi guna mengangkat amandel harus segera dilakukan,"ungkap dr Asih Yuliati SpTHT.
Tindakan pengangkatan perlu dilakukan mengingat fungsi amandel tak lagi ada. Yakni amandel nggak sanggup lagi berperan sebagai penahan semoga infeksi tidak menyebar ke seluruh tubuh. Bahkan, keberadaan tonsil tersebut justru sanggup menimbulkan imbas jelek untuk kesehatan serta pertumbuhan.
Sebut saja, pembesaran amandel yang memunculkan OSAS. Jika OSAS menimpa anak-anak, mereka akan cenderung mengalami gangguan pertumbuhan. Sebab, kurangnya suplai oksigen akan menimbulkan anak menjadi sering ngantuk, tidak fresh dan cenderung malas beraktivitas.
"Pembesaran amandel tersebut juga akan menciptakan anak mengalami kesulitan ketika makan. Karena keberadaan tonsil tersebut akan menciptakan masakan atau bahkan duri ikan yang dimakan sanggup nyangkut dan melukai tonsil sehingga berpeluang menimbulkan peradangan,"terangnya.
Selanjutnya, jikalau peradangan amandel yang terjadi terus berlanjut, kuman yang ada di amandel sanggup menyebar ke organ tubuh lain ibarat jantung, tulang, ginjal, otot, dan sebagainya. Sehingga, tindakan pengangkatan amandel melalui operasi merupakan hal yang paling mungkin untuk dilakukan.
"Jika pembengkakan yang terjadi tidak terlalu besar, tak menghalangi jalan pernapasan, serta tidak menimbulkan komplikasi, maka pembedahan atau operasi tak perlu dilakukan. Itu sebab tonsil yang terbuat dari jaringan getah bening sanggup berfungsi mencegah tubuh semoga tidak terkena penyakit yang berafiliasi dengan infeksi,"jelasnya.
Mengenai mekanisme proses pembedahan itu sendiri tidak harus dilakukan jikalau anak sudah berumur tertentu. Sebab, meski anak masih berusia sekitar tiga sampai tiga setengah tahun, tapi bila pembesaran amandel tersebut sudah disertai OSAS maka mau tidak mau harus dilakukan pengangkatan.amandel. Tentunya sehabis terlebih dulu dilakukan konsultasi dengan dokter seorang jago anak. (*)
Tips Perawatan Radang Amandel 1. Usahakan minum banyak air atau cairan ibarat sari buah terutama selama demam
2. Hindari minum es, sirop, es krim, masakan dan minuman yang didinginkan, gorengan, masakan yang memakai materi pengawet, pewarna maupun perasa yang kuat. Termasuk asinan maupun manisan
3. Berkumur dengan air garam hangat 3 sampai 4 kali sehari.
4. Kompres leher dengan air hangat setiap hari
5. Diberikan terapi antibiotik (atas petunjuk dokter) jikalau terjadi infeksi basil serta untuk mencegah komplikasi.
6. Beristirahat yang cukup. (*)
Cegah dengan Konsumsi Makanan Bergizi MENGINGAT pentingnya manfaat amandel bagi tubuh yakni sebagai jaringan limfoid, hal bijak yang harus dilakukan ialah mencegah semoga tidak terjadi peradangan maupun pembesaran amandel.
Lantas, apa saja yang bergotong-royong sanggup dilakukan sebagai upaya untuk mencegah terjadinya peradangan serta pembesaran amandel?
1. Tingkatkan sistem kekebalan tubuh anak dengan memperlihatkan masakan yang bergizi dan istirahat dengan cukup. Jika tubuh sehat, maka kemungkinan terkena infeksi yang sanggup menimbulkan peradangan serta pembesaran amandel sanggup diminimalkan.
2. Menghindari masakan atau faktor lingkungan penggagas alergi sebab menjadi salah satu pemicu sering kambuhnya peradangan amandel. Sebut saja, masakan yang mengandung pengawet, pewarna, perasa, MSG, dan sebagainya.
3. Jika diharapkan vitamin atau antibiotika untuk mengatasi peradangan amandel sebaiknya segera dikonsultasikan dengan dokter semoga tidak semakin parah. (*)