HARI Rabu (21/5) kemarin, Echa kembali masuk daycare sehabis hampir dua ahad libur nggak dititip. Rencananya, gadis kecilku dititip mulai Selasa (20/5). Tapi sebab nggak mau ditinggal karenanya Echa balik lagi ke rumah.
Hari Selasa itu bahwasanya mama lagi sibuk dan banyak kerjaan. Apalagi, sorenya janjian mau pemotretan untuk posteral Youngsters. Tapi gimana lagi, daripada Echa menangis bombai sebab ditinggal di penitipan, karenanya beliau ikutan mama pemotretan.
Selama pemotretan di Golden Truly, Echa nggak pernah rewel ataupun minta gendong. Gadis kecil yang jarang banget jalan di mal ini justru keliatan begitu riang. bahkan, saking riangnya, beliau jadi antusian memegang barang2 yang ada di mal.
Karena takut mecahin barang, mama terpaksa harus teriak2 untuk mengalihkan perhatian gadisku. Apalagi, kalo Echa udah mendekati area parfum branded yang lagi sale... aduh... kalo sampe pecah niscaya bakalan mama kena tahan nggak boleh pulang. Gimana nggak? harganya jauh banget dari kemampuan kantong. Bayangin aja kalo beliau sempat mecahin lima botol. Ohh... nooo.... ngebayangin aja udah serem.
Pulang pemotretan, ternyata kami harus ngikutin om fotografer mengambil foto di beberapa lokasi ampe malam. Karena semenjak pagi, Echa kurang istirahat dan ikutan kerja, gadis kecilku itu udah mulai bete, haus, lapar, lengket (karena belum mandi). Kalo udah gitu, beliau niscaya akan mencari gara2 dan nangis.
Nah, nggak pengen Echa kecapean lagi gara2 ikut mama kerja, karenanya Rabu pagi Echa kembali ke daycare. Maksudnya sih, semoga beliau bisa lebih tenang dan nggak perlu bercapek-capek ria keliling mal. Soalnya, hari Rabu mama kembali ada pemotretan untuk smart woman. Walau nangis waktu ditinggal, tapi Echa harus tetap 'sekolah' di daycare.
Sorenya, sepulang kerja, kami menjemput Echa untuk diajak pulang. Karena udah kemaleman, kami nggak sempat mampir usang di daycare.
Entah kenapa hingga di rumah, Echa tiba2 merengek minta nenen (maklum beliau gres akan disapih sempurna usia dua tahun atau empat hari lagi). Tapi, berhubung waktu maghrib udah mau habis, Echa harus menunggu mama sholat dulu. Nggak tau sebab emang udah haus banget atau sebab cari perhatian, Echa tetap aja nangis dan nggak mau nunggu. Sampe karenanya mama 'marah' dan ngambek diam. Ngeliat mamanya ngambek, Echa eksklusif melongo bersahabat mama sambil memegang botol susu.
Dengan tetep diam, air matanya menetes walau tanpa ada suara. Karena nggak pengen Echa bandel, mama tetep membisu hingga karenanya papa bikin susu untuk Echa.
Habis minum susu, Echa diajak papa beli makan dan karenanya mama dan echa 'berdamai'. Tapi sebab sepulang beli makan listrik mati, karenanya kami harus candle light dinner alias makan ditemani lilin.
Nggak menyerupai biasa, malam itu Echa benar-benar nggak mau makan. Dia cuma mau pegang bola-bola nasi yang dibentuk papa. Mungkin sebab capek, karenanya gadis kecilku tertidur di lantai selanjutnya dipindah papa ke kamar.
Paginya, sehabis bangkit tidur, Mama terkejut mendapati wajah Echa ternyata ada yang lebam di serpihan dagu. Setelah diperiksa ternyata lebam tembus hingga bibir dalam, gusi hingga kena ke lidah. Luka itu terperinci bikin kaget sebab malamnya nggak pernah ketauan (mungkin sebab gelap akhir listrik mati).
Melihat luka yang cukup menyedihkan itu bikin mama ngerasa bersalah sebab malamnya udah bikin Echa murung dan menangis. Maafkan Mama ya dek.... Mama udah bikin Echa sedih. Ternyata Echa yang belum bisa mengadu itu lagi sakit dan perih. SEdihnya lagi, luka itu ada sebab mama nggak bisa jaga Echa sebab harus bekerja. Dan sehabis diusut, ternyata Echa jatuh dari atas meja dan mungkin terkena sudut meja waktu di daycare.
Akhirnya, dari semua insiden yang dialami Echa, mulai perilaku Echa yang berubah jadi bernafsu (suka menyerang), suka ketakutan ketika mendengar teriakan orang, stress berat ketika ditinggal sendiri, suka dipukul, dicakar dan dijambak temen di daycare, Echa memang harus tetap berada di rumah.
Walau agak repot tapi mama dan papa Echa harus bertukar kiprah menjaga Echa. Papa yang tetapkan kerja sore mulai jam 15.00 sampe 23.00 akan menjaga Echa selama mama kerja. Saat papa mau kerja, gres mama yang bertugas menjaga Echa.
SEmoga semua yang dialami ini akan menjadi kenangan dan dongeng sehabis Echa besar nanti. Bahwa tidak gampang untuk mencar ilmu mandiri. Tidak gampang juga menjalani proses untuk mencapai satu titik bahagia. Setiap orang niscaya mempunyai jalan berbeda dalam menjalani hidup. Itu yang harus disadari dan harus dijalani.(*)