KITA semua niscaya pernah melaksanakan perjalanan, entah ke luar kota, entah ke mancanegara, entah ke kutub selatan dan utara, atau cuma menengok kerabat di kampung sebelah. Nah, sudahkah Anda mendokumentasikan kisah perjalanan Anda dalam sebuah tulisan?
Berikut tips dari Bung Akmal, wartawan Tempo di milis apsas yang ia kelola: Melakukan perjalanan (ke luar kota, luar negeri) baik untuk kepentingan pekerjaan atau sekadar hobi pribadi, merupakan acara yang sangat menarik. Banyak manfaat yang sanggup diambil. Para prosais dan penyair merekonstruksi ulang perjalanan itu dalam pelbagai bentuk kreatif. fotografer mengabadikannya dalam komposisi-komposisi visual.
Salah satu bentuk yang lebih umum, dan lebih cepat dikerjakan, ialah catatan perjalanan (bisa juga disebut "kisah perjalanan" atau apa pun nama lainnya), yang sanggup dengan lekas dipublikasikan di media cetak umum.
Melihat tingginya dinamika perjalanan anggota milis apsas, saya sarankan apsasian untuk membiasakan diri menciptakan sebuah catatan perjalanan yang sanggup dipublikasikan bagi pembaca umum. Salah satu kiat untuk ini diberikan oleh martin li, seorang penulis perjalanan dan fotografer asal Inggris yang biasa menulis untuk travel intelligence, London.
Inilah beberapa poin utama dari Li:
Tulisan perjalanan ialah bab dari reportase, bab dari catatan harian, dan bab dari penyediaan informasi bagi pelancong atau mereka yang hendak melaksanakan perjalanan. penulis perjalanan melakukannya dengan bermacam-macam gaya dan teknik yang berbeda.
Dari sisi pembaca, tatkala membaca goresan pena perjalanan, mereka mungkin berharap sanggup turut mencicipi apa yang dialami penulis. aa melibatkan diri dalam goresan pena dengan mengungkapkan pengalamannya ketika melaksanakan perjalanan.
Tentu, seorang penulis kisah perjalanan tidak sekadar menceritakan pengalamannya, tetapi juga mendeskripsikan daerah dan aktivitasnya. Dengan demikian, pembaca selain turut mencicipi pengalaman penulis, juga mendapat informasi ihwal lokasi yang menjadi tujuan perjalanan serta insiden yang menyertainya.
Berikut beberapa tips untuk menciptakan goresan pena perjalanan. 1. Segar
Berikan sudut pandang yang segar, kalau mungkin, mencakup beberapa pokok permasalahan yang tidak biasa. Kreatiflah dalam menulis perjalanan, termasuk dalam memakai gaya bahasa ibarat metafora dan simile yang penuh daya dan orisinal.
2. Personal
Ambil pendekatan sendiri untuk sebuah daerah yang dikunjungi, sebuah acara yang anda coba lakukan atau sebuah petualangan mendebarkan yang sedang anda kerjakan. apa yang bekerjsama menginspirasi Anda? Kenali dan jelaskan kepada pembaca.
Cerita harus mempunyai bunyi dan sudut pandang personal. Ingatlah bahwa sebagian besar daerah yang Anda tulis, sangat mungkin sebelumnya SUDAH ditulis orang lain. Ini merupakan tantangan untuk mendapat sesuatu yang gres dan orisinal untuk dikatakan kepada pembaca.
3. Jenaka
Tulisan perjalanan hendaknya mempunyai sebuah nada yang cerah, cemerlang, hidup, dan jenaka. Perjalanan ialah sebuah proses berangkat dari yang familiar menuju kepada yang gila dan tidak familiar, sering kaya akan insiden komedi dan jenaka.
Masukkan komedi ke dalam goresan pena di daerah yang patut dan jangan takut menciptakan pembaca tertawa. Juga, jangan takut untuk memasukkan "kecelakaan" , misalnya, ke dalam bagian-bagian tulisan. Tak perlu 'jaim'. Ini sanggup menjadi ibarat bacaan berharga.
4. Surprise
Beri kejutkan kepada pembaca. berikan pembaca sesuatu yang tidak biasa, sesuatu yang hanya diketahui sedikit orang-tentang suatu lokasi misalnya. Lakukan ini dengan mencoba acara yang tidak biasa, bertemu dengan orang-orang yang baru, terlibat ke dalam adegan yang gila ketika berada dalam sebuah perjalanan.
5. Seimbang
Tulisan perjalanan harus memadukan observasi personal, deskripsi dan komentar dengan informasi mudah yang mempunyai kegunaan bagi pembaca. jadi, ada keseimbangan yang cermat antara pengalaman personal, deskripsi lokasi, deskripsi kegiatan atau peristiwa. dan ingat bahwa ketika menulis sebuah kisah perjalanan, anda juga seorang wartawan sehingga akurasi fakta tetap harus diperhatikan.
6. Kutipan
Untuk memperkaya goresan pena kutip komentar teman perjalanan atau pengunjung suatu kegiatan atau lokasi. Silakan mereka mengekspresikan perasaan mereka, kengerian, atau ketakjuban mereka ihwal suatu daerah atau kegiatan yang sedang berlangsung.
Lalu, sesudah sebuah goresan pena perjalanan final digubah, mau dikemanakan? dipampang di blog pribadi, oke-oke saja. Dikirimkan ke media umum, juga tak ada salahnya. Tapi jangan lupa menyertakan foto dengan format jpg
Bagi yang tertarik menyiarkan kisah perjalanannya di koran Tempo edisi minggu, sila kirim ke:
akmal@mail.tempo. co.id.
Selain Koran Tempo Edisi Minggu, Anda sanggup juga mengirimkan ke Majalah Femina untuk rubrik Oleh-Oleh. Kirimkan lewat email ke kontak@femina-online.com.
Selamat Menulis....
Dikutip dari Milis Mediacare