DERITA polip atau tonjolan daging yang jinak pada rongga hidung ternyata mempunyai cukup banyak penyakit komplikasi yang mengikutinya. Tak hanya akan menimbulkan peradangan sinus atau sinusitis, polip juga dapat merusak struktur tulang penderitanya.
"Keberadaan polip yang tak segera diatasi dapat menimbulkan sinusitis atau peradangan sinus yakni rongga pada area hidung dan sekitar mata. Peradangan tersebut cukup berbahaya dan dapat berdampak pada kerusakan mata serta radang otak atau meningitis," dr Agus Subagio SpTHT, dokter seorang jago THT Rumah Sakit Awal Bros Batam.
Sinusitis sebagai akhir munculnya polip pada hidung itu sendiri terjadi alasannya ialah sekret atau cairan tak dapat keluar dari rongga hidung dan justru tertahan di dalamnya. Endapan sekret itu kemudian menjadi area yang manis berkembangnya basil penyakit. Hal itulah yang menimbulkan terjadinya peradangan pada sinus atau sinusitis.
Tak hanya akan berdampak pada kerusakan mata dan peradangan otak, dikala diikuti sinusitis keberadaan polip juga akan menimbulkan kerusakan struktur tulang penderitanya. Yakni merupakan efek tekanan tonjolan pada tulang penderitanya. Jika tekanan terjadi secara terus menerus, usang kelamaan akan merusak struktur tulang.
Mengenai penyebab munculnya polip, berdasarkan dr Agus, sampai sekarang masih belum dapat dipastikan. Hanya saja, penyakit berupa tonjolan warna putih keabu-abuan menyerupai nata de coco ini biasanya dialami oleh penderita sejumlah penyakit tertentu. Misalnya Rinitis alergika, asma, Sinusitis kronis, serta Fibrosis kistik.
"Selain dapat menimbulkan munculnya derita sinusitis, polip itu sendiri juga dapat muncul alasannya ialah seseorang sebelumnya telah menderita sinusitis. Yakni polip tumbuh alasannya ialah adanya pembengkakan akhir infeksi. Itu alasannya ialah dalam area hidung kita ada pecahan yang sempit. Jika terjadi tekanan negatif pada kawasan itu dapat menimbulkan pembengkakan," terang dr Agus.
Karena letaknya yang berada di rongga hidung, polip yang mempunyai bentuk bertangkai atau berkaki ini akan menimbulkan penyumbatan hidung. Sehingga, penderita seringkali mengeluhkan adanya penurunan fungsi indera penciuman.(*)
Polip Stadium Lanjut Harus Dioperasi UNTUK mengatasi munculnya polip dalam rongga hidung, ternyata tidak dapat dilakukan dengan cara yang sama atau istilahnya disama ratakan. Sebab, penyakit yang dapat berdampak pada munculnya tumor bila terjadi mutasi gen ini hadir dalam sejumlah tahap. Yakni dimulai stadium satu sampai stadium tiga.
"Jika polip masih berada di tahap awal atau stadium satu, keberadaan polip biasanya masih belum kelihatan dalam investigasi fisik. Sehingga, untuk mengetahui atau mendeteksi penyakit ini membutuhkan alat khusus untuk pengecekan melalui proses endoskopi," kata dr Agus Subagio SpTHT, dokter seorang jago RS Awal Bros Batam.
Lain halnya bila derita polip sudah masuk dalam stadium dua. Sebab, dalam tahapan ini polip yang berada dalam rongga hidung sudah kelihatan dan menutupi lubang hidung meskipun masih belum secara keseluruhan. Sehingga, investigasi secara kasat mata yakni dengan melihat ke lubang hidung pun dapat dilakukan.
"Penanganan polip pada stadium satu dan dua dapat dilakukan dengan memperlihatkan obat untuk mengatasi munculnya penyakit tersebut. Kecuali bila polip stadium dua sudah memenuhi hampir semua rongga hidung, tindakan operasi sudah harus dilakukan. Begitu juga dengan polip pada stadium lanjut atau stadium tiga," katanya.
Mengenai anggapan bahwa polip yang dioperasi akan tumbuh lagi pasca operasi, dr Agus menyampaikan hal tersebut sangat tergantung pada tindakan operasi yang dilakukan serta jenis polip itu sendiri. Artinya, bila tindakan operasi dilakukan dengan higienis dan dilakukan pada polip dengan tipa praktis sembuh, maka polip tak akan muncul kembali.
Begitu pula dengan ada tidaknya faktor penyakit yang menyertainya. Misalnya Rinitis alergika. Jika penderita polip juga mempunyai penyakit ini, maka peluang munculnya kembali polip pasca operasi dapat saja terjadi.(*)
Segera Obati dan Hindari Munculnya Penyakit Pencetus LEBIH baik mencegah daripada mengobati. Setiap orang niscaya baiklah dengan hal ini. Sebab, dikala seseorang sudah terkena penyakit, bukan saja rasa sakit yang akan ditanggungnya tapi juga upaya untuk menyembuhkan penyakit tersebut niscaya membutuhkan waktu.
Nah, bagaimana dengan polip? Apa yang dapat dilakukan untuk dapat mencegah datangnya polip pada badan kita? Bagaimana juga bila polip sudah diangkat dan kita ingin dapat bebas dari penyakit tersebut?
Mengingat kemunculan polip bekerjasama dengan derita sejumlah penyakit menyerupai pilek alasannya ialah alergi atau alasannya ialah infeksi, maka penyakit tersebut harus segera diobati dikala tanda-tandanya muncul. Sebab, bila penyakit aktivis sembuh, diyakini polip tidak akan muncul kembali.
"Jika ada gejala infeksi pada rongga hidung atau sinus kita, sebaiknya segera diobati. Sebab, bila hal tersebut dibiarkan dapat menimbulkan munculnya polip yakni terpicu dari pembengkakan atau infeksi sinus ," kata dr Agus Subagio SpTHT.
Selain pengobatan penyakit yang dapat mencetuskan munculnya polip, menghindari hal-hal yang dapat memicu munculnya penyakit aktivis juga harus dilakukan. Misalnya menghindari hal-hal yang menimbulkan pilek alergi atau pembengkakan yang dapat merangsang infeksi.(*)