A. CARA MEMPERTAHANKAN MUTU BUAH MANGGA
1. Panen dan pasca panen mangga
Untuk mempertahamkan mutu magga secara umum aneka macam varietas, maupun jenis mangganya penanganan panen dan penentuan dikala panen sangat memilih daya simpan serta kualitas dari mangga itu sendiri. Yang perlu mendapat perhatian dari para petani mangga yaitu:
a), Teknik pemeliharaan mangga dikala berbunga dan berbuah dari stadia tumbuh hingga stadia siap panen, sangat penting terutama dari serangan hama dan penyakit yang menyerang mangga, untuk dilakukan penanggulangan secara dini sesuai dengan standar operasional mekanisme (SOP), gunakan pestisida yang ramah lingkungan
b). Buah mangga yang terjangkit hama/penyakit, biasanya walaupun kulit buah mulus, jangan disatukan dengan buah yang baik, hal ini akan menurunkan kualitas mangga yang baik, jawaban adanya penularan hama atau penyakit lainnya sehingga harga dikala penjualan menjadi murah.
c) Kegiatan panen mangga yaitu mencakup waktu dan kriteria panen serta cara melakuka panen, waktu panen yang baik dilakukan pada dikala udara cerah dan tidak hujan, kriteria panen mangga yang siap dipetik kondisi masak warna kulit sedikit gelap penggalan atas, atau warna kulit berbeda dengan penggalan bawah buah yang lebih cerah ini tingkat biasanya bila diperam rasanya kurang bagus dan penampilannya kurang menarik, harga relatif murah,
d).yaitu warna kulit mangga pada seluruh kulit buah berwarna gelap dan tidak terperinci menyerupai mangga muda, bahkan keluar warna kemerah-merahan, manga ini apabila diperam, memiliki rasa yang cukup manis, segar, serta berpenampilan baik mangga menyerupai ini biasanya
e). Untuk mangga yang akan dikirim keluar kota atau ekpor biasanya kematangan mangga yang dipanen 60-70%, sehingga dikala pengangkutan mangga tidak rusak, dan hingga ditujuan telah masak 90-100%
f). Teknik pengangkutan/transportasi
Buah mangga yang telah dipak atau dikemas, penggangkutan dari lokasi ke kawasan tujuan sangat mempengaruhi kesejukan dan ketahanan dari buah mangga itu sendri, dalam pengangkutan yang baik ialah memakai kendaraan beroda empat berpendingin yang temperaturnya < 10⁰C, apabila memakai kendaraan yang tidak berpendingan, buah mangga yang dikemas dan ditumpuk tidak terlalu padat dan jangan ditutup dengan plastik, lantaran akan meningkatkan suhu, sehingga buah akan cepat masak penuh dan kemudian akan cepat menjadi busuk, tumpuklah magga yang telah dipak tadi, tempatkan dikendaran kolam terbuka, susunan dan usahakan tidak terlalu dipadatkan atau ditumpuk terlalu tinggi.
2. Kerusakan dan Penyakit pada Buah
Kerusakan yang terjadi pada buah akan menurunkan mutu buah, bentuk kerusakan yang terjadi sangat bermacam-macam yaitu kerusakan fisik, biologi kimia maupun mikrobiologi
a. Kerusakan fisik
Kerusakan ini terjadi lantaran perlakuan-perlakuan fisik. Seperti lantaran pendinginan yang terlalu tinggi, atau proses pemanasan jawaban buah terjemur terlalu usang sehabis panen, atau dikala pengolahan hasil jawaban pemakaian suhu terlalau tinggi, kesannya penampilan dan rasa buah menjadi berubah. Kerusakan fisik ini sangat merugikan lantaran terjadi penurunan mutu dan mempengaruhi daya simpan dari buah tadi.
b. Kerusakan Biologi
Kerusakan ini disebabkan oleh serangan serangga, hewan pengerat, dan sebagainya. Masuknya ulat serangga kedalam buah sanggup merusakkan penggalan dalam buah. Selai itu juga memudahkan masuknya mikroba perusak masuk, sehingga buah cepat busuk.
c. Kerusakan Kimia
Rusaknya kandungan zat-zat kimia pada buah lantaran hal-hal yang disebabkan oleh kerusakan biologi atau fisika. Misalnya aktifnya enzimatis lantaran kerusakan sebelumnya. Penyimpanan pada suhu tinggi sanggup pula menjadikan rusaknya kandungan kimia
d. Kerusakan Mikrobiologi
Bermacam-macam kapang, bakteri, maupun jamur memiliki daya perusak. Buah akan menjadi wangi jawaban serangan jasad renik tersebut. Luka pada permukaan kulit buah akan mempercepat terjadi kerusakan.
e. Kerusakan Mekanik
Kerusakan mekanik terjadi jawaban adanya benturan-benturan mekanis. Luka mekanik sanggup terjadi dikala pemanenan, sortasi, pengemasan, juga dikala pengangkutan.
Dengan melihat kerusakan yang diuraikan diatas tadi tidak ada yang sanggup menguntungkan, namun sebaliknya berakibat kepada kerugian yang besar, oleh lantaran itu kepada para petani yang melaksanakan aktivitas budidaya manggis, maupun mangga dikala penentuan panen, pasca panen, pengangkutan memerlukan perhatian yang cukup besar, lantaran kehilangan hasil yang berakibat pada pendapatan yang akan diterima oleh petani.
B. CARA MEMPERTAHANKAN MUTU BUAH MANGGIS
1. Panen dan pascapanen manggisTanaman manggis di Indonesia biasanya mulai berbunga pada bulan juli-Oktober, sehingga buah masak siap dipanen pada bulan Nopember-Maret.
Panen perdana dari biasanya sangatlah tergantung pada bibit yang ditanam. Tanaman manggis yang berasal dari biji mulai berbuah pada umur 15 tahun bahkan lebih, sedangkan bibit yang ditanam dari hasil sambung pucuk sudah mulai berbuah pada umur 5- 7 tahun.
Panen perdana dari manggis biasanya 5-10 buah/pohon, namun pada tahun berikutnya manggis sanggup berbuah rata-rata 30-50 buah /ponoh, kemudian pada tahun berikutnya rata-rata 500 buah, 700 buah, 1000 buah bahkan lebih rata-rata/pohon/tahun, untuk tanaman manggis yang telah berumur lebih dari 20 tahun biasanya sanggup menghasilkan buah manggis rata-rata 2000-3000 buah/pohon/tahun.
Penentuan dikala panen buah manggis dalam katagori masak yaitu warna telah berwarna ungu kemerah-merahan atau berwarna merah muda. Panen manggis biasanya dilakukan dengan cara dipetik atau dengan cara memotong pangkal tangkai buah dengan pisau atau gunting stek, untuk pohon yang sudah tinggi memakai galah yang ada keranjangnya, sehingga buah yang dipetik tidak jatuh ketanah.
Pada dikala penentuan panen dan memetik buah semoga buah sanggup dipertahankan mutu dan kesegaranya ada beberapa hal yang harus diperhatikan :
- Buah yang dipanen 25-50% sehabis terbentuk warna ungu, telah dinyatakan masak, dan jangan kelewat masak.
- Saat panen buah yang dipetik jangan hingga rusak, usahakan hingga dibawah tidak dijatuhkan, lantaran buah akan memar bahkan luka, sehingga mempercepat masuknya kuman pembusuk kedalam buah.
- saat panen diusahakan pada dikala udara cerah, dan tidak turun hujan, sehingga buah manggis yang panen dalam keadaan kering.
- Pengumpulan buah manggis yang telah dipanen, tempatkan dalam keranjang bambu atau plastik dengan ukuran sedang, jangan yang terlalu besar (ukuran 5-10 kg)
- Lokasi pengumpulan buah manggis dipilih kawasan yang letaknya strategis, teduh, dan nyaman untuk memperlancar proses penangganan berikutnya.
- Lakukan sortasi dan klasifikasi, yaitu buah manggis yang baik dan rusak pisahkan, ukuran buah juga pisahkan menurut grid A,B,C yaitu ukuran berat >100 gram (A), ukuran 70- 80 gram (B) dan < 50 gram (C)
- setelah dilakukan pengkelasan, pada tahap selanjutnya ialah lakukan pengemasan, terutama untuk tujuan ekspor, pengemasan yang baik gunakan materi yang punya penampilan yang menarik dan kondusif sehingga buah manggis tidak rusak dikala pengangkutan.
- Bahan pengemasan yang dipilih yaitu yang ringan dan tidak merusak produk, buah yang dikemas ukuran seragam, warna kulit merah tua, merata dan tidak cacat, tiap kemasan diberi label yang menarik dan informatif, mengenai jenis, varietas buah dan mutunya.
- Penyimpanan buah manggis sanggup tahan usang dan segar bila penyimpanan dilakukan pada ruangan atau kawasan yang dingin, yaitu pada suhu 4⁰- 6⁰C, sehingga buah maggis tersebut sanggup tahan ± 2 bulan, sedangkan pada suhu 9⁰-12⁰C buah manggis hanya sanggup bertahan kesegarannya 30 hari. Oleh lantaran itu para petani pada dikala terjadi panen raya untuk menyimpan hasil panennya yang telah disortir dan dikemas sanggup disimpan di ruang pendingin.
Yang perlu diketahui oleh para petani manggis untuk memperhatikan, buah dan tingkat ketuaan panen, hal ini sangat mempengaruhi kwalitas hasil panen yaitu diantaranya :
- Buah muda, daya simpannya usang namun rasa buah tidak bagus dan asam atau hambar dan penampilan buahnya kurang menarik. Buah dengan tingkat ketuaan yang demikian apabila diperam akan menghasilkan buah dengan warna pucat, dan adakala buah tidak sanggup matang sempurna, sehingga harga jualnyapun murah, bahkan tidak laris dipasaran khususnya pasar ekpor.
- buah tua, yaitu dengan kriteria warna ungu, daya simpan lama, rasa buah bagus dan segar, penampilan menarik apabila disimpan dalam ruangan pendingin dengan suhu <6 1="" apabila="" bahkan="" baik="" banyak="" bertahan="" biasanya="" buah="" bulan="" busuk="" cepat="" dan="" dapat="" daya="" dekat="" dengan="" dilakukan="" diminiti="" diperuntukkan="" ekpor="" hanya="" harga="" ini="" jauh="" jual="" kalau="" karena="" khusus.="" kurang="" li="" lokal="" lokar="" lokasi="" luar="" lunak="" mahal.="" mahal="" maka="" manggis="" manis="" maupun="" memerlukan="" namun="" negri="" oleh="" pasar="" penanganan="" penangganan="" rasa="" relatif="" sangat="" segar="" sehingga="" seperti="" simpannya="" singkat="" tektur="" tidak="" untuk="" yang="">6>
Pemanenan buah manggis dengan matang penuh, jarang dilakukan oleh petani, sengga petani mengetahui betul 2 faktor penting untuk melaksanakan pemanenan buah manggis secara tepat, yaitu: 1) kematangan komersil, buah berada pada posisi perkembangan dan stadia, 2) Kematangan fisiologis, stadia tertentu dalam perkembangan buah dimana syarat proses kematangan terpenuhi secara sempurna.
2. Teknik pengangkutan/transportasi
Buah manggis yang telah dipak atau dikemas, penggangkutan dari lokasi ke kawasan tujuan sangat mempengaruhi kesejukan dan ketahanan dari buah manggis sendiri, dalam pengangkutan yang baik ialah memakai kendaraan beroda empat berpendingin yang temperaturnya < 10⁰C, apabila memakai kendaraan yang tidak berpendingan, buah manggis yang dikemas dan ditumpuk tidak terlalu padat dan jangan ditutup dengan plastik, lantaran akan meningkatkan suhu, sehingga buah akan cepat masak penuh dan kemudian akan cepat menjadi busuk, tumpuklah manggis yang telah dipak tadi, tempatkan dikendaran kolam terbuka, susunan dan usahakan tidak terlalu dipadatkan atau ditumpuk terlalu tinggi.
DAFTAR PUSTAKA
Rahmat Rukmana, 1994. Budidaya Manggis, Penerbit Kanisius Yogyakarta
Rahmat Rukmana, 1996, Budidaya Mangga dan Pasca Panen, Penerbit Kannisius Yogyakarta
Suyanti Satuhu, 1993. Penanganan dan Pengolahan Buah, Penerbit penebar Swadaya-jakarta
Pedoman Penerapan Teknologi Pengendalian OPT Terpadu pada tanaman Hortikultura, Pemda Provinsi Jawa Barat, Dinas Pertanian Tanaman Pangan.
2007, Standar Operasional Procedure (SOP) Mangga Arumanis Majalengka, Pemda Provinsi Jawa Barat, Dinas Pertanian Tanaman Pangan.
Buku lapang komoditas mangga,Direktorat Budidaya Tanaman Buah, Dirjen Hortikultura, Deptan.
Profil Sentra Produksi Manggis, Direktorat Jendral Hortikultura, Deptan.
Pengelolaan Tanaman Terpadu, Direktorat Jendral Hortikultura, Deptan.