Tingkat kematangan buah kopi tidak terjadi secara serentak. Sehingga proses pemanenan memerlukan waktu yang lama. Musim panen kopi di Indonesia biasanya dimulai pada bulan Mei/Juni dan berakhir sekitar Agustus/September. Periode panen raya berlangsung 4-5 bulan dengan frekuensi pemetikan buah kopi sanggup setiap 10-14 hari sekali.
Ciri-ciri buah kopi yang telah matang sanggup dilihat dari warna kulitnya. Buah kopi yang paling baik untuk dipanen yaitu yang telah matang penuh, berwarna merah. Namun alasannya aneka macam alasan, para petani sering memanen buah yang masih berwarna kuning bahkan hijau.
Setiap tingkat kematangan menghasilkan karakteristik kopi yang berlainan. Berikut ini karakteristik buah kopi dilihat dari tingkat kematangannya:
- Warna hijau dan hijau kekuningan. Warna ini mengambarkan kondisi buah kopi masih muda. Apabila dipetik bijinya berwarna pucat keputihan dan keriput. Aroma dan postur (body) yang dihasilkan masih sangat lemah. Buah ibarat ini tidak disarankan untuk tidak dipetik.
- Warna kuning kemerahan, mengatakan sudah mulai matang. Aroma dan posturnya mulai terasa mantap. Bijinya berwarna keabu-abuan. Buah ibarat ini sudah boleh untuk dipetik.
- Warna merah penuh, mengatakan buah telah matang sempurna. Aroma dan citarasanya telah terbentuk dengan mantap. Keadaan buah ibarat ini merupakan kondisi paling baik untuk dipetik.
- Warna merah tua, mengambarkan buah sudah kelewat matang. Bijinya berwarna coklat dan kehitaman. Aroma dan posturnya mulai menurun, terkadang mengeluarkan citarasa ibarat anyir tanah (earthy). Buah ibarat ini harus sudah dipetik.
Selain warna kulit, untuk memilih
kematangan buah kopi bisa diketahui dari kandungan senyawa gula yang terdapat pada daging buah. Kopi yang telah matang mempunyai kandungan senyawa gula relatif tinggi pada daging buahnya. Pada buah yang telah matang, daging buah lunak dan berlendir serta terasa manis.
Pemetikan buah kopi
Pada tanaman kopi arabika, buah kopi yang telah matang cenderung gampang rontok. Apabila dibiarkan jatuh ke tanah, buah tersebut akan menyerap bau-bauan di atas tanah yang sanggup menurunkan mutu kopi. Sehingga dianjurkan untuk segera memetik buah kopi arabika begitu terlihat berwarna merah penuh.
Buah kopi tidak dipanen serentak, proses pemetikan dilakukan secara bertahap. Berikut ini beberapa cara pemetikan buah kopi:
- Pemetikan selektif. Pemetikan dilakukan hanya pada buah yang telah berwarna merah penuh atau telah matang sempurna. Sisanya dibiarkan untuk pemetikan selanjutnya.
- Pemetikan setengah selektif. Pemetikan dilakukan pada semua buah dalam satu dompol. Syaratnya dalam dompolan tersebut terdapat buah yang telah berwarna merah penuh.
- Pemetikan serentak atau petik racutan. Pemetikan dilakukan terhadap semua buah kopi dari semua dompolan, termasuk yang berwarna hijau dipetik habis. Biasanya pemetikan ibarat ini dilakukan diakhir trend panen.
- Lelesan. Pemanenan dengan cara memungut buah kopi yang gugur berjatuhan di tanah alasannya sudah kelewat matang.
baca juga CARA MEMBUAT BUAH KOPI MENJADI BUBUK KOPI
Untuk menjaga produktivitas tanaman kopi, pemetikan harus dilakukan dengan cara yang benar. Cabut buah secara vertikal semoga tidak merusak tangkai buah, sehingga akan tumbuh kembali buah pada tangkai tersebut. Memetik buah kopi dengan cara merampas tidak dianjurkan alasannya sanggup merusak tangkai.
Sortasi buah kopi
Pada tahap ini, buah kopi disortir menurut kualitasnya. Pisahkan buah kopi dari kotoran, buah yang cacat dan buah berpenyakit. Kemudian pilah buah yang merah dan mulus (buah superior) dari buah yang masih kuning atau hijau (buah inferior). Pemisahan ini nantinya akan memilih grade kualitas mutu kopi.
Buah kopi yang telah disortasi harus segera diolah jangan disimpan terlalu lama. Penundaan pengolahan sanggup memicu reaksi kimia yang akan menurunkan mutu kopi. Untuk mengetahui lebih jauh mengenai cara mengolahnya, silahkan baca proses pengolahan biji kopi.
Info ini bersumber dari : http://alamtani.com