TIPS PANDUAN MENANAM SALAK
1. Syarat Tumbuh
Tanaman salak merupakan tumbuhan orisinil hutan Indonesia, tumbuhan salak ini sanggup ditemukan di kawasan dataran rendah dengan ketinggian sekitar 50 meter hingga 800 meter diatas permukaan laut. Tanaman salak baik ditanam pada lahan yang mempunyai derajat keasaman atau pH tanah sekitar 4-7,5, mempunyai curah hujan sekitar 200-400 mm/bulan, mempunyai kelembaban sekitar 80%-90%, serta mempunyai suhu sekitar 20°C-30°C.
2. Pembibitan
Pembibitan salak sanggup dilakukan dengan cara generatif melalui biji dan dengan cara vegetatif melalui pencangkokan.
a. Pembibitan melalui Biji
Biji yang berasal dari tumbuhan unggul dan buah yang telah tua.kemudian biji tersebut disemai pada bedengan, bejana atau kantong plastik kemudian diletakkan pada tempat yang teduh. Lakukan penyiraman secara rutin supaya kelambapan media semai terjaga.
Setelah berumur sekitar 1 bulan biji mulai mengeluarkan akar dan akan bertunas. Setelah berumur 3-4 bulan bibit sanggup dipindah tanamkan ke lahan tanam.
b. Pembibitan melalui Cangkok
Bibit cangkok diperoleh dari tumbuhan yang unggul, pernah berbuah setidaknya 2 kali, sehat dan mempunyai anakan yang cukup untuk dicangkok. berikut ialah cara mencangkok :
- Rumpun salak dibersihkan dari dedaunan kering dan juga sisa tangkai buah.
- Pilihlah beberapa anakan yang akan dijadikan bibit.
- Kemudian pisahkan anakan dari indukan dengan memotongnya memakai pisau, namun jangan hingga benar terpisah dengan indukannya.
- Siapkan media tanam berupa adonan tanah dengan humus atau pupuk sangkar halus.
- Siapkan botol bekas air mineral atau infus, kemudian tempelkan ke pangkal calon anakan dan isi dengan media tanam yang telah disiapkan.
- Jaga selalu kelembapan media tanam dengan melaksanakan penyiraman setiap hari. Biasanya sehabis satu bulan akar mulai tumbuh.
- Setelah 2 bulan penyapihan, pisahkan anakan tersebut dari tumbuhan induk.
- Kemudian lepaskan mwdia tanam dan pindahkan bibit cangkok ke polybag tanam atau keranjang.
- Untuk mengurangi penguapan dan stres tumbuhan maka lakukan pengurangan daun pada bibit.
- Letakkan bibit tersebut pada tempat yang teduh. Setelah berumur sekitar 1 bulan, bibit sanggup dipindah tanamkan ke lahan tanam.
3. Persiapan Lahan Tanam
Lahan yang akan dipakai untuk budidaya salak, ditanami tumbuhan perlindung untuk mengurangi intensitas cahaya matahari sebab pada habitat aslinya, salak tumbuh dibawah naungan pohon dihutan. Tanaman pelindung tersebut biasanya turi, lamtoro, albasia atau yang lainnya. Tanaman pelindung tersebut ditanam dengan jarak sekitar 10 m x 10 m atau 12 m x 12m.
Setelah itu lakukan pencucian lahan tanam dari gulma atau tumbuhan pengganggu lainnya. Selanjutnya butlah lubang tanam dengan ukuran sekitar 50 cm x 50 cm x 50 cm dan diberi jarak sekitar 2 m x 2 m. Tanah galian lubang tanam antara belahan bawah dan atas dipisahkan .
4. Penanaman Bibit Salak
Sebelum melaksanakan penanaman, lakukan pemupukan dasar dengan menggunkan pupuk sangkar dan pupuk NPK yang dicampur dengan tanah galian atas, untuk menghindari serangan hama tanah maka campurkan pula dengan furadan 3g. Semua itu sesuai dengan takaran tang telah ditentukan.
Jika tanah pada lahan tanam terlalu masam, lakukan pengapuran dengan memakai kapur pertanian.
Jika semuanyan telah siap, lakukan penanaman segera. Polybag atau keranjang tanam bibit dilepaskan. kemudian masukkan bibit ke lubang tanam dan timbun kembali. Setelah itu pasang ajir dari bambu supaya tumbuhan salak tidak gampang roboh terkena angin atau air. Lakukan penyiraman sehabis itu.
5. Perawatan Tanaman Salak
- Penyulaman
- Segera lakukan penyulaman pada tumbuhan yang tumbuh tidak optimal atau mati dengan bibit yang gres supaya tumbuhan sanggup tumbuh serempak.
- Penyiangan
- Lakukan penyiangan pada gulma atau tumbuhan pengganggu lainnya yang ada disekitar tumbuhan salak secara rutin supaya unsur hara yang dibutuhkan tumbuhan salak tidak berebut dengan gulma tersebut.
- Pemupukan
- Lakukan pemupukan secara rutin 2 kali dalam setahun atau setiap simpulan panen dengan memakai pupuk sangkar dan pupuk kompos. namun untuk hasil buah yang lebih maksimal sanggup gunakan pupuk kimia berupa pupuk NPK atau adonan pupuk Urea, TSP dan KCl.
- Sistem Pengairan dan Pembubunan
- Sistem pengairan tumbuhan salak dibentuk dengan cara menciptakan galian tanah diantara tumbuhan salak.
- Setelah berumur 4 bulan sehabis tanam lakukan pembubunan supaya penopang batang semakin meninggi dan tidak roboh. Biasanya pembubunan ini dilakukan bersama dengan pemupukan.
- Pemangkasan
- Lakukan pemangkasan pada daun yang kering dan sudah tua, supaya daun yang gres terangsang untuk tumbuh dan juga mempernbbaiki pertumbuhan manggar calon buah. Pemangkasan tersebut sanggup memakai pisau atau yang lainnya. Selain itu, lakukan pemangkasan padaanakan yang tumbuh terlalu banyak pada batang utama.
- Penyerbukan Bunga
- Tanaman salak sanggup melaksanakan penyerbukan dengan pemberian angin atau serangga, namun jadinya tidak optimal. Nah, maka dibutuhkan penyerbukan buatan, penyerbukan tersebut dilakukan dikala bunga telah mekar. Bunga jantan dari tumbuhan jantan dipotong kewmudian dipukulkan perlahan diatas bunga betina atau sanggup juga dengan memotong bunga jantang diatas bunga betina. Setelah bunga berina diserbuki tutup dengan daun supaya serbuk sari tidak tertiup angin.
- Penjarangan Buah
- Sejak 6-8 ahad bunga mekar. Lakukan penjarangan buah, buah yang tumbuh tidak ideal atau cacat dibuang dan apabila buah terlalu berhimpitan maka kurangi pula supaya nutrisi yang disalurkan lebih lancar dan buah sanggup tumbuh dengan sempurna.
- Pembungkusan Buah
- Setelah penjarangan, buah dibungkus dengan memakai kain atau keranjang bambu. Pembungkusan ini bertujuan supaya buah kondusif dari serangan hama.
6. Pemanenan Buah Salak
Tanaman salak yang berasal dari biji akan mulai berbuah sehabis berumur 3-4 tahun sehabis semai bahkan lebih. Tanaman yang berasal dari cangkok akan mulai berbuah sehabis berumur 1,5 dan akan berbuah optimal sehabis berumur 2,5 tahun. Buah salak akan matang sehabis berumur 6 bulan sehabis mekarnya bunga.
Saturday, December 15, 2018