Pupuk organik cair juga sebagai suplemen bila anda memakai pupuk organik padat. Karena pupuk organik cair inilah yang akan melengkapi unsur mikro bagi pertumbuhan tanaman, terutama menjelang tumbuhan panen/berbuah. Dan sebagai catatan pupuk organik cair ini sebagai suplemen saja, guna mengoptimalkan hasil dikala dikombinasikan dengan pupuk organik padat.
Manfaat pupuk organik cair
Sebelum dibahas lebih lanjut, berikut kegunaan dan mafaat pupuk organik cair (Nur Fitri, Erlina Ambarwati, dan Nasih Widya, 2007) :
- Dapat mendorong dan meningkatkan pembentukan klorofil daun dan pembentukan bintil akar pada tumbuhan leguminosae sehingga meningkatkan kemampuan fotosintesis tumbuhan dan perembesan nitrogen dari udara
- Dapat meningkatkan vigor tumbuhan sehingga tumbuhan menjadi kokoh dan kuat, meningkatkan daya tahan tumbuhan terhadap kekeringan, cekaman cuaca dan serangan patogen penyebab penyakit.
- Merangsang pertumbuhan cabang produksi.
- pembentukan bunga dan bakal buah, serta
- Mengurangi gugurnya daun, bunga dan bakal buah.
Pupuk organik cair sangat baik bila eksklusif disemprotkan pada batang, daun, bunga dan buah. Ini berbeda dengan pupuk organik padat yang ditaruh dalam tanah secara langsung. Pupuk organik cair juga sebagai alternatif dari mahalnya aneka macam pupuk kimia. Tanaman sayuran yang memakai pupuk organik cair sangat sehat untuk dikonsumsi, berbeda dengan penggunaan pupuk kimia.
Harga
pupuk organik cair berkisar antara 15.000 hingga 40.000 per liternya. Tentunya biaya itu bisa kita irit dengan cara menciptakan sendiri pupuk organik cair. Disini akan kita jabarkan dengan lengkap cara menciptakan pupuk organik cair dengan sederhana dan biaya murah serta kualitas lebih baik.
Bahan dan alat yang dibutuhkan
- Limbah rumah tangga sebagai nitrogen semisal sayuran basi, sisa nasi, parutan kelapa, buah busuk dan segala macam limbah rumah tangga organik lainnya
- Gedebog/batang pisang yang sudah berbuah daripada teronggok menjadi sampah, lebih baik dipakai untuk materi menciptakan pupuk organik cair.
- Kotoran binatang ternak (kambing,sapi, ayam dll)
- Urine hewan, bekas air cucian beras, air cucian ikan, gula pasir/gula merah, tetesan tebu, dan tambahkan air secukupnya nantinya
- Sabut kelapa tanpa kulit, bubuk kayu gergajian
- Dekomposer (mikroba pengurai) atau starter SOT, EM4 dll
- Sedangkan untuk alat yang diharapkan hanyalah ember, pisau potong, jerigen plastik dan kayu untuk mengaduk. Wadah yang berupa bejana atau tong plastik diharuskan memiliki tutup yang kuat. Dalam pembuatan pupuk organik cair alat yang dipakai usahakan terbuat dari plastik alasannya yakni plastik tidak merubah serta mengurangi kualitas materi yang sudah terfermentasi didalamnya. Dan perlu diingat jangan memakai materi dari besi yang gampang berkarat, ini akan mengurangi kualitas pupuk organik cair yang kita buat nantinya.
Pencucian bahan
Sebelum memulai langkah selanjutnya yakni mencuci materi yang telah kita kumpulkan. Perlu dicuci supaya terhindar dari tercampurnya bahan-bahan utama dengan zat berbahaya yang ada dalam limbah rumah tangga tadi alasannya yakni sanggup mengambat proses fermentasi. Gunakan air higienis untuk membersihkannya. Bersihkan dari besi berkarat dan sejenisnya.
Pencincangan dan pencampuran bahan
Setelah semua materi jawaban dibersihkan. Langkah berikutnya yakni kita mencincang materi yang sudah kita cuci. Tujuan supaya proses fermentasi berlangsung sempurna. Dalam mencincang bahannya usahakan jangan terlalu besar, semakin kecil cincangan maka proses fermentasi akan berjalan lebih sempurna.
Proses pembuatan pupuk organik cair
Langkah selanjutnya yakni inti dari semuanya, proses pembuatan pupuk organik cair cukup sederhana. Tak perlu repot.
Berikut cara menciptakan pupuk organik cair.
- Larutkan bioaktivator mirip EM4 sebagai mikroba kedalam air secukupnya.
- Tambahkan pemanis alami gula merah, gula pasir, atau air tebu.
- Diamkan minimal 20 menit untuk membangkitkan mikroba.
- Masukkan kotoran ternak segar kedalam tong/ember plastik Masukkan materi bahan yang sudah kita cincang tadi dan campurkan ratakan kedalam tong/ember
- Masukkan semua materi – materi padat lainnya dan campur rata.
- Tuangkan larutan bioaktivator yang telah dipersiapkan sebelumnya. Kalau perlu tambahkan terasi untuk lebih mempercepat proses pengurain pupuk organik cair.
- Masukkan air kencing, air cucian beras, air rendaman ikan dan materi cair lainya kedalam bejana bekas, aduk hingga merata
- Tambahkan air secukupnya, perbandingan air yakni 35 persen cair dan 65 persen padat. Aduk perlahan memakai tongkat kayu.
Setelah semua langkah diatas selesai. Tutup tong plastik dengan rapat kemudian masukkan selang lewat tutup tong yang telah diberi lubang. Rekatkan daerah selang dengan tutup tong plastik sehingga tidak ada celah udara. Biarkan ujung selang yang lain masuk kedalam botol yang telah diberi air. Lihat gambar dibawah untuk lebih jelasnya.
Pastikan tidak ada lubang sekecil apapun dalam tong dan selang yang mengarah ke botol. Karena reaksinya akan berlangsung secara anaerob. Fungsi selang untuk menyetabilkan suhu adonan pupuk organik cair yang kita buat dengan membuangnya lewat ujung butol yang diberi air tanpa harus ada udara luar yang bisa masu kedalam tong plastik.
Diamkan selama kurang lebih 10 hari, sesudah 10 hari lihat apakah pupuk organik cairnya sudah matang, bila ternyata belum matang tutup kembali dengan rapat. Tanda kalau sudah matang yakni apabila busuk dari pupuk mirip aroma fermentasi tape.
Sebenarnya tidak ada waktu yang baku berapa usang proses fermentasi menjadi
pupuk organik, namun bila lebih dari satu bulan aroma pupuk belum mirip tape berarti pembuatan pupuk cair telah gagal, meski kemungkinan gagal sangat jarang terjadi. Semua tergantung komposisi materi dan suhu udara disekitar daerah fermentasi
Melakukan proses penyaringan
Setelah fermentasi jawaban yang harus kita lakukan yakni memisahkan cairan dan ampasnya. Kita bisa menyaringnya memakai kain tipis yang penting ampas dari materi tadi terpisah dengan cairannya. Masukkan cairan dalam kedalam jrigen dan tutup rapat untuk menghindari pupuk berubah. Untuk ampas kita bisa gunakan sebagai pupuk organik padat.
Ketika memakai gunakan perbandingan 20 ml
pupuk organik cair dicampur dengan 5 liter air. Atau 1 liter pupuk organik cair dengan 100 liter air. Semua itu sanggup diadaptasi dengan kebutuhan tanaman, mungkin sebagian tumbuhan mumbutuhkan takaran lebih besar. Kaprikornus silahkan bereksperien sendiri untuk aneka macam jenis tumbuhan serta faktor ketinggian, suhu dan lainnya.
Hindari penggunaan yang berlebihan pada tumbuhan alasannya yakni bisa mengakibatkan tumbuhan mati. Tapi penggunaan pupuk organik cair ini relatif aman. Pupuk organik cair diaplikasikan pada daun, bunga atau batang dengan interval waktu satu ahad satu kali, atau tiga hari sekali dikala demam isu hujan, takaran penyemprotan ini haruslah diadaptasi dengan jenis tumbuhan yang akan disemprot.
Begitulah cara menciptakan
pupuk organik cair dengan sederhana dan hasil maksimal. Tapi perlu dicatat untuk menciptakan pupuk perangsang daun gunakan materi organik dari jenis dedaunan. Sedangkan untuk perangsang buah gunakan materi organik dari sisa limbah buah mirip sekam padi atau kulit buah-buahan.