Budidaya pohon jabon yang baik dan benar itu tidak terlalu sulit, hanya saja membutuhkan ketelitian dan ketelatenan penanamnya. Pohon ini bisa tumbuh dengan cepat dan siap panen di usia 5 tahun Beberapa waktu terakhir nama jabon menjadi terkenal alasannya kebutuhan kayu di masyarakat terus meningkat, namun di dikala yang sama pemerintah gencar melaksanakan pelarangan terhadap praktek penebangan kayu bundar atau glondongan di alam liar. Hal ini mengakibatkan pasokan kayu menjadi berkurang, dan industri kayu harus mencari alternatif lain untuk memenuhi seruan kayu. Apalagi dengan seringnya pohon Sengon dan Pohon Jati yang sebelumnya sering dibudidayakan ternyata mengalami serangan tumor kayu yang merugikan.
Di dikala itulah pamor Jabon yang mempunyai karakteristik menyerupai dengan sengon hasilnya naik. Apalagi dengan keunggulan jabon yang bisa tumbuh dengan cepat dan siap panen di usia 5 tahun. Melihat peluang tersebut, banyak orang yang tertarik untuk berinvestasi dalam perjuangan budidaya jabon. Berikut cara budidaya jabon bagi Anda yang ingin menanam jabon sebagai salah satu bentuk investasi.
1. Penyemaian Bibit
Proses pembibitan yaitu salah satu tahapan terpenting dalam
budidaya jabon. Proses ini menjadi penting alasannya kecepatan tumbuh pohon jabon dan kualitas kayu yang terhasilkan sangat tergantung pada bibit yang digunakan. Untuk menghasilkan bibit kualitas terbaik, benih tumbuhan ini perlu disebar di media pasir halus. Tempatkan pasir halus tersebut di kolam plastik yang telah dilubangi bab bawahnya. Kemudian siapkan kolam berisi air, dan letakkan kolam yang telah berisi sebaran benih tadi di kolam tersebut, sehingga air bisa merambat melewati lubang yang dibentuk pada kolam persemaian tersebut. Apabila bibit telah tumbuh dan muncul daun berukuran sekitar 1 cm², maka bibit tersebut sudah sanggup dipindah ke polybag.
2. Penentuan Jarak Tanam
Proses penentuan jarak tanam termasuk tahapan penting dalam budidaya jabon. Karena jarak tanam ini menjadi salah satu faktor penentu kualitas pohon yang terhasilkan. Jarak tanam akan mempengaruhi tingkat intensitas mendapat sinar matahari. Jarak tanam ideal pada budidaya jabon yaitu 3 x 4 meter, dengan memakai contoh tanam monokultur. Cara menanam jabon dengan contoh ini sangat penting untuk menjaga jabon bisa tumbuh optimal. Saat Jabon mulai tumbuh tinggi, masing-masing cabang akan bersinggungan. Apabila jarak tanam terlalu rapat, maka pohon jabon tidak bisa tumbuh optimal.
3. Pembuatan Lubang Tanam
Pembuatan lubang tanam
Budidaya Pohon ini sebaiknya diselesaikan seminggu sebelum penanaman bibit dilakukan. Ukuran lubang idealnya yaitu 40 x 40 x 40 cm. Taburkanlah pupuk sangkar dan atau kompos yang telah dicampur dengan pupuk TSP secukupnya pada lubang tersebut. Jumlah pupuk yang dimasukkan yaitu sepertiga dari tinggi lubang. Setelah itu, masukkan tanah di bab atasnya, kemudian aduk hingga rata. Kemudian tutuplah lubang tersebut, dan jangan lupa untuk memberi tanda pada bekas lubang.
4. Penanaman
Waktu ideal untuk menanam jabon yaitu di isu terkini penghujan. Cara menanam jabon dengan mengandalkan ketersediaan air hujan sangat efektif untuk dilakukan, alasannya Anda tidak perlu pusing dengan ketersediaan air. Perlu diingat, tumbuhan ini cukup sensitif terhadap kekeringan. Proses penanaman dilakukan seminggu sesudah pembuatan lubang. Galilah kembali tanah yang telah tercampur dengan pupuk sebelumnya. Setelah itu, siapkan bibit jabon dan lepas secara perlahan dari polybag. Lakukan dengan hati-hati, jangan hingga akarnya rusak. Selanjutnya, masukkan bibit jabon ke dalam lubang secara tegak lurus. Kemudian timbunlah sekeliling bibit dengan memakai tanah bekas galian.
5. Perawatan Tanaman
Pertumbuhan jabon sangat bergantung pada ketersediaan unsur hara di tanah. Untuk menjaga ketersediaan unsur hara, lakukanlah pemupukan hingga jabon berumur tiga tahun. Namun biar hasilnya optimal, Anda bisa meneruskan pemupukan hingga waktunya panen, yaitu pada umur 5 tahun atau lebih. Sangat dianjurkan untuk memakai pupuk organik menyerupai halnya kompos, bokhasi, maupun pupuk kandang, alasannya pupuk ini berfungsi sebagai penghasil unsur hara dan mineral di dalam tanah. Pemberian pupuk kimia perlu diimbangi dengan memakai pupuk organik. Jika tidak, tanah akan menjadi jenuh dan mineral dari pupuk kimia tidak akan bisa terurai di dalam tanah. Selain pemupukan, Anda juga perlu menyiangi gulma yang mengganggu. Lakukan tiga hingga empat kali dalam setahun.
Friday, December 28, 2018