- Hindari Keramaian. Cari tempat yang sepi, keramaian menciptakan lebah menjadi agresif, membuatnya cepat mati. Disamping itu jikalau ditempatkan dikeramaian akan berbahaya untuk orang lain disekitarnya.
- Terdapat sumber air bersih. Air berkhasiat untuk minum lebah. Kalau tidak ada sanggup disedikan sendiri.
- Carilah tempat yang terdapat banyak bunganya, degan jarak dihentikan lebih dari 2 km. cara ini sanggup diakali dengan sesekali membawa sarang lebah ke tempat yang terdapat banyak nektra nya.
- Hindari tempat yang terdapat dari angina kencang. Ini sanggup dilakukan dengan membatasi sekitar tempat perlebahan.
- Cari lokasi yang gampang untuk diakses oleh kendaraan.
Pemilihan tempat tentunya fleksibel, bahkan jikalau hanya berada dipekarangan rumahpun tidak mengapa, asal hal-hal fundamental menyerupai tersedianya nektar, air higienis dan tidak adanya badai disekitarnya harus terpenuhi. Tetapi tentunya lebih maksimal jikalau semua syarat diatas terpenuhi.
Alat dan Bahan
Setelah penentuan tempat, selanjutnya penentuan alat dan bahan, ini kita gunakan untuk menciptakan sarang dan untuk memanen madu yang telah dihasilkan lebah nantinya, diantara yang diharapkan ialah garpu lebah, gergaji kayu, pisau lebah, gunting seng, palu, pengasap untuk menjikan lebah, masker untuk mngamankan diri ketika panen.
Sedangkan materi yang perlu kita persiapkan untuk pembuatan sarang lebah, atau biasa disebut stup ialah kayu, paku, kawat kasa, tali rami atau plastik kaleng minyak bekas atau cukup gunakan kayu glondongan kalau ada. Tempatkan stup dengan menggantungnya ini untuk menghindari serangan hama.
Setelah selesai pembuatan sangkar tempatkan sangkar menghadap arah timur, tetapi tetap teduh ketika siang hari, sanggup memakai atap juga. Jika menciptakan stup lebih dari satu. Susun setup tersebut secara berderet dengan memperlihatkan jarak sekitar 1.5 meter. Jika setup disangga maka kasih air atau minyak pelumas, dan oleskan obat semut biar tidak diganggu serangga.
Sebelum masukkan lebah ke stup kita perlu tahu jenis jenis lebah. Berikut jenis lebah biar tidak salah dalam memilihnya, beserta kiprah dan penjelasannya.
1. Lebah Pekerja
Dialah yang paling sering kita lihat berkeliaran diluar stup, lebah ini bertugas untuk mencari nectar dan mengumpulkannya, membersihkan sarang, memberi makan lebah jantan dan lebah ratu, menjaga sarang lebah biar tetap aman, bertugas mengumpukan tepung saridan air serta lebah ini juga yang bertugas membangun sarang lebah
2. Lebah Ratu
Memiliki badan yang memanjang. 3. Lebah Jantan Dia yang bertugas mengawini lebah ratu. Setelah mengawini lebah ratu lebah ini akan segera mati. Memiliki badan paling besar dibandingkan lebah lainnya. Dia memiliki dua testis yang masing-masing sanggup menghasilkan spermatozoa.
Pemilihan Bibit Lebah Madu Unggul
Tentunya sesudah pembuatan sangkar hal terpenting ialah lebahnya, Kita butuh lebah yang berkualitas untuk hasil panen terbaik. Ada tiga cara memperoleh lebah untuk mengisi stup yang telah kita persiapkan sebelumnya.
A. Memasang Perangkap
Secara pasif kita sanggup menciptakan tempat pemancing yang terbuat dari batang kelapa yang dibentuk rongga-lubang, biasa disebut glodog (klutuk). Glodog ini harus dalam keadaan kering untuk menghindari tumbuhnya jamur. Kita hanya menunggu hingga terisi koloni lebah yang mau bersarang disitu. Tempatkan glodok ditempat teduh, menyerupai dahan pohon yang rindang.
Buat lubang glodok jangan terlalu besar untuk menghindari masuknya tokek kedalamnya. Setelah terisi koloni lebah harus dipindah dengan hati-hati. Setelah setup siap, glodok dibuka dan dibalik sempurna dibawah stup, lakukan dengan pelan. Kemudian ketuk-ketuk glodog dengan pelan dan halus, untuk mempercepat pemindahan koloni kedalam stup.
B. Berburu di Alam Liar
Ketika berburu siapkan terlebih dahulu kurungan ratu, kotak buru, kain kasa hitam berbentuk kerucut (seperti jaring). Setelah menemukan koloni segera cari lebah ratu dan masukkan kedalam kurungan ratu. Letakkan kain kasa hitam diatas koloni, dengan lubang menghadap koloni, kemudian lebah diusik supaya terbang semua dan hinggap di kain kasa tersebut. Dapat dilakukan dengan asap rokok, atau obat nyamuk supaya lebah berpindah meninggalkan sarangnya.
Apabila lebah sudah masuk kekain kasa segera tutup dan ikat, siap dibawa pulang. Selanjutnya sarang dimasukkan kedalam sisiran/frame. Tentunya pilih sarang yang masih bagus, ada madu dan anakan, potong dengan hati-hati dan tempelkan pada sisiran, jangan lupa diikat. Simpan dan masukkan sarang yang sudah menempel pada sisiran tersebut kedalam stup baru. Jangan lupa tertibkan koloni dalam kotak eram.
C. Membeli Koloni Lebah Madu Lengkap dengan Stup/Glodog
Cara ini paling lazim dilakukan, pilih hibrida yang sudah dipasarkan. Di Indonesia sendiri ada dua tipe yaitu A. Cerana (lokal) dan A. Mellifera (impor). Disini ratu lebah merupakan inti dari pembentukan koloni lebah baru, oleh lantaran itu pemilihan jenis unggul bertujuan biar dalam satu koloni lebah sanggup berproduksi secara maksiml
Cara ini paling lazim dilakukan, pilih hibrida yang sudah dipasarkan. Di Indonesia sendiri ada dua tipe yaitu A. Cerana (lokal) dan A. Mellifera (impor). Disini ratu lebah merupakan inti dari pembentukan koloni lebah baru, oleh lantaran itu pemilihan jenis unggul bertujuan biar dalam satu koloni lebah sanggup berproduksi secara maksimal.
Pemeriksaan Koloni
Berguna untuk mengetahui kondisi perkembang biakan koloni lebah. Lakukan diwaktu matahari terang dan cerah, ketika lebah bekerja yaitu pagi hari jam 06.00 hingga 10.00. atau jikalau sore hari pada pukul 16.00-18.00 yakni dikala lebah remaja banyak keluar sarang, itu ialah waktu terbaik untuk mengusut koloni. Tentunya lebah dihentikan terganggu lantaran cuaca dingin, hujan dan angina kencang ataupun dimalam hari.
Pemeriksaan stup (wadah/kotak koloni). Jangan melakukannya dari depan lantaran menghalangi masuknya lebah pekerja ke dalam sarang sanggup menciptakan para lebah bertindak garang dan menyengat, lakukan dari arah belakang atau samping kanan kiri. Untuk menenangkan lebah gunakan asap rokok atau asap serabut kelapa, hembuskan memakai alat.
Periksa satu persatu frame, dimulai dari frame nomor dua dari kiri, angkat perlahan dan amati dengan teliti bab sarang madu, dan lava. Tempatkan kembali sesudah pemeriksaan. Lajutkan keframe nomor satu kemudian tiga dan seterusnya. Ini dilakukan untuk mengindari biar ratu tidak terganggu.
Lakukan investigasi setiap seminggu sekali. Untuk menghindari gangguan hama penyakit, mengetahui isi sarang, keadaan ratu dan perbandingan antara lebah pekerja dan lebah jantan kita juga perlu melaksanakan investigasi koloni. Jika dijumpai frame yang sudah penuh maka tambahkan frame baru.
Bila terdapat frame dengan bab tengah berwarna hitam ini bertanda frame tersebut terkena peyakit. Sarang ini perlu dibakar atau dibuang. Jika dijumpai lebih banyak lebah pejantan daripada lebah pekerjanya, bunuh atau buang lebah pejantan dengan membunuh telur-telurnya. Kebutuhan lebah pejantan hanya 200 an ekor dalam satu koloni.
Amati keadaan ratu, apakah sudah ada ratu pengganti dan masih aktif. Jika terdapat ratu usang dengan pengikut sedikit sanggup diusir atau dibunuh. Amati juga keseimbangan antara tepung sari/pollen dengan nectar didalam sarang lebah. Jika terlalu banyak pollen maka disekitar tumbuhan mengandung nektar kurang. Bisa diatasi dengan mengangon stup ke tempat yang sekiranya terdapat tumbuhan dengan nektar berlebih.
Manajemen Koloni
Manajemen koloni dipakai untuk mengontrol koloni, dilakukan untuk memaksimalkan setiap peforma koloni, apakah terlalu banyak sehingga perlu dipecah atau terlalu sedikit sehingga perlu penggabungan atau bahkan pergantian ratu, sanggup juga menginduksi ratu
1. Penggabungan koloni
Manajemen koloni dipakai untuk mengontrol koloni, dilakukan untuk memaksimalkan setiap peforma koloni, apakah terlalu banyak sehingga perlu dipecah atau terlalu sedikit sehingga perlu penggabungan atau bahkan pergantian ratu, sanggup juga menginduksi ratu
Bisa dilakukan dengan menumpuk dua koloni lebah dengan memperlihatkan penyekat dari kertas yang dilubangi kecil dan telah diolesi oleh cairan madu atau gula. Dalam satu atau dua hari biasanya lebah telah menembus kertas penyekat, secara bertahap lebah akan bercampur. Ini sebiknya dilakukan dimalam hari.
2. Pemecahan Koloni.
Biasanya ditandai dengan adanya sel ratu gres disaat masih ada ratu. Ini berarti akan adanya perjuangan lebah untuk mengadakan reproduksi dan pemecahan koloni, karenanya kita perlu adakan investigasi teratur dan teliti biar tidak terjadi pemecahan secara liar yang sanggup merugikan kita. Caranya cukup pindahkan sel ratu ketempat baru.
3. Pergantian Ratu
Dilakukan dengan pemecahan koloni, lantaran lebah ratu memiliki jangka waktu masa produktif tertentu. Memberikan
lebah ratu dari koloni lain. Dengan mengambil ratu usang dan menggantinya dengan ratu baru. Merangsang pembentukan sel calon ratu. Caranya dengan membunuh ratu usang sehingga menciptakan lebah pekerja membentuk ratu baru.
Memberi Makan Lebah
Lebah madu akan berkembang biak dan memiliki koloni yang besar jikalau kondisi lingkungan mendukung. Lingkungan disini ialah tersedianya banyak tumbuhan penghasil nektar dan pollen. Untuk mendukung tersedianya pakan lebah yang mengasilkan nektar berlebih sepanjang tahun pada suatu lokasi perlebahan perlu diambil langkah pendataan jenis tumbuhan pakan lebah yang ada.
Selanjutnya dilakukan pengkayaan jenis tumbuhan sesuai kondisi ruang dan iklim disekitar kandang. Beberapa tumbuhan dan pakan yang sanggup membantu memaksimalakan ternak lebah diantaranya, aren pollen, randu pollen, karet ekstra flora, tebu pollen, sengon, akasia, mangga, rambutan, belimbing dll
Pengangonan atau Migration
Apabila ketersediaan masakan untuk lebah tidak memungkinkan untuk diusahakan dilingkungannya maka sanggup dilakukan pengangonan. Pemindahan koloni lebah ke tempat yang tersedia pakan. Penganonan ini hanya untuk jenis lebah A. Mellifera. Pemindahan dilakukan dimalam hari dikala semua lebah sudah masuk stup dan sudah dalam keadaan tenang.
Ketika sore semua lebah sudah masuk, tutup stup, sisiran yang berisikan madu diganti dengan yang kosong, rapatkan sisiran biar tidak gampang bergerak, pada dikala pengangkutan usahakan lubang dan ventlasi tidak menghadap kearah perjalanan. Setelah hingga buka bertahap biar lebah pekerja mengenali tempat sekitar. Jika perjalann jauh hingga menginap maka masukkan larutan gula/madu kedalam stup sebelum dibungkus, sebagai persediaan masakan dan biar tidak ada lebah yang mati kelaparan.
Hama dan Pengendaliannya
Salah satu faktor pendukung bagi lebah madu ialah ada tidaknya gangguan lingkungan terutama hama, predator dan penyakit. Dalam hal itu maka perlu diadakan pengendalian terhadap hama dan pengganggu tersebut. Berikut hama paling umum dan cara penanggulangannya.
Salah satu faktor pendukung bagi lebah madu ialah ada tidaknya gangguan lingkungan terutama hama, predator dan penyakit. Dalam hal itu maka perlu diadakan pengendalian terhadap hama dan pengganggu tersebut. Berikut hama paling umum dan cara penanggulangannya.
Tabuhan.
Sejenis insecta masih dalam keluarga lebah tapi bertindak sebagai pemangsa lebah madu. Dimasyarakat biasa disebut tawon endas (jawa) atau enggang (sunda). Tabuhan memangsa lebah madu dengan jelas, sanggup dilakukan pencegahan dengan menangkap dan membunuhnya secara pribadi atau memperabukan sarang tabuhan di lingkungan sekitar apiari.
Semut.
Ganguan paling umum, semut akan menciptakan sarang didalam sarang lebah dan memakan madu yang dihasilkan lebah. Mengakibatkan lebah hijrah meninggalkan sarang. Bisa dilakukan pencegahan dengan mengoleskan oli pada tiang penyangga stup biar semut tidak sanggup merambat naik.
Ngengat lilin.
Serangga sejenis kupu-kupu, hama ini merusak sarang lebah, bertelur didalamnya, sarang lebah madu yang terjangkit hama ini harus dipotong dan dibakar hingga musnah.