TruebusNews - Untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas mangga, perlu dilakukan juga seleksi bunga dan buah mangga. faktor kegagalan buah mangga lebih banyak ditentukan ketika pembungaan.
Dengan demikian, menjaga kualitas bunga mangga akan menjadi sangat penting biar bisa menghasilkan kualitas dan kuantitas buah sesuai dengan yang diharapkan.
Pada mingggu keempat, biasanya buah akan berdiameter sekitar 0,5 cm. Diusia ini, banyak terjadi kerontokan buah lantaran kandungan ZPT tidak sesuai dengan kebutuhan. Selain itu, kerontokan bunga atau buah juga disebabkan hama penyakit, menyerupai jenis homoptera (idiocerus niveoparsus).
Hama ini merusak tangkai bunga mangga, daun-daun muda, dan buah muda. Antraknose juga salah satu penyakit yang biasanya menyerang di masa pembungaan dan pembuahan, terutama apabila kondisi lingkungan daerah mangga tersebut tumbuh kelembapannya tinggi.
Gangguan lainnya ialah hama cabuk putih yang menyerang ketika bunga mekar hingga 35 hari sesudah penyerbukan berlangsung. Kondisi lingkungan dengan kelembapan yang sangat rendah dan suhu tinggi ketika masa pembungaan berlangsung juga bisa menciptakan kerontokan bunga dan buah mangga.
Selain itu, unsur hara yang kurang mendukung pertumbuhan tumbuhan mangga juga akan berdampak sama. Kondisi lingkungan yang dibutuhkan tumbuhan mangga umumnya ialah ketika menjelang animo kemarau. Sebab, pada ketika itu terjadi cekaman kekeringan dan peningkatan suhu pada kanopi. Dalam keadaan lingkungan yang demikian, stimulasi bunga akan terjadi sebagai akhir terbentuknya dan terakumulasinya hormon yang merangsang pembungaan mangga (florigen).
Sementara itu, untuk meningkatkan kualitas bunga mangga, apabila lahan yang tersedia memungkinkan, bisa dilakukan pemeliharaan lebah di sekitar pohon mangga. Keberadaan lebah-lebah ini sanggup membantu proses penyerbukan bunga mangga. Selain itu, lebah juga akan mendapat manfaat dengan memperoleh nektar dari bunga mangga.
Kondisi tumbuhan mangga yang berbunga lebat juga perlu diwaspadai biar tetap menghasilkan buah yang berkualitas lantaran setiap pohon memiliki kemampuan berproduksi optimal pada kondisi tertentu. Sehingga apabila berproduksi optimal pada kondisi tertentu. Sehingga apabila buah dibiarkan melimpah, bisa berakibat turunnya jumlah produksi di animo buah selanjutnya.
Untuk itu, perlu dilakukan penjarangan buah untuk mengurangi jumlah buah dalam setiap tangkai dengan membuang buah yang dianggap tidak baik. Buah mangga hanya dipelihara 2-3 buah per tangkai, sehingga sesuai dengan daya dukung tumbuhan untuk menghasilkan buah dengan mutu dan jumlah yang optimal.
Penjarangan buah dilakukan ketika buah masih kecil, kira-kira sebesar bola pimpong. Buah mangga yang tidak baik pertumbuhannya (tidak normal, tampak tidak sehat) dipetik, hingga tersisa 2-5 buah saja dalam setiap tandannya.
Buah yang dipertahankan ialah buah yang sehat, bebas hama dan penyakit, serta berwarna menarik. Pemangkasan buah ini bisa dilakukan dengan memakai gunting pangkas untuk menghindari kerusakan penggalan tanam lainnya. Dengan berkurangnya jumlah buah dalam setiap tandannya, maka kompetisi perembesan nutrisi tumbuhan akan berkurang.