TruebusNews - Serangan hama pada tumbuhan ialah persoalan yang selalu dihadapi. Serangannya bahkan sanggup mencapai 90% dari keseluruhan tumbuhan yang berada pada suatu lahan. Karena itu, pengetahuan ihwal hama dan penyakit ini sangat penting artinya bagi orang-orang yang berkecimpung dibidang ini.
Serangan hama terhadap tumbuhan terutama disebabkan oleh binatang dari filum Arthopoda. Di antaranya golongan serangga. Jenis ini merupakan musuh utama terbesar pada tumbuhan buah-buahan. Hampir 75% dari jumlah binatang yang hidup berasal dari golongan ini. Dari jumlah tersebut sebagian merupakan hama pada banyak tumbuhan buah-buahan di Indonesia. Selain serangga, hama lainnya yang juga sangat mengganggu ialah dad filum Chordata, ibarat kera, babi hutan, tikus, burung, dan kalong; Annelids, ibarat nematoda, dan filum Molluscs, yakni keluarga siput.
Penyakit pada tanaman, biasanya disebabkan oleh gangguan jasad hidup yang bersifat parasit, ibarat cendawan, bakteri, dan virus, atau lantaran gangguan fisiologis. Bila terjangkit penyakit, maka terjadi perubahan pada seluruh atau sebagian organ tanaman. Dan hal ini akan mengganggu aktivitas fisiologis sehari-hari.
Inilah cara mengatasi hama tumbuhan yang menyerang pada bunga
Bunga rusak dan rontok
Gejala Pertama :
Fisik bunga, yaitu tangkai, malai, kelopak, bakal buah, benang sari, atau kuncup bunga, atau adonan dari beberapa pecahan bunga mengalami gangguan. Misalnya, bentuk kelopak yang tidak utuh jawaban dimakan atau digerek hama; tangkai, malai, dan kuncup bunga menjadi layu dan kering, serta rusaknya tunas bunga. Lama-kelamaan bunga menjadi layu dan kering. Bila serangan semakin menghebat, bunga akan rontok dan tidak sanggup jadi buah.
Tanaman yang diserang : Mangga, belimbing, jeruk, rambutan, dan apel.
Penyebab :
Beberapa jenis hama yang tergolong bangsa atau ordo kepik dan kutu (Hemiptera), kupu-kupu dan ngengat (Lepidoptera), kumbang (Coleoptera), serta lalat (Diptera). Beberapa pola hama dari jenis-jenis ini ialah Idiocerus niveosparsus (perusak bunga mangga); Prays nephelomina (penggerek bunga jeruk); Rhynchaenus mangiferae (larvanya merusak bunga mangga); Aphis sp (kutu perusak bunga belimbing); Popillia biguttata (kumbang perusak bunga jeruk); dan Carpolonchae fillers (larva memakan kuncup bunga, bakal buah, atau benangsari jeruk).
Pengendalian :
Dengan penggunaan pestisida kontak.
Gejala Kedua :
Terjadi perubahan warns pada permukaan bunga menjadi keputihputihan atau kelabu. Bunga yang diserang menjadi kering, keras, dan berguguran. Bila serangan belum atau kurang hebat, bunga masih sanggup meneruskan pertumbuhannya, namun bentuknya menjadi tidak tepat lagi.
Tanaman yang diserang : Mangga, apel, rambutan, murbei, dan jeruk.
Penyebab :
Cendawan, umumnya jenis Erysiphaceae. Cendawan ini merupakan benalu obligat penyebab penyakit tepung. Beberapa jenis yang termasuk dalam cendawan ini ialah Podospharae leucotricha (cendawan pada apel); Erysiphe cichoraecearum (cendawan pada mangga); dan Oidium sp (cendawan pada rambutan, jeruk). Cendawan tersebut terinfeksi ke dalam jaringan bunga di sekitar lapisan epidermis. Hal ini dilakukan oleh haustoria yang terbentuk pada miselia. Konidia yang terbentuk gampang terpencar oleh angin.
Pengendalian :
Sanitasi kebun, pengembusan tepung belerang, pertolongan fungisida untuk mencegah dan mengendalikan penyakit.
Gejala Ketiga :
Bunga muncul lebih cepat, di luar musim, dan lebih lebat. Namun ukuran bunga lebih kecil dan terjadi kelainan bentuk. Bunga-bunga ini akan gugur lebih cepat dan hanya beberapa saja yang berhasil menjadi buah.
Tanaman yang diserang : Jeruk
Penyebab :
Virus dari golongan Tristeza, dan virus penyebab leaf curl. Virus Tristeza sanggup menyebar ke tanamann lain melalui tunas mata tempel dan melalui kutu daun. Jika mata tempel diambil dari jenis yang terinfeksi, dan batang bawah yang dipakai tidak toleran, maka bibit tersebut jugs akan ikut terserang. Beberapa serangga yang sanggup menularkan virus ini ialah Toxopteracitricida dan Aphis spiraecola.
Pengendalian :
Pembongkaran terhadap tumbuhan yang telah terserang, memakai bibit bebas virus, dan pengendalian vektor virus Tristeza dengan pestisida.