TruebusNews - Lengkeng juga punya banyak jenis, baik lokal maupun impor. Semua jenis lengkeng umumnya dapat ditanam dalam pot. Beberapa jenis di antaranya, diamond river, itoh, kristal, pingpong, puang rai, dan lengkeng aroma durian.
Kebanyakan bibit lengkeng berasal dari Thailand. Diamond river mempunyai daun berwarna hijau cerah dengan panjang 10 cm, buahnya berdaging tebal, berair, biji kecil dan beraroma. Jenis itoh yang ukuran buahnya sebesar uang logam Rp500 mempunyai ciri buah ibarat diamond river, tapi ukuran daunnya sekitar dua kali panjangnya.
Daun kristal ibarat dengan daun itoh, berwarna hijau muda dan kurus, dengan buah berdaging setebal 4-5mm, kering,kenyal, dan sangat manis. Yang kini sedang jadi ”idola” dan paling banyak dicari ialah jenis pingpong, dengan daun berbentuk oval dan melengkung ke bawah, warna daun lebih gelap dibanding diamond river.
Sesuai warnanya, jenis ini menghasilkan buah berukuran sebesar bola pingpong, dengan daging tipis, biji besar, kering dan beraroma. ”Semua lengkeng niscaya manis.
Tapi, cantik atau tidaknya buah biasanya tergantung curah hujan, manisnya berkurang,” lengkeng impor banyak juga yang di kawin silangkan oleh petani lokal, sehingga menghasilkan jenis gres Semakin besar pohon, semakin banyak buah yang dihasilkannya. Itu pula penyebab makin tinggi pohonnya, makin mahal harganya. Pohon setinggi 1 meter harga nya mulai Rp 300 ribu, sedangkan yang tingginya 2 meter harganya mulai Rp 600 ribu. Lengkeng jenis diamond river dan jenis-jenis lainnya relatif lebih murah, sekitar separuh harga jenis pingpong.
Bila diamond river dan jenis-jenis lain dengan ketinggian pohon 50-70 cm dijual dengan harga sekitar Rp 45 ribu, harga jenis pingpong sekitar Rp 70 ribu. Sedangkan lengkeng rasa durian harganya dapat mencapai dua kali lipat dari pingpong.
Lengkeng ”modern” yang perawatannya tidak sulit, tidak kenal animo panen. Setiap selesai dipanen, pohon eksklusif siap berbunga. ”Tiga bulan sekali berbuah. Kalau kini panen, bulan berikutnya tumbuh daun dan berbunga lagi. Jadi, sepanjang tahun dapat berbuah,” Yang terpenting, cara penyiraman harus benar, biar daun tak rontok dan berwarna kuning.
Usia 2-3 bulan atau pohon setinggi sejengkal tangan orang dewasa, lengkeng sudah dapat berbuah, meski buahnya tak banyak dan belum besar. Tabulampot lengkeng setinggi 1,5 m dan bercabang banyak yang ditanam dalam drum dapat menghasilkan 5-8 kg buah dalam sekali panen.
Menanam lengkeng dalam pot membutuhkan trik tersendiri biar tumbuhan tumbuh subur, meski media tanam dan harganya terbatas. Caranya, letakkan styrofoam setebal 5 cm di belahan dasar pot, mengikuti bentuk pot. Pecahan genting atau kerikil bata juga dapat menggantikan styrofoam, tapi akan menciptakan pot lebih berat. Pemasangan ini bertujuan biar air yang disiramkan dapat turun dan keluar dari pot.
Di atas styrofoam, masukkan adonan tanah, pupuk sangkar dan pasir, atau serutan kayu dengan perbandingan 2:1:1.
Tinggi adonan tanah ini sekitar 20 cm. Masukkan pohon lengkeng, kemudian masukkan adonan tanah, pupuk, dan serutan kayu atau sekam sebagai penutup. Terakhir, siram pohon hingga air keluar dari belahan bawah pot.
Untuk perawatan selanjutnya, cukup siram pohon dua hari sekali dan lakukan pemangkasan cabang serta buah. Pohon lengkeng dapat eksklusif dipindahkan ke pot tanpa harus diaklimatisasi alias diadaptasi dulu dengan cuaca di daerah tanamnya.
Soal wadah yang dipilih untuk menanam, dapat tergantung selera. Drum yang di belah lebih abadi selama lima tahun sebagai pot. Namun, pot plastik diameter 70 cm pun boleh. Hanya saja, lebih gampang pecah.
Untuk menghindar hama lengkeng yaitu kutu putih, tutup buah dengan keranjang anyaman bambu. Untuk menghilangkan kutu, semprot dengan insektisida atau sikat daun yang terkena kutu dengan sikat gigi. jika daun yang terkena cukup banyak, rontokkan daun biar segera tumbuh baru.
Agar berbuah Lebat
1. Memangkas
Saat tajuk pertama muncul, disarankan untuk dipangkas biar buah yang dihasilkan dapat rindang alias tidak tinggi.
2. Menyiram
Cara menyiram harus benar, sebab voleme media tanamnya tak banyak. Jadi, dua hari sekali harus disiram hingga airnya keluar meluber dari pot belahan bawah.
3. Pupuk
Selalu gunakan pupuk kandang, biar kesudahannya lebih baik dan pohon tumbuh subur. Untuk tabulampot, setiap 3 bulan sekali (minimal 6 bulan sekali) ambil separuh tanah yang jadi media tanamnya, masukkan pupuk sangkar ke dalam pot dan tutup lagi dengan sedikit tanah. Siram dengan air hingga tanah benar-benar basah. Cara ini akan menciptakan daun muda cepat tumbuh, sehingga cepat berbunga. Pupuk kimia ibarat NPK boleh digunakan, tapi cukup sedikit saja, sebulan sekali.
Penggunaan potasium klorat yang dikenal sebagai materi pledak juga dapat dipakai untuk merangsang pertumbuhan bunga, walaupun lengkeng sesungguhnya tetap dapat berbuah tanpa harus dirangsang. Penggunaan pupuk kimia justru menciptakan tanah jadi keras.
4. Perontokan
Umumnya, lengkeng pada pembuahan pertama dagingnya kurang tebal. Ketebalan daging gres dapat dilihat sehabis lengkeng 2-3 kali berbuah. Agar mendapat buah yang maksimal, rontokkan bunga yang pertama kali muncul. Sehingga, cabang akan bertambah dan bunga akan makin banyak. Bila bunga kedua sudah muncul tapi cabang belum ada, bunga dapat kembali dirontokkan.
5. Ganti Media
Masa produktif tabulampot lengkeng ialah usia 3-10 tahun. Agar tetap produktif selama masa itu, setidaknya setahun sekali ganti media tanamnya biar tidak keras, atau beri pupuk kandang.
6. Cangkok
Tabulampot yang sudah tinggi dan besar dapat dicangkok untuk dijadikan beberapa tumbuhan baru. Sehingga cabang yang tumbuh tak akan besar, sebab belahan atasnya sudah dipangkas dan pohon jadi rimbun.