BEBERAPA tahun belakangan, setiap menjelang tahun pemikiran baru, terlihat pemandangan yang cukup memprihatinkan. Para orangtua harus berjuang semoga anaknya bisa duduk di dingklik sekolah dasar. Bukan lantaran perkara biaya yang tak ada, tapi lantaran jumlah dingklik yang disediakan pemerintah sangat terbatas. Sehingga, orangtua berebut dalam mendaftarkan anaknya dan rela tiba ke sekolah sebelum subuh menjelang.
Aturan pemerintah yang tetapkan usia tujuh tahun sebagai batas minimal bisa masuk SD negeri menciptakan orangtua cemas. Pasalnya, tak sedikit anak yang berusia 5,5 hingga 6 tahun sudah jago membaca, menulis dan berhitung. Pendidikan di Taman Kanak-kanak pun sangat membantu anak jauh lebih matang dan siap untuk masuk sekolah formal di SD.
"Sebenarnya bisa saja anak yang belum berusia 7 tahun bersekolah di sekolah dasar. Yang terpenting yaitu kesiapan umur mental si anak, yakni kemampuan mental dan intelektual, bukan umur kalendernya," terang Bibiana Syah Sucahyani, psikolog Batam.
Hanya saja, secara psikologis, anak yang berumur tujuh tahun memang lebih siap dibanding anak di bawah usia tujuh tahun. Namun kematangan mental setiap anak memang berbeda-beda, sehingga orangtua bisa meminta derma psikolog untuk mengetahu apakah anak memang sudah siap atau belum.
Mbak Dhea, sapaan bersahabat Bibiana, menuturkan risiko yang dialami anak kalau masuk sekolah terlalu kecil yaitu si anak tidak sanggup menghadapi tekanan pelajaran dan guru yang menjadikan anak stres dan malas sekolah. Bisa juga minder dalam pergaulan lantaran dianggap masih anak kecil. Selain itu, anak bawaannya ingin bermain dari pada mengerjakan pekerjaan rumah.
"Orangtua sebetulnya tidak perlu terburu-buru memasukan anaknya ke SD, tunggu hingga kesiapan fisik dan mentalnya memadai. Kalau perlu banyak mencari warta dari media atau psikolog mengenai kesiapan seorang anak," jelasnya. (*)
Matangkan Dulu Psikomotorik dan Kognitif USIA berapa sebaiknya anak masuk SD? Apakah usia enam tahun anak sudah mantap secara fisik dan psikologis sehingga cukup cepat menangkap pelajaran? Pertanyaan ini niscaya sering menghinggapi orangtua yang mempunyai balita.
Menurut Psikolog Batam, Bibiana Dyah Sucahyani, usia ideal untuk anak bisa masuk sekolah dasar yaitu tujuh tahun. Mereka dinilai telah siap dalam segi intelektual, emosional, sosial dan spiritual untuk berada jauh dari orangtua dan mencoba sanggup bangun diatas kaki sendiri dalam belajar.
"Anak-anak di usia tujuh tahun mempunyai kematangan mental dan fisik untuk sanggup berguru lebih baik dibanding bawah umur di bawah usia tujuh tahun," ujarnya.
Namun tidak tertutup kemungkinan anak usia enam tahun sanggup masuk SD alasannya yaitu sudah mempunyai kesiapan mental dan fisik. Sebab, kematangan mental dan fisik setiap anak berbeda-beda.
Beberapa tingkat kematangan yang harus dimiliki anak sebelum masuk SD antara lain, psikomotorik yang terbagi pada psikomotorik bergairah dan psikomotorik halus. Pada psikomotorik bergairah bawah umur telah bisa melaksanakan acara fisik menyerupai melompat dan berlari-lari sedangkan untuk psikomotorik halus si anak sudah bisa memegang pensil dan mengambar.
Bukan itu saja, juga diharapkan kematangan perkembangan kognitif yaitu terampil dalam berbahasa dan daya pikirnya cukup untuk berguru di SD dan telah mengerti alasannya yaitu akibat. Begitu juga kematangan sosial si anak yakni sudah bisa diminta untuk duduk damai dalam kelas dan fokus untuk mengikuti pelajaran dan mau mendapatkan peraturan sekolah.
Dampak negatif yang bakal timbul bila anak terlalu muda masuk sekolah yaitu anak bisa jadi malas belajar. Fatalnya yaitu hal ini sama sekali tidak terlihat di awal sekolah. Bisa jadi tahun pertama bersekolah anak baik-baik saja, tapi sesudah tiga tahun bersekolah, tahu-tahu si anak mulai berulah, malas sekolah.
Untuk menghindari hal tersebut orangtua harus mencermati kematangaan mental si anak. "Tanyakan apakah anak siap untuk masuk sekolah SD dan apabila anak telah siap, ajak anak menentukan sekolah yang disenangi semoga beliau merasa betah dan sanggup berguru dengan baik di sekolahnya yang baru," jelasnya. (*)