|
foto by internet |
SAAT bulan ampunan tiba, sejumlah sudut kota maupun di pinggir jalan kerap ditemui munculnya pasar kaget.Yakni pasar yang muncul selama bulan ampunan dengan mengatakan dagangan dalam banyak sekali pilihan.
Tidak saja terbatas masakan atau minuman, tak jarang pasar kaget bulan ampunan juga dimeriahkan dengan kehadiran penjaja mainan bawah umur bahkan busana muslim serta pernak-perniknya.
"Pasar kaget bulan ampunan cukup diminati masyarakat yang mencari masakan berbuka. Dan ini bisa menjadi peluang emas mendapat penghasilan komplemen atau bahkan bisa menjadi langkah awal membuka sebuah perjuangan gres di kemudian hari,"jelas Jaya Setiabudi, Provokator Enterpreneurship Batam.
Nah, bagi yang tertarik mendulang rupiah melalui bisnis kecil-kecilan memanfaatkan momen pasar kaget harus mengatakan usulan berbeda dengan pedagang lainnya. Sebab, perbedaan tersebut bisa menjadi kelebihan dibandingkan lainnya.
"Mengingat akan ada banyak orang yang berjualan dikala pasar kaget, sebaiknya tentukan dulu spesialisasi barang yang akan dijual. Misalnya akan jual dawet sebaiknya hanya menjual dawet tanpa ada barang lainnya,"ungkapnya.
Baca Juga :
Kenalkan Keluarga Besar dikala Lebaran Manfaat Zakat Bagi Fakir Miskin dan Masyarakat Bersahabat dengan Penyakit Selama Puasa Bila ingin tetap menjual masakan bisa dijual dengan stan lain yang memang menyajikan masakan tanpa menjual minuman. Alternatif lainnya yaitu menentukan spesialisasi yang lebih luas cakupannya.
Misalnya menjual aneka es menyerupai es kelapa muda, es dawet, es buah, dan sebagainya. Dengan spesiliasasi tersebut, orang lebih praktis menemukan masakan atau minuman yang dicarinya.
Selain itu, faktor lokasi juga penting diperhatikan dikala ingin memanfaatkan pasar kaget. Memilih lokasi yang strategis dan eye catching menjadi keharusan bila ingin dagangan laris. Jangan ragu membayar sewa lebih mahal tapi banyak pembeli dibandingkan sewa murah tapi tanpa pembeli. Misalnya area yang banyak kemudian lalang orang. Misalnya di perempatan atau kawasan yang banyak dilewati orang.
Bukan itu saja, buatlah lokasi terlihat lebih menarik sehingga praktis dikenali. Misalnya memasang spanduk dengan warna berbeda dengan dominasi warna sekitar. Misalnya banyak spanduk warna hijau maka kita bisa menentukan warna putih atau merah. Dengan begitu, orang akan praktis menemukan stan tempat kita jualan. (*)
Jangan Hamburkan Uang untuk Lebaran MENDULANG rupiah dengan berjualan di pasar kaget biasanya mengatakan hasil yang tidak mengecewakan besar. Sebab, rata-rata umat muslim gemar berburu masakan untuk berbuka di pasar kaget yang betebaran di sudut kota. Apalagi, bila barang yang dijual mempunyai ciri khas yang beda dengan lainnya.
Namun yang terjadi kemudian, tidak sedikit orang yang justru menghamburkan hasil berjualan selama bulan ampunan untuk berfoya-foya dikala Idulfitri tiba. Bukan itu saja, sehabis bulan ampunan usai, orang juga cenderung enggan meneruskan usahanya meskipun cukup berpotensi menghasilkan rupiah.
"Uang yang diperoleh dari hasil jualan dikala pasar kaget sebaiknya dimanfaatkan untuk berbagi perjuangan yang telah berjalan. Makara ada hasil yang bisa dipetik di kemudian hari," terang Jaya Setiabudi.
Jika modal yang dipakai untuk membuka perjuangan dikala pasar kaget yaitu anggaran lain yang dipinjam, pengembalian uang tersebut bisa diambilkan dari hasil berjualan. Besarnya bisa ditetapkan seperlunya atau sebesar jumlah yang diambil. Sedangkan sisanya yang merupakan laba hasil berjualan bisa difungsikan sebagai modal membuka perjuangan baru.
Hanya saja banyak orang yang menentukan mengakhiri perjuangan sehabis bulan ampunan usai. Padahal, kalau ditekuni secara serius, perjuangan tersebut mungkin saja bisa menjadi sumber penghasilan baru. Misalnya dengan membukanya di tempat permanen. (*)
Jual Lebih Banyak di Awal Ramadan SEBELUM menetapkan untuk mencari penghasilan komplemen dalam pasar kaget Ramadan, ada sejumlah hal yang harus diperhatikan. Dengan impian perjuangan selama bulan ampunan lancar dan bisa memikat para konsumen supaya tetap memburunya usai Ramadan.
Berikut beberapa hal yang bisa menjadi perhatian:
1. Pastikan lokasi yang dipilih strategis dan eye catching. Dengan begitu, setiap orang tertarik untuk mendekati dan kesudahannya membeli masakan atau barang yang dijual.
2. Pilih spesialisasi produk yang akan ditawarkan. Jangan mengatakan lebih dari satu produk pada satu stan kecuali masih dalam satu jenis. Misalnya aneka es mulai es cendol, es buah, dan sebagainya.
3. Pastikan kualitas produk baik makanan, minuman, maupun pakaian tidak mengecewakan pembeli. Dengan begitu mereka akan terus mencari meskipun sudah tidak bulan ampunan lagi.
4. Siapkan masakan atau minuman dalam jumlah banyak di awal bulan puasa atau hari pertama sampai lima atau 10 dan dikurangi setelahnya. Jangan dibalik. Sebab biasanya demam isu masyarakat pada pasar kaget besar di awal bulan atau menjelang bulan ampunan berakhir.
5. Bila ingin berjualan memakai kendaraan beroda empat dan berkeliling, pastikan konsumen hafal dengan rute yang akan dilewati atau hendaknya melampirkan nomor ponsel yang bisa dihubungi.
6. Jangan abaikan kebersihan. Baik kebersihan masakan atau minuman yang akan dijual maupun kebersihan lokasi dikala berjualan maupun usai berjualan. Karena ini berafiliasi dengan image.
7. Saat mendapat hasil penjualan simpan uang yang diperoleh dan jangan dihambur- hamburkan. Jadikan uang tersebut sebagai modal melanjutkan perjuangan usai Ramadan. (*)
Tuesday, September 23, 2008