|
foto by Neisha Diva |
SELAMA bulan puasa seluruh umat muslim wajib menjalani ibadah puasa yakni menahan lapar dan haus serta mengendalikan hawa nafsu. Walau sudah menjadi rutinitas yang harus dijalani setiap tahunnya tapi tetap saja butuh persiapan baik fisik maupun mental.
Terutama bagi orang yang mempunyai penyakit yang berpotensi kambuh selama menjalankan puasa. Misalnya penyakit lambung baik asam lambung atau tukak lambung, migrain, diabetes melitus dan sebagainya.
"Ibadah puasa akan bisa dijalankan dengan nyaman meskipun sedang menderita penyakit tertentu. Sepanjang orang bersangkutan bisa menjaga referensi makan serta referensi hidup yang sehat,"terang dr Fani Farhansyah, dokter umum RS Awal Bros Batam.
Penyakit lambung misalnya. Penyakit yang kerap dialami sebab penderitanya mempunyai referensi makan dan referensi hidup yang tidak benar ini tidak akan menjadi problem berarti sepanjang dikelola dengan baik.
"Bagi yang mempunyai penyakit lambung baik asam lambung maupun tukak lambung bisa tetap berpuasa. Tapi sebaiknya tetap meminum obat secara rutin yakni dikala sahur dan berbuka,"jelasnya.
Bukan itu saja, penting juga untuk menghindari penggerak yang bisa menimbulkan kambuhnya penyakit tersebut. Seperti makanan pedas, makanan bersantan, soda, kopi, serta makanan lain yang bisa menimbulkan penyakit kambuh.
"Untuk menghindari kekambuhan atau gangguan kesehatan selama puasa, ada baiknya memeriksakan kesehatan menjelang puasa. Namun biasanya penyakit lambung jarang kambuh selama menjalankan puasa. Sebab, referensi makan yang dijalani selama puasa justru menjadi lebih teratur,"kata dr Fani.
Penyakit lain yang juga rentan kambuh dikala puasa yaitu migrain. Penyakit yang menimbulkan nyeri kepala ini biasanya dipicu oleh kelelahan maupun kecapekan. Sehingga, cara terbaik untuk menghindari derita migrain yaitu dengan menghindari faktor penggerak serta menjaga referensi makan dan referensi hidup yang sehat.
Penderita diabetes melitus juga dianjurkan untuk lebih menjaga referensi makan dan referensi hidup yang dijalani. Sebab, bukan mustahil penyakit ini akan kambuh dikala menjalankan puasa. Tak berbeda dengan penyakit lainnya sebaiknya penderita juga memeriksakan diri ke dokter untuk memastikan kondisi badan memang memungkinkan untuk menjalankan ibadah puasa wajib ini.
"Yang paling penting ditanamkan dalam diri seseorang yaitu tetap menjaga semangat. Sebab, faktor psikis ini memperlihatkan tugas besar terkait kemampuan seseorang untuk menjalankan ibadah yang telah diniatkannya,"ungkap dr Fani. (*)
Olahraga Ringan Menjelang Berbuka OLAHRAGA merupakan acara yang dilarang ditinggalkan selama bulan puasa. Meskipun kondisi badan tidak sekuat dikala hari-hari biasa, tapi bukan berarti orang tidak perlu berolahraga. Hanya saja, porsinya saja yang harus dikurangi.
|
foto by internet |
Bila biasanya olahraga dilakukan selama dua jam per hari, mungkin bisa dikurangi menjadi satu jam per hari atau sesuai kemampuan. Begitu pula dengan jenis olahraga yang dipilih. Agar stamina tidak menurun jenis olahraga yang dipilih sebaiknya juga yang ringan-ringan saja. Misalnya jalan santai, atau sit up.
"Olahraga tetap penting dilakukan selama berpuasa. Sebab, olahraga membantu melancarkan sirkulasi darah termasuk sirkulasi darah pada ginjal. Jika sirkulasi darah pada ginjal lancar maka proses pembuangan racun akan berjalan dengan lebih baik,"terang dr Fani Farhansyah, dokter umum Rumah Sakit Awal Bros Batam.
Agar tidak mengganggu puasa yang sedang dijalani, sebaiknya olahraga dilakukan menjelang buka puasa tiba. Sebab, di waktu ini orang akan lebih akrab dengan waktu makan dan minum usai menjalani olahraga.
Lain halnya bila olahraga dilakukan di pagi atau siang hari. Di waktu-waktu ini orang masih membutuhkan cadangan energi yang cukup banyak semoga bisa merampungkan puasa yang sedang dijalaninya.
"Jika olahraga dilakukan di pagi hari, orang akan lebih cenderung rentan kehabisan energi sampai datangnya waktu berbuka. Jadi, sebaiknya olahraga dijalankan menjelang berbuka,"ungkapnya. (*)
Perbanyak Minum Air Putih MEMILIKI penyakit pencernaan, bukan menjadi halangan bagi Rianda Syafitri untuk tetap menjalankan ibadah puasa. Sebab, dengan referensi makan yang sehat dan disiplin, puasa bisa dijalani dengan baik tanpa harus takut penyakit kambuh.
"Selain menjaga referensi makan yakni dengan makan makanan yang sehat serta memperbanyak buah dan sayur, penting juga untuk memperbanyak konsumsi air putih minimal delapan gelas. Sebab, sesudah seharian berpuasa badan membutuhkan cairan,"terang Rianda, Public Relation Indosat Riau Kepulauan.
Konsumsi air tersebut bisa dilakukan dalam rentan waktu mulai buka puasa sampai waktu sahur. Selain itu, Rianda juga menyarankan untuk tidak meminum sekaligus air dalam gelas tapi dilakukan dalam beberapa tahap atau beberapa teguk.
"Untuk menjaga stamina tubuh, saya juga membiasakan diri untuk terus mengonsumsi vitamin. Dan untuk menambah tenaga sesudah seharian berpuasa, jangan lupa untuk minum atau makan makanan yang manis,"terang ibu satu anak ini.
Agar badan gampang beradaptasi, Rianda juga rutin menjalankan ibadah puasa sunah Senin Kamis. Dengan begitu, badan tidak akan kaget begitu harus menjalani ibadah puasa selama sebulan penuh. "Selain memudahkan pembiasaan tubuh, kita juga bisa mendapat pahala,"kata perempuan berjilbab ini sambil tersenyum. (*)
Kenali Penyakit yang Diderita BISA menjalankan ibadah puasa selama sebulan penuh tanpa terkendala kondisi badan sudah niscaya diinginkan oleh setiap umat muslim. Sebab, bagaimanapun juga ibadah puasa merupakan kewajiban yang harus dijalankan.
Sebagai bentuk persiapan semoga puasa tetap bisa berjalan lancar dan nyaman ada sejumlah hal yang patut menjadi perhatian. Baik bagi orang dengan penyakit yang berpotensi kambuh maupun orang yang sehat.
Nah, berikut ada sejumlah tips yang diberikan dr Fani Farhansyah, dokter umum Rumah Sakit Awal Bros Batam semoga puasa berjalan lancar:
1. Kenali penyakit yang sedang diderita. Langkah ini bertujuan memudahkan orang bersangkutan untuk mengantisipasi semoga penyakit tidak kambuh selama bulan Ramadan. Misalnya penderita maag harus menghindari makanan pedas, santan, bersoda, dan sebagainya.
2. Bila penyakit yang diderita membutuhkan kontrol ketat dari dokter ada baiknya melaksanakan check up kesehatan menjelang bulan puasa tiba. Melalui pemeriksaan, dokter akan memperlihatkan rekomendasi apakah bisa puasa atau tidak.
3. Sediakan obat sebagai langkah antisipasi kalau sewaktu-waktu penyakit kambuh. Misalnya obat maag, migrain, dan sebagainya.
4. Hindari makanan atau minuman yang bisa menjadi penggerak datangnya penyakit. Biasakan mengkonsumsi makanan yang sehat yakni empat sehat lima tepat serta perbanyak konsumsi buah dan sayur. Boleh juga mengonsumsi vitamin.
5. Lakukan olahraga ringan sebagai upaya menjaga kebugaran tubuh. Sebab, olahraga melancarkan peredaran darah.
6. Untuk membiasakan kondisi badan terhadap referensi yang gres yakni berpuasa, bisa dilakukan puasa Senin Kamis secara rutin atau setidaknya beberapa ahad sebelum bulan puasa tiba. Dengan begitu dibutuhkan badan akan lebih gampang beradaptasi. (*)
FP FB:
Instagram: indy_neishaarfa
Tuesday, September 23, 2008