SETIAP organ badan yang diciptakan Yang Mahakuasa bagi insan niscaya mempunyai tugas tersendiri untuk kelangsungan hidup seseorang. Termasuk kelenjar getah bening. Jika dilihat dari perannya, kelenjar ini mempunyai tugas sebagai pertahanan pertama masuknya basil dan sel-sel tumor ke dalam tubuh.
"Bila terjadi infeksi organ tubuh, kelenjar getah bening dalam badan akan membengkak. Ini yaitu kondisi masuk akal sebagai bentuk prosedur badan mempertahankan diri dari serangan kuman," terang dr Arief Koswandi SpPD, dokter seorang andal penyakit dalam RS Awal Bros Batam.
Kelenjar getah bening itu sendiri terdapat pada beberapa kepingan badan yang berbeda. Mulai dari leher, ketiak, sela paha, serta di dalam perut. Dan bila terjadi infeksi pada tubuh, biasanya kelenjar itu akan membengkak.
Infeksi kelenjar itu sendiri terbagi menjadi dua yakni infeksi non spesifik yakni infeksi jawaban adanya peradangan organ badan lain dan infeksi spesifik yakni adanya tubercolusis (TBC) kelenjar atau penyakit kelamin.Untuk wilayah Batam, kasus yang cukup banyak dialami pasien yaitu TBC kelenjar.
"Jika dilihat dari tanda-tanda klinisnya, derita TBC kelenjar diawali demam berkepanjangan, batuk lama, nafsu makan menurun, serta munculnya benjolan-benjolan pada leher atau ketiak, serta sela paha. Hanya saja, yang paling banyak ditemukan yaitu adanya benjolan di leher," terangnya.
Benjolan yang merupakan pembesaran kelenjar itu biasanya akan terlihat mengelompok. Dan suatu dikala benjolan-benjolan itu akan pecah serta mengeluarkan cairan ibarat nanah. Sehingga, sebagai langkah antisipasi kalau memang terjadi benjolan pada kepingan badan ibarat leher, ketiak, sela paha segera memeriksakan diri ke dokter. Karena sanggup jadi, benjolan ini merupakan tanda awal seseorang terkena TBC kelenjar.
Sebab, semakin dini seseorang mengetahui jenis penyakit yang dideritanya, maka penanganan secara cepat juga akan lebih gampang untuk dilakukan. (*)
Butuh Sembilan Bulan untuk Penyembuhan KETELATENAN merupakan kunci utama untuk menyembuhkan TBC. Bagaimana tidak, supaya sanggup terbebas dari penyakit ini penderita harus menjalani pengobatan dengan mengonsumsi obat setiap hari secara rutin selama berbulan-bulan. Jika lalai dalam mengonsumsi obat, penderita akan semakin jauh dari kesembuhan.
"Jika TBC paru sanggup disembuhkan dengan mengonsumsi obat secara terus menerus selama enam bulan, penyembuhan TBC kelenjar membutuhkan waktu yang lebih usang yakni sampai sembilan bulan," terang dr Arief Koswandi SpPD, dokter Spesialis Penyakit Dalam RS Awal Bros Batam.
Untuk obat, jenis obat yang harus dikonsumsi oleh penderita TBC kelenjar tidak berbeda dengan obat yang dikonsumsi oleh penderita TBC paru atau TBC lainnya. Perbedaannya hanya terletak pada lamanya waktu konsumsi obat.
Meski TBC kelenjar masuk dalam kategori TBC, tetapi penyakit ini bukanlah tipe penyakit yang akan menular pada orang lain. Kecuali penderita TBC kelenjar bersangkutan juga menderita penyakit TBC paru. Sebab, bila derita yang dialami yaitu TBC paru, maka penyakit itu akan menular pada orang lain melalui nafas.
Dan bentuk penularan yang akan dialami nantinya tidak akan selalu berupa TBC paru tapi sanggup juga TBC lain termasuk TBC kelenjar. Selain jawaban penularan dari penderita TBC paru, munculnya TBC kelenjar juga sanggup terjadi alasannya seseorang pernah terinfeksi TBC paru waktu kecil.
Dan dikala pederita mempunyai stamina kuat, basil tersebut tidur. Namun sesudah stamina menurun, basil berdiri dan mengakibatkan munculnya kembali TBC termasuk TBC kelenjar.
"Tidak setiap orang yang mengalami kontak secara pribadi dengan penderita TBC paru akan pribadi tertular penyakit ini. Sebab, semua tergantung ketahanan badan masing-masing. Bila seseorang sedang dalam kondisi fit maka kemungkinan tertular sangat kecil, begitu pula sebaliknya," terangnya.
Karenanya untuk menghindari tertularnya TBC paru yang sanggup berdampak pada terkenanya derita TBC kelenjar, penjagaan kondisi badan harus selalu diperhatikan. Misalnya dengan menganut pola hidup sehat yakni makan dan olahraga teratur, istirahat cukup dan bila perlu rajin mengonsumsi multivitamin. Sebab, dengan badan yang sehat, seseorang lebih siap mempertahankan diri dari serangan penyakit. (*)
Segera Lakukan Pemeriksaan Biopsi PEMERIKSAAN biopsi sampai sekarang masih menjadi satu-satunya cara investigasi yang sanggup membantu seseorang mengetahui penyebab terjadinya pembengkakan kelenjar getah bening pada tubuh. Sebab, hasil investigasi ini sanggup memperlihatkan hasil yang akurat sampai 100 persen.
"Bila kita menemukan munculnya pembengkakan kelenjar getah bening, sebaiknya segera dilakukan investigasi biopsi. Dengan begitu, bila ditemukan penyakit akan lebih gampang diatasi," kata dr Arif Koswandi SpPD, dokter seorang andal penyakit dalam RS Awal Bros Batam.
Dalam investigasi yang dilakukan secara patologi anatomi (PA) ini, dokter akan mengambil sampel jaringan pada kelenjar untuk diperiksa lebih lanjut. Melalui pola jaringan ini akan diketahui apakah telah terjadi infeksi atau tidak.
"Pemeriksaan itu juga akan memperlihatkan gambaran, organ mana yang telah terkena infeksi dan telah menyebar sampai getah bening. Misalnya telah terjadi infeksi usus, maka hasil investigasi akan memperlihatkan bahwa kelenjar getah bening telah terpapar penyakit dari usus," katanya.
Perlunya investigasi semenjak dini, alasannya infeksi kelenjar kadang tidak menampakkan tanda-tanda khas selain terjadinya pembengkakan kelenjar getah bening. Pembengkakan ini biasanya diikuti dengan munculnya rasa nyeri dan terlihat merah. Meski tidak selalu pasti, pembengkakan kelenjar ini terjadi alasannya adanya infeksi organ badan terdekat dengan kelenjar getah bening.
Lain halnya bila pembengkakan terjadi pada semua kelenjar getah bening yang pada seluruh tubuh. Kondisi ini sanggup jadi alasannya adanya tumor kelenjar atau adanya tumor pada organ lain pada tubuh. Dan untuk memastikannya hanya sanggup dilakukan melalui investigasi biopsi.
"Pemeriksaan biopsi juga sanggup menjadi penentu apakah infeksi yang terjadi pada badan termasuk golongan infeksi spesifik ibarat adanya TBC kelenjar atau non spesifik jawaban adanya peradangan organ badan ibarat nyeri gigi, tenggorokan, dan sebagainya," jelasnya. (*)