MEMILIKI tabungan atau rekening bersama bukan sesuatu yang absurd terutama untuk pasangan yang telah menikah. Karena, keberadaan tabungan ini terang akan membantu mempermudah pengeluaran untuk kebutuhan rumah tangga.
"Yang paling penting dipikirkan sebelum menetapkan untuk membuka rekening atau tabungan bersama yaitu konsep keuangan keluarga itu sendiri. Bila memang sudah terjadi janji bahwa uang yang dihasilkan pasangan akan dijadikan satu, pembuatan rekening bersama tidak akan menjadi masalah," terang Riginoto Wijaya, Pengamat Keuangan Kota Batam.
Sebab, tidak semua pasangan mau menyatukan penghasilan dan menganggap sebagai uang bersama. Bila hal itu terjadi, maka pembuatan tabungan bersama harus didasari komitmen yang kuat. Sehingga, dikala tabungan sudah berisi dana tidak akan terjadi duduk kasus terutama terkait pengeluaran uang.
Apalagi, sesuai konsep tabungan bersama, biasanya tabungan ini sanggup diambil oleh keduanya. Baik oleh istri maupun oleh suami. Karenanya, bila tidak dilandasi komitmen bersama, bisa-bisa terjadi 'kebocoran' pengeluaran di luar perencanaan.
"Saat akan menciptakan tabungan bersama, biasanya pasangan sudah menetapkan anggaran apa yang akan didanai memakai tabungan tersebut. Bila komitmen sudah terjalin, maka tidak akan terjadi penggunaan dana di luar kebutuhan bersangkutan kecuali menurut janji sebelumnya," ungkapnya.
Selain komitmen, komunikasi juga diperlukan. Komunikasi menjadi satu hal penting untuk menghindari konflik. Apalagi, bila pasangan tersebut kerap menghadapi pengeluaran yang mendadak. Sehingga, segala pengeluaran yang dilakukan harus selalu dikomunikasikan serta atas sepengetahuan keduanya. (*)
Pasangan Belum Menikah Sebaiknya Tabungan Terpisah BAGI pasangan yang belum menikah tetapi telah merencanakan untuk menikah memang tidak ada salahnya untuk menciptakan rekening bersama. Misalnya saja sebagai biaya melangsungkan pernikahan, membeli rumah bersama atau keperluan lainnya.
Tetapi, dengan status yang masih belum terikat secara hukum, pembuatan tabungan bersama bagi pasangan belum menikah tentu mempunyai resiko yang lebih besar dibandingkan pasangan menikah.
"Memang tidak ada salahnya pasangan yang belum menikah menciptakan rekening atau tabungan.
bersama. Sepanjang sudah terjalin janji serta keyakinan yang besar di antara keduanya. Namun, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, sebaiknya rekening dibentuk atas nama masing-masing," kata Riginoto.
Masih belum adanya kekuatan aturan terhadap ikatan antara keduanya, menjadi alasan utama yang harus dipertimbangkan dikala akan menetapkan membuka rekening bersama. Sebab, bila ke depannya terjadi masalah, pemecahannya hanya sanggup dilakukan menurut kesepakatan. Berbeda bila pasangan sudah menikah, pembagian uang sanggup dilakukan menurut hukum. (*)
Tentukan Tujuan Pembukaan Rekening Bersama SEBELUM menetapkan untuk membuka tabungan bersama, banyak hal yang harus diperhatikan oleh setiap pasangan. Baik pasangan yang telah menikah maupun pasangan yang belum menikah. Sehingga, ke depannya tidak akan ditemui duduk kasus yang berpeluang menyebabkan konflik.
Mendiskusikan tujuan pembukaan rekening bersama sangat perlu dilakukan sebelum keputusan diambil. Misalnya saja, apa yang akan diraih dengan pembukaan rekening tersebut serta planning ke depan terhadap rekening jikalau ternyata terjadi perpisahan.
Selain itu, konfirmasikan sekali lagi untuk keperluan apa uang dalam rekening itu akan digunakan. Hal yang tak kalah penting yaitu siapa yang harus memasukkan uang ke dalam rekening tersebut dan berapa besarnya. Apakah pasangan Anda saja, atau patungan. Jika dilakukan secara patungan, tentukan pula berapa persen komposisinya semoga adil dan merata.
Bila rekening bersama itu dipakai untuk membayar pengeluaran-pengeluaran bulanan, maka saldo uang yang ada dalam rekening bersama sebaiknya sebesar minimal sebulan pengeluaran rutin mereka.
Bagi yang sudah mempunyai rekening bersama, dianjurkan untuk melaksanakan penilaian setiap bulan terhadap pengeluaran-pengeluaran yang telah dilakukan. Anda sanggup mengeceknya dengan rekening koran yang dikeluarkan bank.
Mempersiapkan diri untuk menghadapi hal terburuk yang mungkin terjadi juga harus dilakukan. Misalnya penggunaan uang yang tidak sesuai kesepakatan. Jika memang harus terjadi demikian, sebaiknya tetaplah hadapi dengan kepala dingin. Jangan hingga alasannya yaitu duduk kasus uang, relasi Anda harus hancur berantakan. (*)