PENGKHIANATAN merupakan kata yang kadang bikin kita bergidik ngebayanginnya. Apalagi, bila yang berkhianat itu orang terdekat yang semestinya kita percaya. Duuh... niscaya rasanya sakit sekali ya....
Meski ngeri tapi pengkhianatan yang dilakuin sahabat sendiri banyak juga terjadi loh. Khususnya dalam dunia pacaran. Apalagi, pacaran ala arif balig cukup akal biasanya hanya berbentuk ikatan lisan dengan kesepakatan cukup "kita berdua" aja yang tahu. Ikatan itupun nggak disertai sanksi.
Soalnya, pacaran tidak berarti saling "memiliki" tapi sekadar mencar ilmu memahami antara satu dan lainnya. Jadi, bila terjadi perselingkuhan dalam ikatan pacaran benernya sanggup diterangin secara logika.
"Biasanya sih, perselingkuhan terjadi sebab ada sesuatu yang "tidak beres" dalam kekerabatan tersebut. Bisa jadi sebab ikatan pacaran merenggang akhir ketidakcocokan, ada problem atau adanya perubahan kriteria. Jadi, jika terjadi perselingkuhan yang paling penting dilakukan ialah instropeksi diri,"ungkap Bibiana Dyah Sucahyani, Psikolog Kota Batam yang biasa disapa Mba Dhea.Instropeksi itu penting loh untuk memahami apakah pasangan yang jadi patner pacaran kita emang cocok dan sesuai impian kalian. Khususnya instropeksi perihal kekerabatan antara youngsters dan doi selama ini.
Misalnya aja dengan mempertimbangkan lagi apakah doi emang sempurna dengan kriteria, apakah sudah cocok, apakah ini yang terbaik, apakah ada problem yang timbul, dan banyak pertanyaan lain. Setelah tau jawabannya kau tinggal menentukan apakah kekerabatan perlu dipertahankan atau mending pilih yang lain. Gampang kan?
"Kalau ada kisah "main dibelakang" mustahil kan hanya satu pihak saja yang mau? Artinya, kita nggak sanggup menilai satu pihak aja sebagai orang yang bersalah. Kaprikornus yang paling bijak ialah melaksanakan instropeksi kekerabatan kau dengan doi dulu gres kekerabatan kau dengan sahabatmu," terang Mbak Dhea.
Saat milih pacar, kamu-kamu niscaya pengen seseorang itu emang terbaik untuk kita kan? Nah, kalo ternyata di tengah jalan pacar itu lebih cocok untuk sahabat kau ya untuk apa dipertahankan? So far, tujuan pacaran ialah untuk nentuin orang yang emang cocok dan sesuai ama kita, jadi kalo nggak cocok ya jangan dipaksa dong! (*)
Ambil Hikmah dan Segera Maafkan RASANYA niscaya sepi banget ya waktu perjaka yang biasa deket dengan kita tiba-tiba nggak ada lagi waktu dibutuhin. Sedihnya lagi, kini doi justru sibuk ama cewek barunya yang notabene ialah sobat karib kita. Bete nggak sih???
Tapi, kehilangan orang yang kita sayangi bukan final segalanya kan? Kaprikornus kau nggak butuh yang namanya putus asa atau bahkan depresi. Meski sebenarnya, rasa putus asa sanggup dibilang masuk akal mengingat adanya kedekatan emosi sesudah sekian usang menjalin hubungan.
"Daripada putus asa atau bahkan depresi, lebih baik kita ambil saja hikmah perselingkuhan yang terjadi. Pikirkan hal positif dari kejadian itu,"kata Mbak Dhea.
Pikirkan juga bahwa hidup ini ialah milik kita, sehingga kitalah yang menentukan arah hidup kita sendiri dan bukan pacar atau sahabat kita. Teruslah melangkah ke masa depan. Jodoh tak akan lari kemana, dan tidak semua calon pacar kita menyerupai pacar kita.
Saat tahu doi "bermain" dengan sahabat kita, memang akan memunculkan perasaan tidak nyaman. Sehingga, masuk akal bila ekspresi emosi sampai murka mucul sebagai akhir rasa sakit kehilangan pacar maupun sahabat dekat.
"Yang paling penting untuk diingat ketika menghadapi problem ialah tetaplah berpikir logis dan bijak. Berpikir positif, tidak egois, akan lebih menenangkan perasaan kita,"jelasnya.
Munculnya perasaan pengen menjauh atau nggak pengen ketemu sama doi dan sahabat yang telah berkhianat juga masuk akal sepanjang hanya dilakukan untuk sementara waktu. Tapi yang perlu diingat, jangan sampe kamu-kamu memutuskan silaturahmi hanya gara-gara problem itu.
Pikirkan juga bahwa jodoh ada di tangan Tuhan, sehingga bukan kita yang berhak "mengadili" kekerabatan yang terjadi antara kau dan doi.
Bahkan bila memungkinkan, segera maafkan pacar maupun sahabat kamu. Ini penting loh! Terutama untuk keseimbangan emosi youngster. Apalagi, memaafkan juga sanggup mempertahankan silaturahmi antara kamu, doi dan sahabat dekat. (*)
Jangan Terlalu Tergantung sama Doi SETIAP orang niscaya tak mau mengalami yang namanya pengkhianatan. Apalagi pengkhianatan yang dilakukan oleh pacar sendiri dan juga sahabat karib yang semestinya menjadi orang kepercayaan kita.
Nah, daripada membayangkan gimana rasanya mengalami pengkhianatan, kenapa youngsters nggak berpikir untuk mencegahnya lebih dini semoga kejadian tak mengenakkan itu menimpa kekerabatan kau dengan doi?
"Kita boleh berteman dengan siapa saja. Tapi ketika ingin membangun kekerabatan yang "lebih" dari sekadar sahabat jangan lupa untuk memasang kriteria,"saran Mbak Dhea.
Memadukankan dua langsung yang berbeda dalam sebuah kesepakatan memang nggak semudah yang kita bayangkan. Kaprikornus yang paling penting banyak-banyaklah melaksanakan penilaian diri, menciptakan kekerabatan lebih bermakna serta berarti, jangan mengharapkan ia 100 persen, tetap mandiri, dan terus berusaha untuk menjadi lebih baik.
Selain smart menentukan pasangan, youngsters juga harus pandai dalam menjalin kekerabatan pertemanan. Selain penting untuk mengetahui latar belakang sahabat maupun sahabat, kita juga harus lebih jeli menilai kemanfaatan kekerabatan kita.
"Kalau ternyata pacar kita ada kecenderungan bersahabat dengan salah satu sahabat kita, selidiki dulu perihal intensitasnya. Kemudian selidiki juga perihal kebutuhan kedekatan mereka. Jika ada yang kurang sreg segera komunikasikan,"katanya.
Cara mengkomunikasikannya tentu saja bukan menyerupai polisi, namun lebih ke diskusi. Tanyakan pada pacar perihal kegiatannya, ngapain aja sama sahabat kita, tanyakan pendapat ia perihal sahabat kita, dan lainnya. Melalui pertanyaan itu, kau sanggup menilai sejauh apa kekerabatan mereka.
"Selanjutnya, katakan dengan nada santai namun tetap asertif bahwa kedekatannya menciptakan kau cemburu atau merasa tak yummy hati. Keterbukaan ini akan membantu pacar kita untuk menentukan sikap, bahkan mungkin juga memilih,"saran Mbak Dhea. (*)
Jangan Tangisi Pengkhianatan Teman MENGALAMI pengkhianatan dari sahabat bersahabat memang sangat menyakitkan. Apalagi, pengkhianatan itu menyangkut "pengambilan" perhatian orang yang kita sayangi. Tapi, kejadian itu bukan lantas sanggup jadi alasan untuk murung atau bahkan ilang semangat untuk beraktivitas kan?
Nah, kali ini Mbak Dhea membuatkan tips untuk ngilangin rasa kesel akhir pengkhianatan sahabat yang berhasil "memikat" perhatian doi:
1. Selalu ingat bahwa pacar bukan segala-galanya bagi kita. Lebih banyak sahabat akan semakin banyak yang membantu kita.
2. Memilih yang terbaik harus menjadi kriteria kita. Apalagi jodoh di tangan Tuhan, jadi niscaya ada 'orang baik' yang sudah disediakanNya.
3. Masa depan kalian harus indah, sehingga melangkah ke depan lebih baik daripada menangisi pengkhianatan. (*)