|
Saat ingin membeli rumah pertimbangkan baik-baik jangan asal murah |
RUMAH ialah kebutuhan primer yang sangat penting bagi setiap orang. Sehingga, sangat masuk akal bila setiap orang khususnya yang sudah berumahtangga sangat mengidamkan mempunyai sebuah rumah sebagai "istana" mereka.
Sekarang ini, untuk mendapat sebuah rumah idaman memang bukan kasus sulit. Sebab, banyak pengembang yang mengatakan rumah dalam banyak sekali pilihan. Baik dari sisi lokasi, model, juga harga. Banyaknya pilihan itu sudah niscaya semakin memudahkan konsumen menentukan sendiri poin apa yang menjadi prioritas dalam menentukan pilihan mereka.
Dalam menentukan sebuah
rumah, ada banyak hal yang sanggup menjadi pertimbangan. Itu karena, selain terkait kebutuhan, pemilihan rumah juga sangat bekerjasama dengan dana yang mesti disiapkan.
Sebab harus diakui, semakin strategis sebuah rumah, harganya juga akan semakin melambung. Sebaliknya, semakin jauh sebuah rumah dari sentra keramaian baik sentra bisnis, pemerintahan, dan sebagainya, harga rumah biasanya juga akan semakin murah.
Baca Juga:
Lantas, apa bahwasanya yang sanggup menjadi materi pertimbangan sebelum seseorang menjatuhkan pilihan terkait rumah mana yang paling sempurna untuk dihuni?
"Sebelum membeli sebuah rumah, ada baiknya kita mempertimbangkan kebutuhan apa yang paling prioritas. Misalnya pertimbangan mobilitas untuk acara sehari-hari. Sebut saja, kebutuhan mobilitas ketika bekerja,"jelas Lusiana, pengamat keuangan keluarga kota Batam.
Hingga sekarang tak jarang orang lebih mempertimbangkan harga rumah saja tanpa mempertimbangkan lokasi rumah bersangkutan apakah jauh dari jangkauan ataukah erat dari acara sehari-hari. "Misalnya saja, nggak apa-apa lokasi agak jauh yang penting harganya murah,"terang Lusi.
Jika dilihat sekilas, keputusan membeli
rumah dengan harga beli murah meski jauh dari daerah kerja memang lebih irit. Tapi sesungguhnya kalau dihitung-hitung secara jeli, pilihan itu justru akan memunculkan biaya lain yang kalau dikalkulasikan jumlahnya sanggup tidak mengecewakan besar.
Sebut saja biaya transportasi untuk menjangkau kantor. Baik biaya untuk membeli bensin kalau memakai kendaraan eksklusif maupun ongkos kalau memakai kendaraan umum. Artinya, semakin jauh lokasi rumah dari kantor atau acara sehari-hari, akan semakin besar juga biaya transportasi yang harus ditanggung.
Tak hanya biaya transportasi, biaya lain yang juga kerap mengikutinya antara lain, biaya perawatan kendaraan bagi yang memakai kendaraan pribadi. Sebab, semakin sering kendaraan dipakai dengan jarak tempuh yang jauh secara otomatis lebih membutuhkan perawatan secara intens.
Berdasarkan pertimbangan tersebut, seseorang hendaknya lebih jeli lagi mempertimbangkan apakah lokasi
rumah yang akan dipilih memang benar-benar sesuai kebutuhan. Terutama bekerjasama dengan lokasi terkait acara harian. Jangan asal murah akibatnya justru menciptakan keuangan jebol. (*)
Pikirkan juga Dana Kesehatan dan Leisure MEMILIKI rumah dengan lokasi yang jauh dari sentra rutinitas harian (baca:bekerja) memang merupakan pilihan yang sifatnya pribadi. Hal itu tentunya terkait dengan ketersediaan dana maupun selera masing-masing orang.
Dan bila mempunyai
rumah jauh dari kantor ialah pilihan yang tidak sanggup ditawar-tawar, sebaiknya Anda bersiap memikirkan biaya pemanis yang mungkin akan ditanggung terkait keputusan tinggal jauh dari daerah kerja.
Tentunya di luar biaya transportasi atau biaya perawatan kendaraan yang merupakan biaya rutin yang harus dikeluarkan sebagai konsekuensi adanya jarak antara rumah dengan sentra acara harian yakni kantor.
"Biaya kelelahan atau biasa disebut biaya capek juga perlu diperhitungkan. Sebab, jarak tempuh yang jauh tak jarang menciptakan kondisi badan lebih rentan terhadap penyakit. Sehingga, pos anggaran kesehatan harus mendapat perhatian secara khusus," ungkap Lusiana.
Selain biaya kelelahan secara fisik (dalam bentuk pos anggaran kesehatan), pos lain yang perlu juga disiapkan ialah biaya kelelahan dari sisi psikogis. Sebab, kepenatan dan rasa lelah terkadang sanggup berimbas pada munculnya rasa stres. Sehingga sebagai konpensasinya, perlu adanya relaksasi berbentuk rekreasi atau leisure.
"Perlunya leisure sebagai dampak kelelahan psikis tersebut mengharuskan seseorang untuk menyiapkan dana rekreasi. Bisa dalam bentuk jalan-jalan, makan di luar, nonton di bioskop, dan sebagainya. Yang paling penting acara tersebut sanggup menghilangkan kepenatan serta kelelahan psikis,"jelasnya. (*)