|
foto by RUMAH BUNGA NEISHA |
BERENANG merupakan olahraga yang cukup digemari semua kalangan termasuk anak- anak.
Hal itu tak mengherankan mengingat renang bukan saja menyehatkan tapi juga menyenangkan.
Segarnya air dan sensasi yang dirasakan ketika bergerak di dalam air bisa menjadi ajang melepas kepenatan.
Apalagi, olahraga ini kerap direkomendasikan sebagai olahraga yang bisa dijalani oleh penderita asma, maupun paru-paru. Itu karena, renang sangat membantu otot dada dan paru-paru anak pengidap asma supaya mengembang selanjutnya memperbesar kapasitas paru-paru sekaligus mengeluarkan lendir.
Sementara, bagi belum dewasa normal, berenang akan menjadikan tubuh mereka lebih bugar dan sehat. Sebab, dalam proses berenang, semua otot di seluruh pecahan tubuh akan terlatih termasuk jantung dan paru-paru akan bergerak. Jika tubuh sehat dan bugar, anak akan lebih konsentrasi dalam menjalani rutinitas sehari-hari termasuk konsentrasi belajar.
"Saat berenang, seluruh otot pada anggota tubuh anak akan bergerak dan terlatih. Sehingga, olahraga ini sangat sempurna dipilih sebagai latihan semoga otot lebih berkembang,"terang dr Fisher Iwan SpRM, dokter Spesialis Rehabilitasi Medik RS Awal Bros Batam.
Ketika anak berenang, mereka melaksanakan acara yang lebih dibandingkan kalau hanya berendam. Sebab, ketika berenang anak sekaligus melatih pernafasan ketika melaksanakan daya lawan air. Selain itu, kaki dan tangan juga akan terlatih.
Mengenai kapan waktu yang ideal untuk mengajarkan olahraga renang pada anak, dr Fisher menyarankan untuk memulai training renang sesudah anak bisa bangun sendiri. Sebab, bila anak masih belum begitu berpengaruh bangun dikhawatirkan terpeleset meskipun dalam pengawasan orangtua.
"Sebagai langkah penjagaan, orangtua juga bisa membekali anak dengan pelampung sebagai bentuk pengamanan anak dari kemungkinan tenggelam,"jelasnya.
Bukan itu saja, bagi anak yang masih relatif kecil, contohnya berumur satu tahun lebih, sebaiknya dipilih saat-saat di mana air bak masih belum dingin. Misalnya sore hari menjelang petang yakni ketika sinar matahari masih menyinari kolam. Sehingga, anak tidak merasa kedinginan.
"Sebelum anak mulai masuk bak renang, sebaiknya anak juga mengawali acara dengan acara pemanasan. Setelahnya perlu juga mengakhiri dengan proses pendinginan. Hal itu penting semoga tubuh tidak kaget sesudah berenang,"saran dr Fisher.
Bila anak ingin berguru berenang di bawah bimbingan instruktur, bisa dilakukan ketika anak berusia empat tahun. Sebab, pada usia ini secara mental, anak sudah bisa mempelajari aneka macam teknik berenang dan mempraktikkannya. Kemampuan komunikasi dan berpikirnya untuk menyerap aneka macam bahan dan aba-aba dari pelatih renang juga sudah berkembang baik.
Bukan itu saja, koordinasi otot tangan, kaki, dan pecahan tubuh lainnya juga sudah bagus. Begitu juga keterampilan bernapasnya. Kematangan sistem neuromuskular (saraf dan otot) juga bisa mendukung anak untuk memulai pelajaran berenang. (*)
Sesuaikan Kemampuan Anak JIKA dilakukan secara rutin, berenang akan memperlihatkan manfaat yang cukup banyak bagi tubuh. Bukan saja kebugaran, penjagaan stamina hingga terapi terhadap penyakit tertentu. Termasuk untuk kalangan anak-anak.
Hanya saja, mengingat acara fisik ini membutuhkan tenaga yang cukup besar, orangtua dilarang terlalu memaksa anak untuk menjalani olahraga ini melebihi kemampuan anak. Sebab, hal tersebut justru akan menjadikan rasa lelah yang berujung pada penurunan daya tahan tubuh.
Misalnya hanya dilakukan satu hingga dua kali dalam seminggu. Sedangkan untuk mencapai prestasi tertentu yakni bila anak berminat menjadi atlet, frekuensi bisa ditambah secara bertahap.
Selain membantu menjaga kebugaran dan kesehatan tubuh, berenang secara rutin juga bisa menjadi cara yang efektif memperabukan lemak untuk mengatasi kegemukan. Sehingga, renang sanggup dijadikan cara menurunkan berat tubuh anak yang mengakami obesitas.
Namun, mengingat acara berenang akan memunculkan rasa lapar setelahnya, orangtua harus turut mengatur teladan makan anak sehingga tidak lepas kontrol. Sebab, kalau anak dibiarkan menyantap masakan secara hiperbola usai berenang justru menciptakan anak lebih gemuk.
Hal lain yang tak kalah penting dijadikan alasan kenapa berenang penting diajarkan pada anak yaitu untuk memupuk rasa iktikad diri anak. Sebab, ketrampilan gres yang dimiliki anak sudah niscaya akan menciptakan anak besar hati ketika berada di tengah pergaulan. (*)
Tetap Awasi Meski Sudah Mahir SAAT anak sudah mulai cendekia berenang dengan aneka macam gaya, biasanya anak akan semakin rajin menjalani acara tersebut. Menunjukkan ketrampilan dan kemampuan gres pada setiap orang bisa menjadi ketika yang membanggakan bagi seorang anak.
Walau anak sudah terbilang hebat atau lihai dalam menjalani acara berenang, tapi orangtua harus tetap mengontrol acara anak selama berada di dalam bak renang. Lantas, apa saja yang patut menjadi perhatian orangtua ketika menemani anak berenang?
1. Jangan lengah mengawasi anak selama acara berenang berlangsung. Sebab, meski anak sudah hebat tetap saja ada kemungkinan terjadi kram atau tenggelam.
2. Biasakan anak makan satu atau dua jam sebelum acara renang dimulai, Sebab, perut kosong akan menghilangkan banyak panas tubuh. Sebaliknya terlalu kenyang bisa memicu kram terutama kalau melaksanakan gerakan-gerakan yang keras.
3. Oleskan sunblock dan pelembab untuk melindungi kulit anak dari sengatan matahari atau iritasi akhir kaporit.
4. Gunakan perlengkapan renang yang layak ibarat baju renang yang pas menempel di tubuh, kacamata renang, dan kalau perlu epilog kepala.
5. Mandikan anak seusai berenang untuk membersihkan bakteri dan senyawa ibarat kaporit.
6. Jangan paksa anak berenang kalau kondisinya tidak fit atau sedang sakit, meski sakitnya ringan. (*)