PENYAKIT asam urat tinggi atau biasa disebut uric acid yang awalnya hanya dikenal di kalangan "the have" ternyata sudah banyak ditemukan di aneka macam kalangan. Ngerinya, penyakit yang bisa berdampak pada kerusakan sendi sampai gagal ginjal ini banyak tak disadari oleh penderitanya.
"Tingginya kandungan asam urat terkadang tidak disadari oleh penderitanya. Baru sesudah muncul komplikasi mirip terjadinya gagal ginjal atau kerusakan sendi, penderita yang bersangkutan menyadari bahwa dirinya telah terkena asam urat tinggi," ungkap dr Arif Koswandi SpPD, seorang mahir penyakit dalam atau internist Rumah Sakit Awal Bros Batam.
Menurut dr Arif, sebelum seseorang terkena pengaruh tingginya kandungan asam urat dalam tubuh sebaiknya di usia 40 tahunan, seseorang melaksanakan cek up atau cek darah. Sebab, kepastian kandungan asam urat hanya bisa diketahui melalui tes darah.
"Jika kita sudah mengetahui kandungan asam urat dalam tubuh, kita akan bisa eksklusif melaksanakan tindakan secara cepat dan sempurna sebagai langkah pengobatan. Sehingga penyakit yang diderita nantinya tidak akan semakin parah," jelas dr Arif.
Langkah antisipatif lain yang bisa diambil untuk mencegah terkenanya asam urat tinggi ialah dengan menjalankan contoh hidup sehat serta menjauhi masakan yang mengandung purin tinggi. Misalnya jeroan, ikan sarden, kerang, kacang-kacangan, kol, buncis, dan sebagainya.
"Agar asam urat dalam tubuh tidak tinggi, seseorang harus melaksanakan diet purin atau mengonsumsi masakan rendah purin. Menu rendah purin hanya kira-kira 100 sampai 150 miligram purin per hari atau seperenam sajian purin normal. Sebab, bila kandungan purin meningkat secara otomatis akan meningkatkan kandungan asam urat dalam tubuh," katanya.
Peningkatan asam urat dalam tubuh itu sendiri bisa diakibatkan oleh dua hal yakni produksi yang meningkat atau pengeluaran dari tubuh yang berkurang. Jika seseorang mengalami satu di antara dua penyebab tersebut, maka kandungan asam urat dalam tubuh akan meningkat.
Jika jumlah asam urat dalam tubuh meningkat baik lantaran produksi yang meningkat atau pengeluaran dari tubuh yang berkurang, maka kelebihan asam urat dalam tubuh tidak akan tertampung dan terolah seluruhnya oleh tubuh. Kelebihan itu karenanya menumpuk pada sendi dan jaringan. Bila dibiarkan berlanjut timbunan asam urat itu akan mengganggu kesehatan organ tubuh bersangkutan.
Sebab, produksi asam urat yang hiperbola (hyperuricaemia) berisiko tinggi terhadap beberapa gangguan mirip penyakit artritis gout, watu ginjal, kerusakan ginjal, serta tekanan darah tinggi. Gangguan artritis gout merupakan salah satu jenis rematik (ada lebih dari 150 jenis artritis). Kelainan metabolik ini kebanyakan menyerang sendi-sendi perifer atau tunggal. (*)
Penderita Over Weight Lebih Beresiko BILA Anda merupakan orang yang menderita over weight sebaiknya berhati-hati. Sebab, tubuh yang gemuk lebih beresiko terkena asam urat tinggi yang bisa juga berdampak pada kesehatan organ tubuh lainnya mirip , watu ginjal, gagal ginjal atau nyeri sendi atau
gout.
"Tingginya resiko asam urat tinggi pada penderita over weight tersebut disebabkan oleh timbunan lemak dalam tubuh. Sebab, lemak-lemak tersebut akan mengurangi ekskresi atau pengeluaran asam urat dalam tubuh yang secara otomatis akan meningkatkan penimbunan asam urat dalam tubuh," ungkap dr Arif Koswandi SpPD, seorang mahir penyakit dalam Rumah Sakit Awal Bros Batam.
Karenanya, salah satu cara menurunkan resiko tersebut ialah dengan cara menurunkan berat tubuh tubuh serta melaksanakan diet rendah purin. Jika berat tubuh berkurang, diperlukan ekskresi atau pengeluaran asam urat dalam tubuh akan lebih lancar.
Cara lain yang disarankan untuk mengurangi kandungan asam urat dalam tubuh ialah dengan banyak minum air putih. Dengan catatan, yang bersangkutan tidak sedang menderita jantung, gagal ginjal, dan sebagainya. Sebab, konsumsi banyak air putih bisa memperburuk derita penyakit tersebut.
Faktor lain yang bisa menjadi pelopor tingginya kandungan asam urat dalam tubuh ialah derita gagal ginjal, kanker, serta faktor genetik atau bawaan semenjak bayi. Untuk faktor genetik ini resiko munculnya komplikasi tanggapan tingginya asam urat semakin besar. Sementara gagal ginjal dan kanker menjadi pelopor lantaran penyakit ini menciptakan kemampuan pengeluaran asam urat dari tubuh terganggu. (*)
Pembengkokan Sendi Harus Dioperasi SALAH satu pengaruh peningkatan kandungan asam urat dalam tubuh ialah pembengkokan sendi. Dan bila dibiarkan sanggup menjadikan kerusakan sendi atau bahkan cacat sendi.
Hal itu terjadi lantaran kelebihan asam urat dalam tubuh usang kelamaan membentuk kristal urat yang bila dilihat di bawah mikroskop kristal urat ibarat jarum-jarum renik. Jarum urat yang menumpuk, mengendap di sendi, otot, atau jaringan ikat usang kelamaan akan melukai dan merusak sendi. Rasa sakit yang ditimbulkan ialah nyeri mirip tertusuk-tusuk.
"Jika penumpukan dibiarkan berlanjut maka akan terjadi perubahan bentuk sendi. Jika sudah begitu, satu-satunya cara menyembuhkannya hanyalah melalui operasi atau pembedahan," jelas dr Arif Koswandi SpPD, seorang mahir penyakit dalam Rumah Sakit Awal Bros Batam.
Menurut Arif, sendi yang berpotensi menjadi lokasi pengendapan kristal urat biasanya ialah sendi yang kecil-kecil. Misalnya sendi ruas jemari tangan atau kaki, sendi jempol kaki, siku, lutut, punggung kaki, tumit, dan daun telinga. Karenanya tak mengherankan bila bagian-bagian tersebut kadang membengkak dan terasa nyeri mirip terkena derita rematik.
Tumpukan asam urat juga membentuk benjolan yang disebut tophi. Benjolan sanggup ditemukan di tulang rawan, jaringan otot, atau di ruang sendi. Tophi di kaki bisa pecah dan mengeluarkan serbuk tepung urat. Tophi kerap terbentuk di daun indera pendengaran dan terusan ginjal (microtophi).
Dampak lain penumpukan asam urat pada sendi ialah derita encok gout. Berbeda dengan encok biasa, encok gout menentukan sendi tertentu dan biasanya tidak simetris kiri dan kanan. Dari sisi waktu serangan juga berbeda dengan encok biasa. Sebab, serangan encok gout biasanya terjadi di malam hari. Meski sama-sama bengkak, merah meradang, nyeri tekan, tapi hasil laboratoriumnya beda. (*)
Makanan yang Harus Dihindari: 1. Minuman fermentasi dan mengandung alkohol mirip bir, wiski, anggur, tape, dan tuak.
2. Seafood khususnya udang, kerang, remis, tiram, kepiting
3. Makanan kaleng mirip sarden atau kornet sapi
4. Jeroan mirip hati, ginjal, jantung, otak, paru, limpa, usus,
5. Buah-buahan tertentu mirip durian, alpukat dan es kelapa.
Sebaiknya Konsumsi Dikurangi: 1. Ikan, daging kambing, daging ayam, daging sapi,
2. Tempe, emping, kacang, oncom,
3. Sayuran tertentu mirip brokoli, bayam, kangkung, kol dan tauge.
Wednesday, March 19, 2008