SECARA harfiah, rasa percaya diri alias PEDE bisa diartikan sebagai satu perilaku positif seseorang yang mendorong dirinya untuk membuatkan evaluasi positif baik terhadap diri sendiri atau lingkungan serta situasi yang lagi dihadapinya.
"Untuk mencapai sebuah kesuksesan, penting bagi setiap orang mempunyai rasa percaya diri yang proporsional atau nggak berlebihan. Sebab, orang yang sedang krisis rasa percaya diri kerap bersikap menarik diri dari lingkungan dan mengecilkan kemampuan yang bahwasanya dimiliki,"ungkap Bu Mardien Suprapti, Psikolog Kota Batam.
Lain halnya orang yang punya rasa PEDE tinggi (tapi nggak berlebihan). Orang yang PEDE akan selalu percaya pada kemampuan diri sendiri. Sehingga, segala sesuatu yang dilakuin nggak butuh yang namanya pujian, pengakuan, penerimaan, maupun rasa hormat dari orang lain.
Orang yang pede juga selalu konsisten dengan apa yang diyakini dan nggak akan bersikap konformis hanya alasannya pengen diterima orang lain atau kelompok. Karena bagi orang dengan rasa percaya diri, penolakan bukan satu hal yang harus ditakuti.
"Krisis PEDE memang kerap dialami oleh para remaja. Sebab, di masa ini kadang muncul dorongan yang unpredictable atau nggak bisa diprediksi seiring upaya pencarian jati diri,"jelasnya.
Nah, dikala dorongan untuk memperoleh sesuatu itu tercapai, biasanya akan berakhir pada peningkatan rasa percaya diri. Sebaliknya, kegagalan mencapai sesuatu bisa memunculkan satu kondisi di mana anak bersangkutan mengalami krisis kepercayaan diri.
"Kegagalan yang dialami orang yang sedang krisis PEDE, akan memunculkan pertanyaan dalam dirinya kenapa beliau tak sama dengan yang lain. Kondisi inilah yang kadang menciptakan seseorang memperparah krisis PEDE,"kata Bu Mardien.
Sebenarnya, munculnya krisis percaya diri bersahabat kaitannya dengan kebiasaan berpikir negatif. Yakni, segala sesuatu selalu dipandang dari sisi negatif. Padahal, kalo contoh pikir itu dibalik alias berganti dengan membiasakan diri selalu berpikir positif niscaya jadinya lain.
Itu alasannya kebiasaan berpikir negatif ialah "racun" yang bisa menggerogoti rasa percaya diri yang dimiliki seseorang. Sehingga, contoh pikir yang merugikan itu harus segera disingkirkan biar tak memupus motivasi dan semangat meraih impian. (*)
Kompetisi? Siapa Takut! HILANGNYA rasa percaya diri memang nggak terjadi begitu saja alias tidak instan. Sebab, ada banyak banget faktor yang menciptakan seseorang jadi kehilangan rasa percaya diri serta selalu merendahkan atau mengecilkan kemampuan diri sendiri.
Tapi terlepas dari banyaknya penyebab krisis PEDE, ada banyak hal yang bisa youngsters lakuin untuk menumbuhkan kembali rasa PEDE dan berdiri dari krisis PEDE yang mungkin aja lagi kau alami.
"Untuk memunculkan rasa PEDE dalam diri sendiri, sebaiknya kita menciptakan satu tolok ukur yang memuat ihwal kompetensi atau kemampuan diri kita, kelebihan atau kekurangan kita, serta kondisi keluarga kita,"saran Bu Mardien Suprapti, Psikolog Kota Batam.
Tolok ukur tersebut bisa disusun melalui sharing maupun menggali aneka macam informasi dari teman, sahabat, keluarga, maupun orang yang ada di sekitar kita. Berbagai informasi yang diperoleh tersebut akan mengerucut hingga memunculkan satu kesimpulan ihwal image atau evaluasi orang ihwal kita.
Berdasarkan tolok ukur tersebut, youngsters bisa melihat hingga seberapa besar kemampuan yang dimiliki. Penilaian kemampuan diri tersebut akan membantu memunculkan rasa percaya diri biar nggak praktis mengalah waktu menghadapi kegagalan.
"Rajin ikut kompetisi juga akan banyak membantu seseorang untuk meningkatkan rasa percaya diri. Meskipun di sisi lain jikalau tidak dilandasi mental yang kuat, kompetisi justru bisa menghancurkan rasa percaya diri seseorang,"terangnya.
Untuk menopang rasa percaya diri terutama dikala menghadapi kegagalan, perilaku selalu berpikir positif (possitive thinking) juga kudu ditanamkan dalam diri. Berbekal pikiran positif itu youngsters akan lebih praktis mengambil nasihat dari kegagalan sebagai bekal berdiri kembali demi meraih kesuksesan. (*)
Pede Nggak Ya? SEMUA niscaya oke dong kalo rasa percaya diri alias pede ialah modal besar bagi seseorang untuk bisa maju dan berkembang di aneka macam bidang. Soalnya berbekal rasa percaya diri seseorang akan berani berkompetisi dan bersaing.
Nah, apakah kamu-kamu masuk kategeri individu yang punya rasa pede yang proporsional atau tidak? Yuk kita simak beberapa ciri yang bisa jadi penandanya:
Tandanya Kamu PEDE: 1. Selalu percaya kemampuan diri sendiri. Dalam hal ini kau nggak butuh yang namanya pujian, pengakuan, penerimaan, maupun rasa hormat dari orang lain.
2. Nggak berusaha nunjukkin perilaku konformis cuma alasannya pengen diterima orang lain atau kelompok.
3. Berani mendapatkan dan menghadapi penolakan orang lain dan berani jadi diri sendiri
4. Emosi stabil dan nggak tergantung mood.
5. Nggak praktis mengalah atau tergantung ama proteksi orang lain.
6. Punya cara pandang positif terhadap diri sendiri, orang lain dan situasi di luar dirinya.
7. Selalu possitive thinking meskipun sedang menghadapi kegagalan maupun situasi sulit yang lagi dihadapi.
Tandanya Kamu Nggak PEDE: 1. Berusaha nunjukkin perilaku konformis biar diakui atau diterima satu kelompok tertentu.
2. Takut atau khawatir ditolak.
3. Sulit terima kenyataan maupun kekurangan diri. Selalu memandang rendah kemampuan diri sendiri.
4. Kadang mengharapkan sesuatu yang sesuatu yang bahwasanya nggak realistik terhadap kemampuan diri sendiri.
5. Pesimis dan lebih condong negative thinking.
6. Takut gagal dan nggak berani pasang target.
7. Selalu memposisikan diri sebagai yang terakhir, alasannya menilai dirinya tidak mampu.
8. Gampang nyerah pada nasib, sangat tergantung ama keadaan dan proteksi orang lain. (*)
Wednesday, March 19, 2008