MEMASUKI usia 35 tahun ke atas, baik laki-laki maupun perempuan kerap mengalami banyak sekali duduk kasus kulit yang cukup mengganggu. Sebut saja, kusam, flek hitam, hiperpigmentasi, kerutan, bekas infeksi dan sebagainya. Kehadiran duduk kasus pada kulit tersebut kerap memunculkan rasa khawatir orang yang mengalaminya.
Jika ditinjau dari sisi medis, gangguan pada kulit tersebut memang tidak membahayakan kesehatan apalagi mengancam jiwa. Namun, dari sisi estetika dan kecantikan wajah, duduk kasus kulit tersebut sudah niscaya sangat mengganggu.
Di zaman modern menyerupai kini ini, bahwasanya bukan duduk kasus sulit untuk menghilangkan duduk kasus kulit dan "menyulap" kembali kulit biar tampak lebih halus, kencang dan bercahaya. Bahkan, kulit yang awalnya mempunyai warna tidak merata serta berkerut juga bisa jadi lebih anggun bebas kerut.
"Untuk membebaskan kulit wajah dari duduk kasus serta menjadikannya kembali mulus, kencang dan dengan warna merata tak cukup dilakukan dengan facial saja. Sebab, permasalahan kulit tersebut harus ditangani dengan teknik yang lebih efektif menyerupai Skin Resurfacing,"ungkap dr Mila D Legowo, MARS, dokter Kecantikan RS Awal Bros Batam.
Skin Resurfacing itu sendiri merupakan teknik pengelupasan kulit untuk merangsang kulit biar tampak lebih baik lagi. Tujuannya ialah untuk mendapat permukaan kulit dan jaringan penunjang atau dermis yang lebih elastis dan lebih merata.
Pada usia muda, secara alamiah kulit akan mengalami kematian sel yang teratur selama 28 hari sekali dan akan berganti sel kulit baru. Pergantian itulah yang menciptakan permukaan kulit tampak lebih sehat dan cerah.
Tapi sayangnya, begitu seseorang memasuki usia 35 tahun ke atas, siklus tersebut menjadi lebih usang atau lebih panjang dari siklus yang semestinya. Bahkan pada usia ini, proses pergantian kulit bisa terjadi 40 hari sekali.
Selain semakin panjangnya siklus pergantian sel kulit, duduk kasus lain yang terjadi ialah pergantian kulit yang tidak merata. Misalnya di cuilan atas belum berganti, tapi cuilan bawah sudah berganti. Akibatnya, warna kulit jadi tidak merata.
"Skin Resurfacing sanggup membantu mengatasi lambatnya siklus pergantian sel serta duduk kasus warna kulit yang tidak merata. Bukan itu saja, Skin Resurfacing juga sanggup mengatasi banyak sekali duduk kasus kulit, menyerupai flek, hiperpigmentasi, lubang bekas infeksi (scar), kulit yang kendur dan keriput,"jelas dr Mila.
Mengingat metode ini membutuhkan banyak proses yang bertahap, bagi yang ingin mengatasi permasalahan kulit dengan cara ini sudah niscaya harus mempunyai kesabaran ekstra. Sebab, meskipun memakai teknologi canggih, tetap saja butuh proses dan waktu untuk mendapat hasil maksimal. (*)
Kencangkan Jaringan Kolagen SEIRING semakin canggihnya teknologi kecantikan, kini setiap orang mempunyai lebih banyak pilihan terkait teknik apa yang paling sempurna untuk mengatasi duduk kasus kulit yang dialaminya. Selain itu, pemilihan teknik yang paling sempurna juga sangat terkait dengan kemampuan secara finansial.
Sebab, harus diakui jikalau untuk mendapat kulit yang kembali mulus, kencang serta bebas kerutan niscaya membutuhkan biaya yang tidak sedikit.
Nah, bagi Anda yang ingin mendapat hasil dalam waktu yang relatif singkat, bisa mencoba teknik skin resurfacing dengan laser. Sebab, alat ini diklaim sangat potensial untuk mengencangkan jaringan kollagen di dalam dermis sekaligus merangsang pembentukan kollagen baru.
Jenis alat laser yang ada kini ini pun cukup beragam. Mulai laser dengan harga termurah hingga termahal. Namun, jenis laser yang kerap dipakai untuk Skin Resurfacing ialah Laser CO2, Laser Erbium YAG, Laser Q Switch & Long Pulse Nd YAG.
"Namun alat laser jenis apa pun, yang memilih cocok atau tidak yang dipakai pada
pasien sangat tergantung pada keahlian Dokter yang menggunakannya,"ungkap dr Mila D Legowo MARS. (*)
Obat 3000 Kali Lebih Meresap TEKNIK Skin Resurfacing yang paling terbaru serta paling banyak diminati ketika ini ialah teknik memakai alat Microneedle Therapy System (MTS) Roller. Itu alasannya ialah alat ini bisa menghilangkan bekas jerawat, keriput, flek dan stretch marks dalam waktu yang relatif cepat serta aman.
"Meski memakai 200 jarum mikro yang sangat kecil yakni 70 mm tapi jangan khawatir akan merasa sakit ketika memakai alat ini. Bahkan, alat ini bisa juga diaplikasikan pada kulit wajah serta tubuh,"jelas dr Mila D Legowo MARS.
MTS Roller itu sendiri merupakan teknik terbaru untuk memasukkan obat ke dalam kulit yang lebih dalam. Alat ini pastinya akan memperlihatkan hasil yang lebih maksimal dibandingkan dengan obat yang hanya dioleskan saja.
"Berdasarkan hasil riset dokter serta pakar kecantikan, MTS Roller dinyatakan memperlihatkan hasil 3000 kali lebih baik dibandingkan obat yang hanya dioleskan. Sebab, penggunaan alat ini akan membantu obat 3.000 kali lebih meresap ke dalam kulit,"ungkapnya.
Jarum yang dipakai pada MTS Roller ini mempunyai ukuran yang berbeda-beda. Yakni 0,2 mm, 0,5 mm, 1 mm, 1,5 mm dan 2 mm. Namun proses terapi memakai alat ini hanya boleh dilakukan dokter yang terlatih.
Selain ukuran jarum, jenis obat yang dipakai pada treatment ini juga sangat beragam. Mulai obat untuk mengatasi duduk kasus bekas jerawat, memutihkan kulit, flek dan sebagainya. Tentunya diadaptasi jenis kulit serta berat ringan duduk kasus kulit pada wajah pasien.
"Sedangkan untuk mempercepat proses penyembuhan luka biasa dipakai obat yang mengandung Growth Factor, vitamin A, vitamin C dan sebagainya,"katanya. (*)
Gunakan Bahan Kimia SELAIN Laser dan Microneedle Therapy System (MTS) Roller ada teknik lain Skin Resurfacing. Yakni dengan teknik Peeling. Untuk terapi yang satu ini, dokter akan memakai materi kimia atau chemical menyerupai AHA (Alpha Hydroxylacetic Acid) atau GA (Glycolic Acid) dan TCA (Tri Chloracetic Acid).
"Skin Resurfacing dengan chemical akan melalui beberapa proses dan harus dilakukan Dokter yang benar-benar berpengalaman. Kedalaman Skin Resurfacing juga harus diperhatikan dengan baik serta diadaptasi duduk kasus dan kondisi kulit pasien,"ungkap dr Mila D Legowo MARS.
Namun, pada awal terapi tetap harus dimulai dengan konsentrasi obat yang ringan dulu gres bisa ditambah.
"Skin Resurfacing dengan teknik ini dilakukan hingga lapisan sedikit di atas dermis atau sub- epidermis. Jika dilakukan secara benar, peeling akan mengatasi beberapa permasalahan kulit menyerupai scar, bekas cacar, flek, hiperpigmentasi dan kerutan halus,"katanya.
Peeling itu sendiri mempunyai beberapa tingkatan yang bisa dipilih sesuai permasalahan kulit orang bersangkutan serta kedalaman kulit yang akan diperbaiki. Mulai Deep Peeling (peeling dalam atau chemical peeling), medium peeling dan superficial peeling (clear peel).
Selama proses Skin Resurfacing memakai teknik ini, dokter akan memperlihatkan salep anastesi serta krim neutralisir untuk mengurangi rasa sakit dan menetralisir imbas asam. Sebab, semakin merah proses treatment ini akan semakin sakit rasanya. Sehingga pasien perlu diberikan penghilang rasa sakit.
"Setelah treatment, kulit pasien akan sedikit kemerahan. Namun hal itu tidak akan berlangsung usang alasannya ialah hanya beberapa jam saja. Hasilnya kulit akan tampak lebih muda, higienis dan bercahaya. Itu alasannya ialah kulitnya bertambah kencang dan mengkilat akhir pengencangan pada lapisan dermis dan pengelupasan di lapisan epidermis,"katanya.
Proses Skin Resurfacing memakai teknik peeling ini hanya butuh waktu kurang lebih satu jam saja Setelah itu, pasien akan mendapat tampilan wajah yang lebih segar, lebih cerah serta tentu saja lebih muda. Penasaran? Selamat mencoba! (*)
Wednesday, March 19, 2008