Membuat Bubuk Kopi Hitam yang nikmat dengan cara tradisional dinilai lebih nikmat dan menawarkan citarasa serta aroma yang lebih enak, hal ini dikarenakan dengan menggunakan cara tradisional dalam menggiling kopi bubuk, aksara orisinil dari kopi tetap terjaga sebab itu lah banyak penggemar kopi yang masih lebih menentukan pembuatan kopi debu secara tradisional.
secara prinsipnya, menciptakan kopi debu dengan cara tradisional mempunyai serangkaian langkah yang saling berkaitan mulai dari pemetikan penyortiran, penggorengan hingga pengupasan kulit kopi, silahkan mengikuti panduan dibawah ini untuklebih jelasnya.
1. Pemetikan Buah Kopi
Pemetikan dilakukan pada
buah kopi yang sudah benar-benar matang. Ciri-cirinya yatu buah tersebut berwarna merah sempurna, teksturnya cukup empuk, dan beraroma semerbak. Biasanya flora kopi akan menghasilkan buah pada tamat demam isu kemarau sekitar bulan September hingga Oktober. Buah-buah kopi yang telah dipetik lantas dikumpulkan di wadah khusus untuk disortir berdasarkan ukuran dan tingkat kematangannya.
2. Penyortiran Buah Kopi
Penyortiran kopi dilakukan berdasarkan ukuran penampang dan tingkat kematangannya. Hal ini mempunyai kegunaan untuk menjaga kualitas kopi terutama untuk buah yang bermutu bagus. Selain itu, penyortiran ini juga mempunyai kegunaan supaya pada dikala penggorengan biji kopi, maka semuanya akan matang secara merata sebab ukurannya yang sama. Buah kopi mentah yang ikut terbawa sebaiknya dipisahkan tersendiri sebab sanggup merusak citarasa dan aroma kopi.
3. Pengupasan Kulit Kopi
Secara tradisional, buah kopi dikupas kulitnya dengan cara ditumbuk menggunakan alu di dalam lesung. Hati-hati dikala memukulkan alu ke buah kopi jangan hingga menghancurakn buahnya. Setelah beberapa kali penumbukan biasanya lapisan kulit ari, daging buah, dan cangkang kopi akan terkelupas dengan sendirinya.
4. Penjemuran Biji Kopi
Biji-biji kopi yang sudah higienis selanjutnya dijemur di bawah sinar matahari langsung. Proses ini dilakukan selama 5-7 hari hingga kadar air yang terkandung di dalam biji kopi tersisa sekitar 30-35%. Biji-biji yang telah mengering sempuran ini lalu dipindahkan ke penggorengan untuk dimasak/disangrai.
5. Penggorengan Biji Kopi
Wadah yang paling baik digunakan untuk menggoreng biji kopi yaitu wajan besi yang cukup tebal sehinggga panasnya bisa merata dan stabil. Disarankan untuk menggunakan tungku kayu ketimbang kompor gas sebab bisa menambah bisa menambah kenikmatan tersendiri pada kopi yang dihasilkan. Selama proses penggorengan, biji-biji kopi harus dibolak-balik secara rutin semoga tidak gosong. Biji kopi digoreng hingga permukannya berubah warna menjadi cokelat kelam, aroma khasnya semakin keluar, dan gampang dihancurkan. Sebagai gambaran, proses penggorengan 2 kg biji kopi umumnya memakan waktu selama 2 jam.
6. Penggilingan Bubuk Kopi
Biji kopi yang telah disangrai hingga matang tepat lalu dipindahkan ke lesung untuk ditumbuk hingga halus. Lakukan penumbukan secara berulang-ulang menggunakan tenaga yang cukup semoga debu kopi yang dihasilkan mempunyai tekstur yang halus. Setelah itu, debu kopi ini diayak untuk memisahkan partikel yang masih berukuran cukup besar. Sebaiknya serbuk kopi hasil proses pengolahan ini disimpan di dalam wadah yang bersih, kering, dan tertutup rapat sehingga kenikmatannya tetap terjaga.
sumber https://www.kopiindonesia.web.id
Wednesday, January 9, 2019