Kombinasi Unik Merah dan Putih Bersih
Saat mekar, permukaan bunga tidak menghadap ke atas, tapi menunduk dan menggantung, membuatnya layak mendapat gelar bunga lampion.
Namanya terang mengingatkan kita dengan pesta malam hari yang dihiasi oleh lampu yang menggantung dan terbungkus kertas. Kesan yang sama juga muncul ketika melihat pertama kali bunga lampion yang tumbuh menggantung dan mempunyai bakal bunga berbentuk bundar ini.
Pemberian nama bunga sesuai dengan aksara memang banyak dilakukan, menyerupai bunga terompet yang bentuknya menyerupai dengan alat musik tiup. Kemudian ada juga bunga matahari yang mempunyai struktur besar dan berwarna kuning laiknya matahari. Ada juga bunga bangkai yang didasarkan punya anyir bau ketika kelopak mekar.
Dari sini, risikonya aksara bunga yang berwarna merah dan putih ini disebut sebagai bunga Lampion. Lihat saja dari penempatan pot yang harus digantung, sudah menunjukan bahwa bunga yang muncul akan menghadap ke bawah, sehingga posisi bunga akan terlihat menggantung kolam Lampion yang dipasang menggantung di teras rumah.
Selanjutnya yang memperkuat ciri dari lampu yang dikenal dari negeri China ini yaitu bentuk bakal bunga yang membulat. Bulatan yang lalu akan jadi bunga ini muncul di ujung tangkai dan menjuntai ke bawah. Bentuknya sepintas bakal daun ini sangat menyerupai dengan jenis tumbuhan ceplukan yang sering dijumpai di areal pesawahan. Hanya volumenya jauh lebih besar.
Bentuk menjuntai dengan satu bulatan besar yang nantinya memunculkan bunga yang putih, menimbulkan bunga ini dikenal dengan sebutan bunga Lampion. Meski tak mengeluarkan cahaya ketika malam hari, tapi pesona tumbuhan yang tak begitu menyukai panas ini, menciptakan mata tertegun melihat keindahannya. Proses pertumbuhan tumbuhan ini tak sulit. Sebab, meski mempunyai bunga yang besar, perawatan utamanya yaitu menjaga kelembaban media tumbuhan dan menghindarkan dari sengatan sinar matahari langsung. Tanaman bunga Lampion harus diletakkan di tempat teduh dan hindarkan dari air hujan.
Sebab, sinar matahari mempunyai suhu panas, sedangkan habitat tumbuhan ini membutuhkan kelembaban besar. Makara bila dipaksakan, maka akan terjadi kerusakan, terutama di permukaan daun yang mempunyai bulu halus.
Kekuatan dari bunga ini memang dari warna merah solid dan putih higienis yang jadi satu di kelopak. Kombinasi ini jarang dimiliki oleh tumbuhan bunga lain. Terlebih dengan bentuk yang menggantung, menciptakan penikmat tumbuhan tak perlu repot untuk menunduk demi menikmatinya.
Saat hendak mekar, bakal bunga Lampion ini akan membentuk bulatan merah menyerupai mirip buah yang menjulur ke bawah. Saat mekar, bulatan merah itu akan pecah dan di dalamnya akan muncul lembaran putih yang nantinya jadi bunga. Sementara bulatan merah ini lalu melingkar ke arah atas, menjadikannya menyerupai pucuk yang sedang mekar. Sementara lembaran putih yang keluar menyerupai dengan helaian kain putih dan bersih.
Bila sudah muncul secara penuh, bentuk bunga memperlihatkan paduan warna yang eksotik, dimana bulatan merah mengisi di penggalan atas dengan bentuk yang masih membulat, meski terlihat beberapa celah yang muncul. Sementara penggalan bawahnya berpadu dengan warna putih yang mempunyai gerakan menyerupai lembaran kain yang menjuntai ke bawah.
Tak berhenti disitu, alasannya yaitu keindahan lain muncul dari tengah juntaian kelopak putih. Dari situ, muncul benang-benang berwarna merah yang jadi tempat keluarnya serbuk sari. Kombinasi bunga ini yang jadi satu kekuatan terbesar bagi penghobi untuk memilikinya sebagai koleksi.
Waktu mekar, bunga ini bisa mempertahankan struktur sampai satu ahad penuh. Makara bunga mulai mekar sampai kembali layu, bisa dinikmati lebih lama. Bahkan bisa bertahan selama berbulan-bulan, bunga terus mekar secara bergantian, sehingga tak ada jeda bunga lampion menerangi rumah Anda.
Selain dari bunga struktur, tumbuhan ini juga memperlihatkan pesona yang tak kalah menarik. Meski lebih mayoritas pada bunga, tapi struktur batang yang berwarna merah dan daun yang berbulu, membuatnya harmonis dengan warna bunga. Apalagi bila diletakkan dalam pot gantung yang mempunyai desain klasik.
Humus Bambu dan Phospor Untuk Media Tanam
Untuk sanggup memperoleh bunga Lampion yang terus berbunga dan bisa bertahan lama, media dan perawatan memegang peranan vital. Untuk menghasilkan bunga yang baik, maka nutrisi harus lengkap, terutama untuk unsur makro NPK. Bila ingin mendapat bunga yang maksimal, tentu phospor (P) jadi pupuk yang mendapat porsi paling besar.
Zat tersebut akan memperlihatkan rangsangan dan pertumbuhan lebih untuk proses generatif, yaitu pembentukan bunga. Untuk bentuk pupuk yang dipakai bisa beragam, tapi yang harus diperhitungkan yaitu takaran pakai. Sebab, memperlihatkan pupuk secara berlebih hanya akan menciptakan tumbuhan overdosis.
Alternatif pupuk organik sanggup dilakukan dengan mencampurkan media dengan memakai humus. Di sini, untuk bunga Lampion akar pakis bisa dikombinasikan dengan humus bambu dengan perbandingan pakis 3 penggalan dan humus 2 bagian. Jenisnya beragam, tapi humus bambu dinilai paling baik, alasannya yaitu mengandung phospor paling besar dibandingkan tumbuhan lainnnya.
Perawatannya mudah, alasannya yaitu tumbuhan ini bisa menyesuikan diri, baik di tempat bersuhu hirau taacuh maupun bersuhu hangat. Namun yang harus diperhatikan yaitu penyiraman, alasannya yaitu dengan kondisi yang ada di atas, maka kontrol media tanam jauh lebih sulit, sehingga penting untuk memperlihatkan kegiatan rutin untuk penyiraman antara 1-2 kali dalam satu harinya.
Bunga Lampion Sebagai Penyerap Debu
Penempatan bunga Lampion di depan rumah selain memperindah dekorasi, juga bisa untuk menyerap dan menahan abu ketika masuk dalam ruangan. Fungsi ini dimiliki dari struktur daun yang berbulu (trikoma). Bulu yang muncul tersebut mempunyai sifat yang lengket, sehingga akan menjebak abu yang melewatinya.
Bagi Anda yang mempunyai lokasi rumah di daerah berdebu menyerupai daerah industri, tepi jalan atau di lokasi proyek, maka tidak salah kalau anda mempunyai tumbuhan bunga ini.