3. Tahap ketiga pemilihan calon indukan,
alasannya yakni hibrida belum tersedia, sanggup memakai bibit lokal dengan jalan mengumpulkan bekicot yang banyak terdapat dikebun pisang, kelapa atau semak belukar ketika animo hujan banyak sekali dijumpai.
4. Tahap keempat Reproduksi dan Perkawinan.
Dalam tahap ini bekicot biasanya mulai kawin pada umur enam hingga t8ujuh bulan ditempat pemeliharaan. Pada masa kawin bekicot betina mulai menyingkir ketempat yang lebih aman, bekicot bertelur disembarang tempat setiap penetasan jumlah telurnya lebih dari 50-100 butir.
5. Tahap kelima Proses Kelahiran,
pada thapan ini telur bekicot menetas sesudah umurnya cukup. Pada waktu menetas menjadi anak cangkang yang biasanya tidak ditunggui induknya, memnetas dengan sendirinya.
Untuk memulai perjuangan budidaya ternak bekicot perlu dipertimbangkan faktor lokasi. Lokasi perlu dipilih yang bersahabat dengan jalan, biar gampang penanganannya, baik ketika pembuatan kandang, ketika pengontrolan maupun penanganannya pascapanen, artinya pada ketika membawa hasil panen tersebut tidak kesulitan dalam transportasinya. Lokasi yang sesuai untuk budidaya bekicot yakni lokasi yang berair serta lembab dan terlindung dari cahaya matahari secara langsung. Selain itu juga tanah yang disukai yakni tanah yang banyak mengandung kapur sebagai zat untuk pembentukan cangkang.
Penyiapan Sarana dan Peralatan :
Perkandangan Walaupun lahan yang dibutuhkan tidaklah terlalu luas namun persyaratan mengenai kelembaban dan keteduhan perkandangan perlu diperhatikan, alasannya yakni dalam aslinya dan untuk berkembang biak secara baik bekicot bahagia dengan keadaan yang lembab dan teduh. Kandang didirikan di tanah kering, teduh, lembab dengan suhu udara berkisar 25-30 derajat C. Jika di buat di kota besar menyerupai Jakarta, lahan perkandangan sanggup di kondisikan di tempat yang teduh, dengan memperlihatkan proteksi berupa tanaman, tumbuhan diletakan di sekitar kandang. Untuk menjaga kelembaban sanggup diletakan ember-ember berisi air dengan diberikan untaian-untaian kain yang gampang menyerap air. Tapi jangan lupa untuk memperlihatkan abu abate atau memasukan ikan kecil di dalam bejana air, untuk mencegah nyamuk berkembang biak.
Cara pemeliharaan bekicot tidak terlalu sulit. Bisa dilakukan secara terpisah, artinya bekicot yang kecil dipelihara terpisah dari yang besar. Bisa juga dilakukan secara campuran, yaitu bekicot kecil dan besar dipelihara dalam satu sangkar tanpa melihat umur/besarnya. Bila dilakukan secara terpisah resikonya harus dibentuk beberapa kandang. Fungsi sangkar itu antara lain untuk penetasan, pembesaran dan sebagai sangkar induk.
Ada tiga cara berternak bekicot di dalam kandang, antara lain:
Kandang Kotak Kayu :
Kandang terbuat dalam lembaran kayu tripleks yang berkaki. Untuk kerangkanya sanggup dipakai kayu kaso. Ukuran panjang dan lebar sangkar yakni 1 x 1 meter, tinggi 1,25 meter. Di atas kotak tersebut diberi kawat kasa, biar bekicot tidak keluar dari dalam kandang. Sebaiknya di atas kotak perlu dibuatkan tempat berteduh, biar keadaan tempat selalu gelap/tidak pribadi kena sinar matahari.
Kandang Dari Bak Semen :
Pembuatan sangkar ini sama dengan sangkar kotak kayu. Dalam kolam semen yang perlu diperhatikan yakni alasnya. Untuk membuat suasana lembab, ganjal semen perlu diberi tanah dan cacing untuk menggemburkan tanah dan menyerap kotoran yang dikeluarkan bekicot. Tebal lapisan tanah di dalam kolam sekitar 30 cm. Zat-zat kuliner yang dibutuhkan bekicot hendaklah selalu tersedia di dalam bak
Kandang Galian Tanah :
Tanah digali dengan ukuran panjang, lebar dan tinggi 1 x 1 x 1 m. Perlu diperhatikan sebaiknya tanah galian yang akan dipakai untuk sangkar dipilih yang agak kering. Sebaiknya sangkar dibentuk di bawah pohon yang rimbun, kalau dindingnya terlalu berair perlu diberi lapisan pasir.
Untuk menjaga keadaan selalu gelap, menyerupai cara pertama dan kedua, di atas sangkar perlu dibuatkan bedeng sebagai penutup. Masa panen, bila kandangnya terbuat dari tanah galian, cara pengambilannya dilakukan dengan memakai galah yang sanggup menjepit bekicot biar bekicot dan telurnya tidak rusak.
Peralatan yang dibutuhkan antara lain : Alat-alat yang dibutuhkan untuk pembuatan kandang: kayu, semen, bata pasir, kain kasa dan cangkul.
Pemilihan Bibit Calon Induk :
Jika hibrida belum tersedia maka sebagai langkah pertama sanggup dipakai bibit lokal dengan jalan mengumpulkan bekicot yang banyak terdapat di kebun pisang, kelapa, serta semak belukar. Bekicot yang baik dijadikan bibit yakni yang tidak rusak/cacat yang sementara waktu dan yang besar dengan berat lebih kurang 75-100 gram/ekor.
Reproduksi dan Perkawinan:
Bekicot biasanya mulai kawin pada usia enam hingga tujuh bulan ditempat pemeliharaan yang cukup memenuhi syarat. Pada masa kawin bekicot betina mulai menyingkir ke tempat yang lebih aman. Bekicot bertelur di sembarang tempat. Jumlah telurnya setiap penetasan biasanya lebih dari lima puluh butir (50-100). Jumlah produksi telur tergantung masa subur bekicot itu sendiri. Besar telur bekicot tidak lebih dari 2 mm.
Proses Kelahiran :
Telur bekicot akan menetas sesudah usianya cukup. Pada waktu telur itu menetas dan menjadi anak cangkang, biasanya tidak ditunggui induknya. Begitu bekicot final bertelur, telurnya ditinggalkan begitu saja. Telur bekicot akan pecah sendiri melalui proses alam.
Tidak semua jenis bekicot cocok untuk dibudidayakan. Dua jenis bekicot yang biasa diternakkan, yaitu spesies Achatina fulica dan Achatina variegata. Ciri bekicot jenis Achanita fulica biasanya warna garis-garis pada tempurung/cangkangnya tidak begitu mencolok. Sedangkan jenis Achatina variegata warna garis-garis pada cangkangnya tebal dan berbuku-buku.
Penetasan bekicot hingga menjadi anak tergantung pada keadaan tempat dan waktu tetas. Bilamana tempat itu memenuhi syarat (sempurna) menyerupai kelembaban tanah, iklim dan cahaya yang mencukupi, maka telur akan cepat menetas. Sebaliknya bila keadaan tanah/iklim kering dan tempatnya kurang menguntungkan maka telur akan lambat menetas.
Bekicot yang bagi sebagian besar orang yakni binatang yang jijik, ternyata memiliki banyak manfaat dan keistimewaan. Salah satunya yaitu sanggup melewati benda tajam tanpa terluka serta sanggup melekat pada dinding tanpa terjatuh. Bekicot sanggup dipakai sebagai kuliner ternak peliharaan di rumah, sanggup dijual sebagai sumber protein, zat kapur, dan fosfor materi kuliner ternak pabrik, Dijual sebagai komoditi ekspor ke Belanda, Taiwan, SIngapura, dan Negara Lainnya.
1. Syarat, Bahan, dan Alat budidaya bekicot
Syarat : Bekicot sanggup hidup baik pada daratan rendah hingga tempat berbukit tidak lebih dari 1000m dari permukaan laut. Namun ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam budidaya bekicot antara lain : Suhu yang dibutuhkan bekicot yakni 26'C-29'C, dan kelembaban antara 80-90%.
Bahan : Bahan utama yang dibutuhkan untuk budidaya bekicot yakni Bibit Bekicot, Kapur atau pecahan tembok, dan kompos.
Kemudian materi untuk sangkar kebun : kerikil bata, pasir, semen, tumbuhan pelindung.
Lalu untuk materi sangkar penetasan : bambu atau kayu, kawat kasa, engsel, kaleng bekas, pasir, kertas semen, dan jerami.
Alat : Alat yang dibutuhkan untuk membuat sangkar bekicot yakni : cangkul, sendok tembok, palu, golok, gunting kawat, gergaji, dan meteran.
2. Langkah Kerja Budidaya Bekicot
Pembuatan Kandang, untuk pembuatan sangkar kebun sanggup dilakukan dengan cara : Pilih lokasi kebun yang cukup rindang, Ukur lahan yangakan dipakai untuk sangkar kurang lebih 10m x 10m, Buat parit dengan pasangan kerikil bata dan diplester dengan semen di sekeliling kebun dengan ukuran lebar 40cm dan dalam 30cm, Kemudian isi parit tersebut dengan air (periksa jangan hingga parit tersebut bocor).
Pembuatan Kandang Penetasan. Kandang penetasan khusus dipakai untuk proses perkawinan. Penetasan telur sanggup dilakukan dengan cara berikut ini : Buat kotak sebagai sangkar tanpa ganjal dengan ukuran lebar 75cm, panjang 150cm, dan tinggi 60cm dengan materi kayu. Kemudian buat tutup sangkar dengan memakai kawat kasa.
3. Pemilihan Induk dan Perkawinan bekicot
Bekicot banyak sekali ditemukan didaerah pedesaan, jadi anda hanya harus mengumpulkan bekicot-bekicot tersebut ke dalam sangkar yang sudah disediakan tadi, kemudian untuk menentukan indukan sanggup dipilih sesuai kriteria berikut ini : Bertubuh besar dengan ukuran 6-7cm dan berat sekitar 70gr. Mempunyai cangkang yang berpengaruh dan bersih. Untuk pemilihan induk tidak perlu memperhatikan jenis kelamin, alasannya yakni bekicot yakni binatang yang memiliki kelamin ganda. Bekicot yang sudah dipilih sanggup pribadi ditempatkan di dalam sangkar penetasan. Setiap sangkar penetasan sanggup diisi 10 pasang bekicot. Untuk pemindahan bekicot dari sangkar ke sangkar penetasan sebaiknya dilakukan pada malam hari.
4. Pembesaran bekicot: