Gamal bisa hidup di kondisi lahan ekstrim dan Daun gamal yang cepat rimbun itu akan menutup alang-alang sehingga sinar matahari terhalang masuk. Pada kondisi menyerupai itu pertumbuhan alang-alang yang memang rakus sinar matahari akan tertekan, kemudian secara perlahan-lahan akan mati. Di bawah tanah, akar gamal mengeluarkan zat tertentu yang bersifat menghambat akar alang-alang. Maka, alang-alang di atas tanah maupun di bawah tanah kesudahannya mati.
Tanamnan Gamal diperkirakan berasal dari benua amerika tepatnya di Meksiko. Pada masa ke-16, oleh orang-orang Spanyol, gamal dibawa ke Puerto Rico, Trinidad dan melalui lautan Fasifik hingga di Filipina. Lalu ke Srilanka, India, Thailand, Malaysia, hingga Indonesia.
Manfaat gamal, yang paling penting ialah sebagai penyubur tanah pada kawasan tandus. Daunnya yang gugur sehabis melapuk merupakan sumber pupuk organik yang manis alasannya mengandung unsur N, P, K dan Ca.
Sebagai tumbuhan pelindung, gamal mempunyai sistem perakaran yang dalam, lebat dan besar lengan berkuasa sehingga sanggup menahan tanah dari kikisan air hujan atau menahan erosi. Bahkan bisa menahan empasan gelombang pasang di kawasan pesisir.
Gamal merupakan tumbuhan pelindung yang daunnya biasa diberikan sebagai hijauan pakan ternak ruminansia alasannya mempunyai nilai nutrisi yang tinggi (kandungan protein 18-30%) dan kecernaan tinggi (70%). Di samping itu daun dari tumbuhan ini ternyata juga mempunyai materi aktif kumarin yang bersifat insektisida, rodentisida dan bakterisida.
Gamal juga bermanfaat sebagai materi ramuan tradisional. Serbuk daun, kulit batang dan biji gamal kalau dicampurkan pada nasi atau umpan lainnya akan bisa membunuh tikus. Ekstrak daun gamal dengan air dan petrolium ether juga sanggup membunuh rayap. Air rebusan daun gamal kalau dioleskan pada tubuh anjing, kambing atau sapi bisa membunuh kutu. Pada manusia, daun gamal bisa dipakai untuk menghilangkan rasa pegel dan jamur di kulit.
Sunday, December 23, 2018