Mengapa Tanaman Obat?
Tanaman obat merupakan warisan budaya orisinil Indonesia. Tanaman obat yang dimanfaatkan untuk mengobati penyakit menurut pengalaman disebut sebagai jamu. Jamu sebagai obat tradisional mempunyai beberapa keunggulan yaitu harga terjangkau, mempunyai formulasi materi kimia lebih rendah sehingga lebih kondusif digunakan, dan mengobati pribadi ke akar penyakit.
Indonesia kaya akan tanaman obat dan salah satu tanaman obat yang bisa dimanfaatkan untuk pengobatan penyakit yaitu tanaman daun insulin yang mempunyai nama ilmiah Tithonia diversifolia. Tanaman ini dimanfaatkan daunnya untuk dijadikan jamu paitan lantaran rasanya sangat pahit. Jamu paitan daun Tithonia dipercaya ampuh untuk mengobati penyakit berbahaya diabetes mellitus. Kandungan zat dalam daun Tithonia sanggup menurunkan kandungan gula darah. Karena kegunaan inilah tanaman ini dijuluki sebagai daun insulin.
Sekilas Diabetes Mellitus
Penderita diabetes di Indonesia terus mengalami lonjakan dari tahun ke tahun. Jumlah penderita diabetes di Indonesia ketika ini mencapai angka 8.000.000 orang dan merupakan peringkat keempat di dunia (berdasarkan data statistik penderita diabetes WHO) sesudah Cina, India, dan Amerika Serikat. Jika tidak ditangani secara serius diperkirakan sebesar 22.000.000 jiwa penduduk Indonesia akan mengidap diabetes pada tahun 2030.
Diabetes bukan penyakit gres tetapi sudah ada semenjak 1552 SM. Nama diabetes mellitus sendiri diberikan oleh seorang penulis berjulukan Aretaeu pada tahun 200 SM. Diabetes artinya mengalir terus dan mellitus artinya anggun sehingga lebih dikenal sebagai penyakit kencing maning. Diabetes mellitus disebabkan lantaran adanya penurunan hormon insulin yang diproduksi oleh kelenjar pankreas. Penurunan hormon insulin mengakibatkan gula yang dikonsumsi tubuh tidak sanggup diproses secara sempurna, sehingga kadar gula dalam darah meningkat. Kadar gula darah normal yaitu <110 mg/dl sewaktu puasa atau <140 mg/dl 2 jam sesudah makan. Dikatakan menderita penyakit apabila kadar gula darah >126 mg/dl sewaktu puasa atau >200 mg/dl sesudah 2 jam makan.
Diabetes mellitus dibagi menjadi dua tipe yaitu diabetes mellitus tipe 1 dan tipe 2. Diabetes tipe 1 ialah kondisi dimana hormon insulin yang dihasilkan kurang atau tidak ada sama sekali. Diabetes mellitus tipe 1 ditemukan pada mereka yang berusia muda dan merupakan bawaan genetik. Diabetes mellitus tipe 2 merupakan kondisi dimana tubuh bisa menghasilkan hormon insulin tetapi reseptor terhadap hormon insulin tidak bekerja dengan baik. Diabetes mellitus tipe 2 ini kebanyakan diakibatkan lantaran obesitas, gaya hidup dan contoh makan yang tidak sehat. Adapun ciri - ciri seseorang terkena diabetes mellitus yaitu:
1. Terjadi penurunan berat tubuh tanpa sebab
2. Frekuensi buang air kecil meningkat
3. Penglihatan kabur
3. Sering haus
4. Lesu dan kurang tenaga
Sekilas Tanaman Daun Insulin
Tanaman daun insulin mempunyai nama ilmiah Tithonia diversifolia. Tanaman ini berasal dari meksiko. Nama lokal untuk tanaman ini yaitu rondo semoyo, kembang bulan, kayu paik, kipait dan harsaga. Sebagian masyarakat menyebutnya tanaman paitan lantaran tangan akan terasa pahit jikalau memegang daun tanaman ini. Tanaman ini jarang sekali dibudidayakan dengan sengaja melainkan hanya dipakai sebagai tanaman pagar. Tanaman ini juga banyak tumbuh liar di pinggir sungai atau pekarangan. Tanaman yang dikenal sebagai Mexican Sunflowe ini mempunyai ciri berdaun menjari, batang berkayu dengan tinggi 1 meter dan mempunyai bunga berwarna kuning mirip bunga matahari.
Tanaman daun insulin ini memang masih kurang dikenal oleh masyarakat. Berdasarkan pengamatan saya, kebanyakan orang menanam daun insulin di halaman rumah merupakan keluarga penderita diabetes. Diluar negri tanaman ini terkenal dengan sebutan mexican sunflower dan biasa dipakai sebagai antidiabetes dan anti virus oleh masyarakat taiwan. Di negara Kenya tanaman ini dipakai untuk mengatasi gangguan pencernaan. Sementara di Nigeria, tanaman daun insulin ini biasa dipakai oleh masyarakat untuk obat malaria, liver, dan radang tenggorokan.
Bukti ilmiah
Penelitian mengenai tanaman daun insulin ini memang belum banyak di lakukan di Indonesia. Beberapa penelitian di lakukan di luar negri mirip yang dilakukan oleh Toshihiro Miura dkk dari Departement of Clinical Nutrition, Suzuka University of Medical Science, Jepang pada tahun 2005. Riset ini dilakukan dengan memperlihatkan ekstrak ethanol daun Tithonia pada tikus penderita Diabetes Mellitus 2 yang mempunyai berat tubuh 20 – 25 gram. Konsentrasi larutan yang dipakai yaitu 100 mg/kg, 500 mg/kg, dan 1.500 mg/kg berat badan. Sebagai kontrol dipakai tikus yang diberi air destilasi 20 ml/kg. Kadar gula darah dalam tubuh tikus diukur setiap minggu. Hasil penelitian menerangkan bahwa kadar gula darah tikus yang diberi ekstrak etanol Tithonia mengalami penurunan kadar gula darah secara signifikan. Semakin tinggi konsentrasi ekstrak etanol semakin tinggi pula penuruanan kadar gula darah. Pada konsentrasi ekstrak etanol 1.500 mg/kg bisa menurunkan kadar gula darah tikus yang semula 509±22 mg/dl menjadi 340±14 mg/dl 7 jam pasca perlakuan. Sedangkan pada tikus kontrol kadar gula darahnya tetap.
Cara menciptakan jamu daun insulin
Cara menciptakan jamu daun insulin sangatlah mudah, yaitu:
1. Ambil 10 lembar daun insulin (bisa daun segar ataupun daun yang sudah kering)
2. Rebus dalam 4 gelas air
3. Biarkan rebusan hingga tersisa 3 gelas
4. Diminum ketika hangat atau dingin. Ampas sisa rebusan sanggup direbus kembali hingga warna bening.
Untuk penyembuhan jamu daun insulin sanggup konsumsi 3x sehari (setiap minum 1 gelas). Jika gula darah sudah turun frekuensi konsumsi jamu bisa dikurangi menjadi 2x sehari dan 1x sehari. Rutin memeriksakan kadar gula darah sangat penting dilakukan untuk mengontrol gula darah. Pengobatan diabetes mellitus dengan jamu daun insulin juga harus dibarengi dengan diet gula.
Sunday, December 23, 2018