Sebagai upaya untuk meningkatkan produksi buah mangga, para petani mangga berusaha melaksanakan banyak sekali cara untuk memberantas hama pada pohon mangga biar hasil produksi buah nya berkualitas baik.
Hama merupakan salah satu faktor yang menjadi kendala. Penggerek batang mangga yakni salah satunya, dimana hama ini telah menghancurkan ribuan tumbuhan mangga terutama di kawasan basah.
Hama penggerek batang menyerang melalui pucuk yang telah berlubang jawaban bacokan hama lain (biasanya penggerek pucuk) dengan jalan memasukkan telurnya ke dalam jaringan yang luka tersebut. Kemudian larvanya memakan dan merusak jaringan pucuk hingga batang utama yang mengakibatkan kematian pada batang mangga tersebut.
Karena prosedur serangannya, hama ini mengakibatkan kerusakan yang sangat berat hingga sanggup menghancurkan kebun mangga. Kurang dari periode dua tahun hama ini telah menghancurkan ribuan batang mangga di Sumatera Barat.
Gejala Serangan Penggerek Batang Pada awal serangan, terlihat adanya lubang yang mengeluarkan kotoran berupa gerekan menyerupai serbuk gergaji pada pucuk atau cabang mangga. Kemudian cabang yang mengatakan tanda-tanda tadi akan mengering dan mati.
Karena cabang yang menerima serangan pertama mati, selanjutnya penggerek menuju ke bab tumbuhan yang masih hidup yaitu batang utama sehingga pada batang utama akan timbul lubang-lubang yang disertai juga dengan keluarnya kotoran. Pada serangan lanjut ini keseluruhan tumbuhan akan mati.
Pengendalian Hama Penggerek Batang Mangga Pengendalian hama penggerek lebih dini yakni faktor kunci untuk menyelamatkan tumbuhan mangga dari kematian atau bahkan menyelamatkan kebun mangga dari kehancuran sehingga kerugian sanggup dihindari. Langkah-langkah yang sanggup dilakukan untuk mengendalikan hama ini adalah:
- Lakukan monitoring secara cermat dan terpola untuk mengetahui ada tidaknya hama dan tanda-tanda seranggannya, terutama pada ketika tumbuhan sedang flush.
- Hindarkan terjadinya serangan penggerek pucuk alasannya yakni serangan hama ini membantu penggerek batang untuk meletakkan telur, dengan jalan mengendalikan hama penggerek pucuk.
- Apabila menemukan pintar balig cukup akal hama ini segera matikan secara mekanis.
- Apabila menemukan tanda-tanda serangannya, segera pangkas bab tumbuhan tumbuhan yang terjangkit kurang lebih 5 cm di bawah lubang yang masing mengeluarkan kotoran segar. Selain itu sanggup pula dilakukan penyuntikan minyak sereh basi pada lubang yang ada dengan interval 1 ahad sekali hingga pada lubang tidak mengeluarkan lendir/kotoran lagi.
- Matikan larva penggerek yang ada di ranting/cabang/batang yang telah dipotong dengan jalan membelah bab tumbuhan tersebut atau membakarnya.
- Aplikasi insektisida pada fase tunas untuk menghindari serangan hama pucuk sekaligus menghindari serangan penggerek batang.
Apabila sudah ada serangan gunakan insektisida sistemik sebagai alternatif pengendalian terakhir dengan jalan menginjeksikan cairan insektisida ke batang atau dengan cara saputan batang, dengan catatan bahwa pada ketika aplikasi insektisida ini tumbuhan tidak sedang berbuah.