|
Menanam anggrek ditempelkan pada kayu mati. Foto: |
MENANAM anggrek supaya akibatnya dapat maksimal, tak cuma subur dan gemuk tapi berbunga lebat masih jadi tantangan bagi saya.
Walaupun belakangan ini, beberapa batang anggrek yang aku tempelkan di pohon hidup sudah mulai survive bahkan tumbuh subur dan sesekali berbunga (baca:
cara menanam anggrek tempel pohon hidup)
Ya, menempelkan anggrek pada batang kayu memang dapat jadi alternatif untuk menciptakan anggrek seolah hidup di habitat aslinya.
Sebab, di dalam hutan, sebagian besar anggrek memang hidup melekat pada pohon lain tapi tidak merugikan pohon yang ditempelinya alasannya ialah anggrek merupakan jenis tumbuhan epifit.
Namun, bagaimana kalau di halaman tak ada pohon hidup untuk menempelkan anggrek?
Saya pernah mencoba menempelkan anggrek dendrobium ke kayu mati. Yakni, kayu dengan cabang yang menarik dan dicor serta dimasukkan ke dalam pot semen atau keramik.
|
Contoh anggrek tempel kayu. Foto |
Hasilnya? Selama perawatan nya benar, anggrek akan tetap hidup subur serta rajin berbunga.
Memang sih, dibandingkan kayu hidup, memakai batang kayu mati memang mempunyai masa pakai yang terbatas. Karena, kayu mati lebih berisiko lapuk dan rusak terutama kalau sering terkena air.
Namun, dengan sedikit pengorbanan yakni dengan mengganti kayu dengan kayu gres serta melekat ulang anggrek ke batang yang baru, akan menciptakan kita dapat menikmati rangkaian anggrek pada batang kayu mati.
Jika tak ingin cepat lapuk, penggunaan batang kayu stigi (orang biasa sebut santiki yakni tumbuhan pesisir yang kerap dijadikan bonsai) dapat jadi pilihan. Hanya saja, batang pohon ini harganya tidak mengecewakan mahal. Jika tak ada, penggunaan batang pohon lain juga dapat kok.
|
Contoh kayu santiki |
Selain berisiko lapuk, anggrek yang melekat pada kayu mati juga butuh perawatan ekstra dibandingkan anggrek pada kayu hidup. Misalnya saja soal penyiraman, pemupukan dan sebagainya. (baca:
cara menentukan pupuk untuk tanaman)
Nah, bagi yang ingin tau ingin mencoba menanam anggrek pada kayu mati, berikut beberapa step yang harus diperhatikan sebelum proses penanaman ala
.
- Siapkan bahan-bahan yang dibutuhkan. Mulai batang kayu, pakis cincang, tali ijuk (bisa diganti kawat atau tali lain), sabut kelapa, adukan semen untuk nge-cor, pot bunga dan tentu saja anggrek yang akan ditempelkan.
- Sebelum digunakan, pakis cincang, sabut kelapa sebaiknya direndam fungisida dulu untuk mencegah tumbuhnya jamur.
- Tentukan dulu titik-titik dahan yang akan ditempeli anggrek. Jumlah anggrek yang ditempelkan sebaiknya diubahsuaikan ukuran dahan. Usahakan jangan terlalu rapat. Sebab, nantinya anggrek akan butuh space untuk menumbuhkan anakan baru. Jika terlalu rapat berisiko menumpuk.
|
Anggrek tempel kayu. Foto |
- Sebelum ditempel, rendam anggrek dengan larutan air dicampur vitamin B1 untuk meminimalkan stres sehabis ditempelkan.
- Tempelkan batang anggrek pada titik yang akan dipilih, tambahkan pakis cincang, lapisi dengan sabut kelapa selanjutnya ikat memakai tali ijuk atau tali lainnya. Pastikan ikatannya cukup berpengaruh supaya batang tidak ambruk sehabis diikat.
|
Contoh anggrek tempel kayu. Foto
|
- Setelah semua anggrek terikat, letakkan di daerah yang teduh dan rawat sampai akar jalan (keluar akar baru) serta melekat pada batang kayu.
|
Setelah anggrek mulai adaptasi, akar gres akan keluar. |
- Jika anggrek sudah melewati masa stres, sebaiknya pilih area yang terkena sinar matahari pagi dan tidak terlalu panas. Anggrek bersama-sama dapat tahan juga di area fullsun. Hanya saja, tampilannya tak seindah ketika berada di bawah naungan. Selain itu anggrek biasanya juga lebih rentan kena hama.
|
Anggrek tempel kayu. Foto |
- Untuk perawatan tak beda dengan perawatan anggrek yang ditanam pada pot. Jangan lupa jaga kelembaban media tanam, rutin semprot pupuk, fungisida serta insektisida. (baca: cara gampang membasmi hama tanpa ribet)
Gimana? Praktis kan? Selamat Mencoba!
Salam Berkebun