Mungkin tak semua orang kenal buah matoa. Buah yang mempunyai nama latinPometia pinnata ini merupakan tumbuhan khas Papua dan menjadi tumbuhan identitas Papua Barat. Buah yang rasa dan aromanya yummy ini ternyata kaya manfaat!
Pohon buah matoa termasuk pohon besar dengan tinggi rata-rata 18 meter dengan diameter rata-rata maksimum 100 cm dan tahan terhadap serangga yang umumnya merusak tanaman. Iklim yang diperlukan untuk pertumbuhan yang baik yaitu iklim dengan curah hujan yang tinggi.
Buah ini sekilas terlihat menyerupai buah kedondong dengan kulit hijau kecokelatan dan bentuknya agak oval. Cara membuka buah ini, pecahkan kulit buah dengan tekanan dari ibu jari. Cangkangnya tidak terlalu keras dan terdapat selaput tipis pembungkus di dalamnya.
Salah satu keunikan buah matoa yaitu aromanya yang menyerupai buah durian. Tekstur buah ini sanggup dideskripsikan menyerupai kelengkeng sedikit kenyal menyerupai nangka, dan rasa buah ini cantik legit. Unik sekali.
Buah matoa menyerupai buah lain dan terasa segar jikalau dimakan, Buah ini kaya akan vitamin C dan E namun mempunyai kandungan glukosa jenuh. Menurut sebagian orang yang memakannya, jikalau mengonsumsi secara hiperbola terasa agak teler.
Kandungan vitamin C dalam buah matoa bermanfaat sebagai antioksidan yang sanggup menangkal radikal bebas dan bermanfaat untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Kandungan vitamin E pada buah matoa sanggup membantu meringankan stress, menunjukkan nutrisi pada kulit, serta meminimalkan resiko terjangkit penyakit kanker dan penyakit jantung koroner.
Buah matoa ini dihargai Rp. 30.000 per kilogram dan sanggup ditemui di supermarket. Umumnya dikemas dan dijual per setengah kilogram. Jika ingin menciptakan jus atau buah segar yang berbeda, buah ini sanggup jadi pilihan.