|
Vertical Garden sanggup jadi solusi berkebun di lahan terbatas. Foto by: |
MEMANFAATKAN semua area rumah untuk ditanami bunga.
Hal itulah yang sedang kami lakukan dikala ini.
Bukan cuma untuk menghijaukan rumah, tapi juga untuk menyalurkan hobi bercocok tanam.
Selain menanam di tanah, maupun di pot, kami juga menanam tumbuhan dengan sistem Vertical Garden.
Yakni menanam dengan sistem Vertical alias ke atas, memanfaatkan tembok2 yang menganggur.
Agar tumbuhan sanggup ditanam ke atas tentu saja butuh kawasan untuk meletakka nya di atas. Misalnya saja memakai rak tanaman.
Apalagi, bahannya sangat gampang didapatkan dan tidak mengecewakan terjangkau untuk dibeli. Yakni. Strimin besi yang biasa dipakai untuk jualan aksesoris.
Agar lebih cantik, suami saya menambahkan bingkai yang dibikin memakai las.
Untuk ukuran tentu saja harus diubahsuaikan dengan area yang akan dipasang
Vertical Garden.
Untuk pot, kini ini memang banyak dijual pot khusus vertikal garden. Hanya saja harganya tidak mengecewakan mahal.
Kaprikornus kami menentukan memakai pot tempel dinding biasa. Pengaitnya? Bisa menciptakan sendiri memakai kawat dengan ukuran agak besar dan dibuat menyerupai kail pancingan. Praktis kan?
Setelah tempatnya tersedia, saatnya menentukan tumbuhan pengisi rak vertikal gardennya.
Berhubung, pot tersebut akan digantung di dalam rak besi, saya biasanya menentukan media tanam yang ringan dan tidak membebani terlalu berat rak tersebut biar tak ambruk. Media ringan tersebut sanggup sekam bakar atau cocopeat.
Tinggal diubahsuaikan dengan tumbuhan apa yang akan ditanam. Untuk menjaga kesuburan tanaman, media tanam sanggup dicampur dengan kompos. Atau kalau nggak mau repot saya biasa pilih media tanam siap pakai.
Lantas, tumbuhan apa yang paling sempurna untuk mengisi rak tersebut?
Untuk jenis tumbuhan memang harus diubahsuaikan dengan peletakan rak tersebut.
Namun, bunga2 menjuntai akan memperlihatkan tampilan yang menarik dikala mulai menutupi rak tersebut.
Jika diletakkan di area panas, pilih jenis tumbuhan yang sun loving.
Misalnya saja,
Lantana, Moss rose, vinca, petunia, impatient, dan aneka bunga lainnya.
Sedangkan kalau vartical garden diletakkan di area teduh, tumbuhan pengisi nya sanggup memakai tumbuhan juntai berdaun. Misalnya saja, green fall, silver fall, baby sunrose, trandes, suplir dan paku2an, serta aneka tumbuhan lain.
Mengenai perawatan, tentu saja diubahsuaikan dengan jenis tumbuhan yang akan ditanam. Apakah beliau suka air atau tidak. Hal ini terkait frekuensi penyiraman tumbuhan yang bersangkutan.
Agar tampilan tetep menarik, pemangkasan secara rutin sangat penting untuk mengatur pertumbuhan tanaman.
Sehingga Vertical Garden tak terlihat semrawut alias acak2an.
Untuk pemupukan, sama menyerupai pemupukan tumbuhan biasa. Yakni dua Minggu sekali sesuai kebutuhan tanaman. Misalnya tumbuhan berbunga, sanggup memakai pupuk daun dengan kadar P tinggi.
Sedangkan tumbuhan yang berdaun sanggup memakai pupuk daun dengan kadar N tinggi.
Untuk menghilangkan kejenuhan, sesekali sanggup dilakukan rolling tumbuhan biar tampilan Vertical Garden tak membosankan.
Gimana? Tertarik mencobanya di rumah?
Menghadirkan tumbuhan di rumah sanggup jadi sarana refreshing dan menyegarkan pikiran, lho! Kaprikornus nggak perlu sering-sering piknik kan? Tinggal ke depan rumah pikiran eksklusif seger. Coba aja kalau nggak percaya!
Etapi, bagi yang suka piknik dan refreshing, coba klik ke
BLOG KEREN ini. Karena banyak banget berisi tips dan guiding untuk jalan-jalan syantik, ekonomis dan kenyang. Karena banyak juga goresan pena review kuliner sama hotel lokal, nasional mpe luar negeri. hehehe....
Fanpage FB :
Instagram : indy_neishaarfa
Sunday, September 3, 2017