|
Membuat pergola sederhana dan tentu saja dengan budget murah |
WAKTU jalan-jalan ke kebun teh Kemuning di kawasan Karanganyar, tahun kemudian kami sempat mampir minum teh di Rumah Teh Ndoro Dongker.
Dan udah jadi kebiasaan kami jikalau liat sesuatu yang
unik-unik pastinya kepo dan pengen tahu bahkan pengen bikin di rumah.
Nah, kebetulan waktu kami tiba ke
Rumah Teh Ndoro Dongker, pemiliknya sedang menciptakan beberapa pergola di area terasnya.
Meski memakai besi sebagai penyangga utamanya, bab jaring untuk menopang tumbuhan alias tempat merambat tumbuhan terlihat memakai kawat-kawat saja.
|
Pergola yang sedang dibentuk di Rumah Teh Ndoro Dongker. | | |
Karena, beberapa di antaranya sudah ada yang selesai yakni di bab depan, jadi udah kelihatan hasilnya.
Berawal dari situ balasannya muncul ilham untuk menghadirkan sebuah Pergola untuk
roof garden sederhana kami di lantai atas.
Sebenernya cita-cita mempunyai Pergola udah ada semenjak menciptakan roof garden di atas. Mikirnya waktu itu sih, daripada pakai paranet mendingan bikin Pergola aja.
Nggak cuma teduh tapi juga ada bunga yang bermekaran. Berhubung roof garden yang di rumah juga roof garden ala-ala, makanya kami putuskan bikin sendiri pergola dengan model sederhana.
|
Waktu mampir kesini, hari sedang hujan. Makara nggak leluasa foto-foto |
Kebetulan sebelumnya kami sudah menciptakan pelindung tumbuhan memakai paranet dengan tiang dari besi ukuran 1,5 inchi tebal sekitar 5 mm.
Jadi, tiangnya dapat dimanfaatkan untuk menambatkan jaring-jaring dari kawat yang fungsinya untuk menjadi tempat merambat tanaman.
Jika sudah ada tiangnya, materi yang diharapkan untuk menciptakan pergola hanyalah kawat saja.
Agar kuat, pastikan kawat yang dipakai berukuran cukup besar supaya besar lengan berkuasa menopang tanaman.
Selain itu, jangan lupa menganyam kawat dari pot ke atas seakan-akan tangga untuk merambat tanaman.
Untuk tumbuhan epilog
pergola, ada cukup banyak pilihan. Mulai thunbergia, passiflora, nona makan sirih, garlic vine alias stefanot, air mata pengantin atau coral vine, melati belanda, mandevilla, alamanda, bougenville, dan banyak banget pilihan bunga.
Bahkan, anggur pun dapat jadi pilihan untuk menjadi epilog pergola. Nggak cuma teduh, buahnya juga dapat dinikmati.
Baca Juga:
(DIY) Membuat Menara Bunga Menggunakan Paralon (DIY) Membuat Rak Bunga Pakai Paralon. Mudah dan Murah Meriah! Membuat Sendiri (DIY) Mini Fountain Sederhana Nah, khusus pergola di rumah, saya ingin mengombinasikan beberapa bunga dalam satu pergola. Ini sih bantu-membantu dampak kemaruk alasannya yaitu pengen tanam semua bunga tapi tempat nggak ada. Hehehe...
Agar cepat rimbun, saya pilih air mata pengantin dan nona makan sirih. Kedua tumbuhan ini tidak mengecewakan cepat menjalar sehingga cepat menutup atap pergola.
Selain kedua jenis tumbuhan ini, saya juga menanam mandevilla kuning yang dikombinasikan dengan nona makan sirih. Harapannya sih biar ada
kombinasi antara bunga putih dan kuning. Ada juga garlic vine yang belum tahu akan dirambatkan dimana? Hehehe...
|
Bunga air mata pengantin atau coral vine. Bunganya cantik |
Untuk penanaman dan perawatan kedua tumbuhan ini, inshaa Yang Mahakuasa di lain kesempatan akan saya tulis secara terpisah.
|
Bunga Nona Makan Sirih Putih |
Setelah tumbuhan ditanam, kita tinggal mengarahkan tumbuhan supaya batang-batangnya teratur dalam menutup jalur-jalur atap yang sudah kita buat. Dan jangan lupa untuk memperlihatkan nutrisi yang cukup supaya tumbuhan cepat besar, menjalar dan tentunya berbunga cantik.
Berhubung, pergola ini belum usang dibuat, saya belum dapat memastikan kira-kira berapa usang kawat akan tahan menopang tanaman. Karena, pergola ini bantu-membantu sifatnya hanya sementara dan dapat saja dibongkar dikala lantai atas akan dibangun.
Jika Anda membutuhkan pergola yang permanen, sebaiknya memang memakai material yang lebih tahan usang supaya nggak capek bongkar-bongkar.
Yuk, hijaukan rumah kita....
Salam Berkebun
Fanspage Facebook :
Instagram : @indy_neishaarfa