Tanaman ini memang mempunyai sebutan yang berbeda-beda pada setiap negara, tapi nama ilmiahnya yaitu Epiphyllum oxypetalum. Banyak orang beranggapan bahwa asalnya dari negeri China, alasannya yaitu tanaman ini tiba ke Asia Tenggara dari China pada tahun 1920-an. Namun bergotong-royong asal ratu malam ini ternyata dari kawasan yang lebih jauh lagi, yaitu dari hutan-hutan tropis di Amerika Selatan. Sekarang, tanaman ini sudah hampir menyebar luas hingga ke Asia Tenggara.
Di kalangan masyarakat Cina, bunga ini terkenal dengan sebutan Keng Hwah, artinya : bunga yang indah dan agung. Selain sebutan tadi, tanaman ini pun terkenal dengan sebutan puitis menyerupai :Midnight Flower (Bunga Tengah Malam), Queen of the Night (Ratu Malam), dan Orchid Cactus(Kaktus Anggrek). Pemberian nama Midnight Flower maupun Queen of the Night memang berkaitan dengan ketika mekarnya bunga ini. Untuk melukiskan keindahan bunganya itu maka Keng Hwah pun diberi gelar Ratu Malam. Sedangkan sebutan Kaktus Anggrek alasannya yaitu tanaman yang tergolong sukulen ini mempunyai bentuk bunga yang menyerupai anggrek.
Dalam budpekerti istiadat Cina dipercayai bahwa siapa saja yang dapat melihat mekarnya bunga Keng Hwah akan mendapat hoki atau keberuntungan. Mitos ini pun terbawa ke Indonesia, alasannya yaitu itu jangan heran jikalau ada orang yang rela berjaga hingga tengah malam hanya untuk menunggu mekarnya si ratu malam ini.
Bagi kebanyakan orang mekarnya si ratu malam merupakan suatu kejadian yang menarik. Tetapi keindahan itu sangatlah singkat, alasannya yaitu bunga yang mekar malam hari itu akan segera layu pada esok harinya.
Ternyata tanaman wijaya kusuma ini bunganya berasa manis, sifatnya netral, berguna sebagai antiradang, penghenti perdarahan (hemostatis), obat betuk dan peluruh dahak (mukolitik). Batangnya berasa asin, asam, sifatnya sejuk, dan berguna antiradang. Bagian tanaman yang dapat dipakai sebagai obat yaitu bunga dan batangnya, sedangkan pemakaiannya dalam bentuk segar. Bunga ini dapat dikeringkan untuk proses penyimpanan.
Bunga Wijaya kusuma dapat dipakai untuk mengatasi beberapa macam penyakit, menyerupai :
1. TB paru dengan batuk dan dahak berdarah
2. Sesak napas (asma)
3. Radang tenggorok (faringitis)
4. Nyeri lambung (gastritis)
5. Muntah darah
6. Pen darahan rahim (uterine bleeding).
Cara Pemakaian :
Untuk obat yang diminum, rebus bunga wijayakusuma sebanyak 10 – 20 gram (3 – 5 kuntum), kemudian minum airnya. Untuk pemakaian luar, giling batang segar hingga halus, kemudian turapkan ke kawasan yang sakit, menyerupai jerawat dan luka berdarah, dan balut.
Contoh Pemakaian
TB paru dengan batuk dan dahak berdarah. Rebus bunga wijayakusuma segar (3-5 kuntum), dengan tiga gelas air hingga tarsisa satu gelas. Tambahkan gula aren (15g). Setelah dingin, saring dan minum airnya sehari dua kali, masing-masing setengah gelas. Lakukan setiap hari hingga sembuh.
Pendarahan Rahim. Bersihkan bunga wijakusuma segar (2-3 kuntum) dan daging tanpa lemak (50g), kemudian potong-potong seperlunya. Masukkan ke dalam mangkuk, tambahkan air hingga semua materi terendam, kemudian tim. Setelah dingin, minum airnya. Isinya dimakan. Lakukan sehari dua kali, masing-masing separuhnya.
Sesak Napas. Cuci bunga wijayakusuma segar (3-5 kunum), kemudian potong-potong seperlunya. Masukkan ke dalam mangkuk, tambahkan gula kerikil dan air hingga permukaannya terendam seluruhnya, kemudian tim. Setelah dingin, saring dan minum airnya seharidua kali, masing-masing separuhnya.