LANTANA, bunga yang satu ini kerap dianggap jadi bunga yang tak ada nilainya.
Itu wajar, sebab bunga ini memang kerap tumbuh liar sebagai tanaman semak. Bunga ini banyak berada di pegunungan dengan aroma khas daunnya yang menciptakan tanaman ini gampang dikenali.
Tapi kini 'si liar' ini justru jadi primadona untuk jadi penghias halaman rumah, taman-taman kota maupun pinggiran jalan raya.
Warnanya yang bermacam-macam menciptakan bunga ini terlihat sangat menarik kalau sedang mekar.
Bunga ini juga termasuk bunga yang mengundang kupu-kupu.
Sehingga, warna-warni bunga dan kehadiran kupu-kupu akan menciptakan suasana taman terlihat semarak.
Lantana sendiri bahwasanya mempunyai dua jenis berbeda. Ada jenis yang menjuntai atau menjalar dan ada juga yang berbatang tegak. Keduanya tak kalah menarik ketika dijadikan pelengkap taman.
Baca Juga:
Membuat Sutra Bombay Rajin Berbunga Untuk jenis yang menjuntai dapat diandalkan untuk pengisi pot gantung atau dapat juga diletakkan di pot yang diletakkan di area tinggi ibarat balkon atau pagar rumah.
Jika ingin lebih berwarna, lantana juga dapat dipadukan dengan bunga lain ibarat vinca hybrid, petunia, verbena dan bunga gantung lainnya.
Paduan warna yang kontras akan mempercantik tampilan pot gantung. Sementara, lantana dengan jenis yang berbatang tegak, akan kelihatan menarik ketika dijadikan border taman, atau jadi penyemarak warna taman.
Untuk warna, tak perlu khawatir. Soalnya, ada banyak pilihan warna yang dapat dipadupadankan dengan warna bunga lain.
Misalnya, ungu, putih, oranye, kuning, atau merah. Ada juga yang mempunyai dua warna dalam satu bunga. Menarik kan?
Baca Juga:
Cara Praktis Agar Pohon Mangga Berbuah Mengatasi Buah Berulat dan Busuk Diserang Lalat Buah Rahasia Agar Tambulapot Cepat Berbuah Saya sendiri, pertama kali menanam Lantana tanggapan keisengan memetik batang kecil ketika bosan menunggu lampu hijau di sebuah perempatan jalan.
Kebetulan motor berhenti di erat tanaman yang berisi Lantana. Dengan potesan kecil ujung batang bunga, eh ternyata justru hidup hingga sekarang.
Dari
pengalaman stek batang lantana, tanaman ini tampaknya lebih gampang tumbuh kalau ditanam dari batang muda dibandingkan batang yang sudah tua.
Sebab, dengan beberapa kali eksperimen menanam batang renta dan batang muda, akibatnya batang mudalah yang lebih tumbuh.
Jika memang ingin menanam batang renta (mungkin) sebab ingin tanaman sudah eksklusif besar, dapat dilakukan dengan mencangkok batang. Kebetulan saya pernah mencobanya dan berhasil.
Lantana, termasuk tanaman yang toleran terhadap kekeringan. Jadi, kita nggak perlu risau untuk rajin menyiramnya. Jika tanaman kurang air, daun akan kelihatan layu. Namun, sesudah disiram, daun-daun dan bunga akan cepat segar kembali.
Agar bunganya selalu semarak, pasokan nutrisi juga sangat diperlukan. Yakni dengan pinjaman pupuk ibarat NPK. Saya biasa menunjukkan pupuk NPK dua ahad sekali.
Selain itu, sesekali juga disemprot dengan growmore atau gandasil yang diberi tambahan vitamin B1. Biasanya sih, pupuk plus vitamin ini sisa-sisa ketika mupuk anggrek.
Karena, intinya sebagai tamanan 'liar' Lantana cukup tahan tanpa perlakuan khusus. Perlakuan itu akan menciptakan tanaman kelihatan lebih sehat, subur dan tentunya berbunga lebat.
Nah, kalau pengen liat lantana terus ramai bunganya, saya biasanya memotong bekas-bekas bunga yang udah rontok yang bakal jadi buah.
Jika bekas bunga ini dipotong secara rutin, biasanya lantana akan terus berbunga tanpa henti.
Bahkan, kadang daunnya sedikit sementara bunganya banyak.
Kalau soal hama, kayaknya bunga yang satu ini sangat tahan terhadap hama.
Aromanya yang khas menciptakan hama kurang suka kali ya sama bunga yang satu ini. Hanya, kemarin pernah juga ketemu hama di pot lantana yang bentuknya ibarat ulat kecil-kecil.
Sebelum merajalela, akibatnya saya kasih furadan untuk mengatasinya.
Gimana? minat tanam lantana di rumah? ^_^