MEMILIKI mini bioskop atau area khusus untuk menikmati aneka tontonan film melalui perangkat audio dan video memang bukan satu kebutuhan yang harus dihadirkan dalam hunian. Sebab, kebutuhan tersebut sifatnya tersier.
Namun, bagi sebagian orang yang menginginkan prestise atau setidaknya menggemari aktivitas nonton, mengusung konsep bioskop ke dalam hunian niscaya menyenangkan dan menunjukkan kenyamanan tersendiri.
Bagaimana tidak, ketika ingin menyaksikan tayangan film terbaru, seluruh penghuni rumah tak perlu repot-repot pergi ke bioskop dan menonton ramai-ramai dengan oranglain. Selain membutuhkan anggaran khusus, menonton ramai-ramai di bioskop juga akan menghilangkan privasi yang ingin didapatkan.
Bagi yang ingin menghadirkan home entertainment melalui mini bioskop dalam hunian, ada banyak hal yang patut diperhatikan. Sebab, menghadirkan sebuah area menonton yang nyaman tak sekadar menempatkan seperangkat home theater serta layar tv ataupun layar projector.
"Dalam mendesain sebuah mini bioskop di dalam rumah, pastikan ruangan kedap suara. Sehingga, program menonton bisa dinikmati secara spektakuler tapi tidak mengganggu oranglain yang berada di sekitar ruangan atau bahkan tetangga,"ungkap Gerry S Mawuntu, Desainer Interior.
Untuk menghadirkan ruangan kedap bunyi itu sendiri bisa dilakukan dengan cara pelapisan dinding sebagaimana yang banyak diterapkan bioskop bergotong-royong atau studio musik.
"Saat ini cukup banyak materi yang bisa dijadikan pelapis dinding untuk membuat pengaruh kedap bunyi pada ruangan. Bahan kedap bunyi itu sendiri sanggup dipasang dengan konsep beberapa lapisan yang direkatkan atau ditempel pada permukaan dinding," jelasnya.
Agar tampilan dinding yang telah dilapisi tersebut tetap indah dipandang, sebaiknya desainnya diadaptasi dengan konsep apa yang ingin dihadirkan pada mini bioskop tersebut. Misalnya warna, motif, sampai perhiasan pemanisnya. Dengan begitu, ruangan akan fungsional tapi tetap apik dipandang ketika tidak digunakan.
Hal lain yang patut diperhatikan yaitu ketersediaan space ruangan yang memadahi. Ketersediaan space ini terkait kapasitas penonton yang diinginkan serta keleluasaan dalam menata ruangan.
"Ruangan hendaknya juga mempunyai sirkulasi udara dan AC yang baik. Jangan lupa juga menghadirkan sofa yang nyaman sebagai area duduk ketika menikmati tayangan film. Selain itu, sanggup juga ditambahkan akomodasi penunjang mirip mini bar, toilet plus wastafel," ungkap Gerry. (*)
Compact Home Theater untuk Ruang Terbatas TAK berbeda dengan konsep yang diterapkan bioskop, mini bioskop juga banyak yang memakai projector dan sebuah layar sebagai perangkat pendukung menghadirkan gambar yang lebih spektakuler.
Hanya saja, untuk menghadirkan mini bioskop yang mirip konsep bioskop bergotong-royong tentu membutuhkan ruangan yang tidak kecil. Apalagi, ketajaman gambar yang terlihat pada sebuah layar projector akan terlihat tepat pada jarak tertentu.
Nah, bagaimana dengan hunian mungil yang mempunyai space terbatas tapi ingin menghadirkan sebuah mini bioskop sebagai sentra hiburan keluarga?
"Secara umum home theater memang memakai projector dan layar sebagai media visualnya. Tapi dengan maraknya LCD TV dengan ukuran layar lebar bisa juga menjadi alternatif mensiasati keterbatasan ruang yang ada. Penyatuan antara perangkat home theater dan LCD TV ini biasa dijuluki compact home theater," terang Gerry S Mawuntu.
Disebut compact home theater dikarenakan telah didesain secara komplit baik visual maupun audionya. Selain itu, kualitas suaranya pun sudah masuk dalam system surround multi-channel.
"Home theater sendiri perangkat audionya terdiri dari aneka macam macam sistem mirip Dolby Prologic, Dolby Digital (AC-3), Digital Sorround ( DIS ) dan Digital Cinema Sound ( DCS ),"katanya.
Kesemua perangkat tersebut yaitu sistem surround yang membuat pengaruh bunyi sangat berbeda dibandingkan audio biasa. Dan hal inilah yang dirasakan ketika menonton film di bioskop. Dan kalau perangkat tersebut dihadirkan dalam hunian, tentunya akan bisa mengusung kenyamanan yang biasa ditawarkan sebuah bioskop namun dalam skala kecil. (*)
Tips Menghadirkan Mini Bioskop 1. Siapkan sebuah ruangan yang mempunyai standar cukup untuk menghadirkan sebuah home theater. Standar tersebut di antaranya:
- Space ruangan yang cukup, diadaptasi kapasitas orang yang biasa menonton plus kemungkinan ada tamu ditambah space perlengkapan audio dan video yang dibutuhkan.
- Ruangan dibentuk kedap suara, dan mempunyai sirkulasi udara, serta AC yang baik.
- Memiliki akomodasi penunjang mirip mini bar, toilet lengkap dengan wastafelnya.
- Sebaiknya mempunyai sofa standar theater atau sofa yang diciptakan sendiri namun nyaman.
- Pastikan ketersediaan instalasi listrik dan pemakaian lighting yang baik (sifatnya lebih sebagai penerangan artistic).
- Safety first untuk ancaman kebakaran plus jaringan telepon atau walky talky.
2. Siapkan standart perangkat home theater yang memadai. Minimal terdiri dari:
- DVD Player.
- Processor.
- Amplifier
- Speaker
- Visual equipment- Projector + Layar
- Kabel Interkonek audio dan video
- Kabel Speaker dan power cord
Tips Membeli Home Theatre 1. Jangan malas membandingkan harga. Karena biasanya harga produk elektronik berbeda-beda antara satu toko dengan lainnya. Mengingat harga produk ini tidak mengecewakan merogoh kocek, survei harga di beberapa toko menjadi satu hal penting sebelum membeli. Ingat, jangan membeli produk yang rentang harganya terlalu jauh dibandingkan toko lain.
2. Jangan praktis tergiur harga. Mentang-mentang menerima harga murah meriah, Anda jadi terlena dan lupa menilik barang. Makara hal yang paling penting yaitu membandingkan antara harga dan kualitas barang. Jangan-jangan harga murah alasannya memang kualitasnya rendah. Atau barang tersebut bisa jadi barang hasil curian atau selundupan (biasa disebut black market).
3. Sebelum memutuskan membeli home theatre sebaiknya sesuaikan dengan kemampuan dana serta kebutuhan.
4. Perhatikan apakah home theater ini bisa di-up grade di kemudian hari.
5. Perhatikan apakah barang tersebut diberikan garansi atau tidak. (berbagai sumber)