|
foto by internet |
MENJADI seorang single parent dengan beberapa anak yang masih membutuhkan pendidikan dan kehidupan layak pastinya bukan sesuatu yang mudah. Sebab, bagaimanapun juga sebagai orangtua, seorang single parent harus berjuang sendiri untuk membesarkan anak- anak.
Berbeda dengan single parent yang berlatar belakang perceraian, membesarkan anak sendiri akhir pasangan meninggal dunia pastinya jauh lebih berat. Tak hanya terkait turunnya kondisi psikis akhir ditinggal orang yang dicintai tapi juga terkait sisi finansial yang biasanya eksklusif berubah drastis.
Apalagi bila single parent dalam hal ini yakni istri selama ini hanya mengandalkan penghasilan suami tanpa ada penghasilan lainnya. Saat suami meninggal, sudah niscaya pemasukan eksklusif hilang. Kalaupun suami mendapat pensiun biasanya masih jauh dari jumlah yang bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Syukur-syukur bila pasangan tersebut sudah mempersiapkan dana melalui asuransi baik asuransi jiwa maupun asuransi pendidikan bagi anak-anaknya. Kalaupun ada sudah niscaya sisa uang yang ada harus dikelola secara baik biar bisa mencukupi kebutuhan atau bahkan lebih untuk ditabung.
"Dalam perjuangan menata kembali keuangan rumah tangga pasca ditinggalkan suami, ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan oleh perempuan single parent," terperinci Lusiana, pengamat keuangan keluarga Kota Batam.
Yang pertama kali harus dilakukan yakni menganalisis kekayaan, hutang serta pendapatan yang dimiliki ketika ini. Kekayaan yang dimaksud yakni aset apa saja yang dimiliki, baik aset riil maupun aset finansial. Aset riil menyerupai rumah, mobil, dan aset yang tidak bergerak, tetapi masih sanggup dijual. Biasanya aset perabotan rumah tidak pernah dimasukkan.
Sedangkan aset finansial menyerupai tabungan, reksa dana, deposito, dan sebagainya. Barang berharga menyerupai emas dan berlian juga sering dimasukkan ke dalam kelompok ini, walaupun sesungguhnya kurang tepat.
Selanjutnya buat daftar hutang, baik yang akan jatuh tempo dalam jangka pendek maupun jatuh tempo jangka panjang menyerupai kredit rumah, kredit mobil, kredit televisi, dan sebagainya. Kegunaan pembuatan daftar kekayaan dan utang yakni untuk mengetahui posisi kekayaan, utang dan dana yang dimiliki dan data ini dipergunakan untuk merencanakan selanjutnya.
"Setelah daftar kekayaan final dibuat, lakukan perencanaan keuangan untuk masa mendatang dengan melaksanakan schedule ulang pelaksanaan anggaran belanja sebelumnya. Disini single parent dituntut untuk menepikan ego, status sosial, pedoman konsumtif yang mungkin sebelumnya telah menjadi lifestyle dari keluarga tersebut," ungkapnya.
Dalam penyusunan perencanaan keuangan lakukan menurut skala prioritas kebutuhan utama yang medasar dahulu. Mungkin akan ditemukan beberapa pos yang sanggup diubahsuaikan atau dihilangkan dari planning keuangan yang gres tersebut.
Misalnya saja mengurangi jadwal makan-makan di luar (di restoran mewah) yang diganti menjadi makan bersama keluarga di rumah, mengganti kendaraan beroda empat glamor yang memiliki cc tinggi menjadi kendaraan beroda empat keluarga yang hemat atau cc rendah, menghilangkan kebiasaan clubbing, dan sebagainya . (*)
Gali Potensi untuk Cari Pendapatan Baru DALAM mengelola keuangan single parent sesungguhnya tidak jauh berbeda dengan pengelolaan keuangan standar keluarga lainnya. Hanya saja, mengingat tulang punggung yang menggerakkan motor ekonomi hanya satu, maka sebaiknya pengelolaan keuangan dilakukan melalui skala prioritas pengeluaran keluarga sefisien dan seefektif mungkin.
"Ada tiga hal penting yang harus diperhatikan dalam merencanakan keuangan untuk hari mendatang, yaitu keuangan untuk kehidupan sehari-hari, keuangan untuk pengeluaran mendadak, dan keuangan untuk jangka panjang," ungkap Lusiana, Pengamat Keuangan Keluarga Kota Batam.
Pengeluaran untuk kehidupan sehari-hari mencakup kebutuhan akan biaya listrik, biaya air, biaya untuk membeli makanan. Dan jikalau Anda bekerja, di dalam kelompok ini termasuk juga biaya untuk transportasi pergi-pulang kantor dan biaya makan siang di kantor, serta biaya sandang (pakaian dan sepatu) untuk seluruh keluarga.
Perencanaan untuk pengeluaran mendadak merupakan pengeluaran yang tidak diketahui sebelumnya. Pengeluaran ini termasuk pengeluaran untuk biaya perawatan anggota keluarga yang sakit, dan lainnya.
Perencanaan keuangan untuk jangka panjang sanggup dipertimbangkan dari effisiensi pengeluaran yang sanggup dilakukan tiap bulannya untuk mencapai objektif keuangan jangka panjang. Dalam perencanaan ini kita harus melaksanakan investasi dengan sasaran yang tidak terlalu muluk.
Perencanaan jangka panjang ini juga sanggup dilakukan dari harta atau tabungan atau asuransi atau investasi yang dilakukan oleh pasangan sebelum meninggal atau pergi.
Selain pengeluaran, hal lain yang perlu diperhatikan yakni sumber pemasukan di luar harta peninggalan suami. Bagi single parent yang telah meniti karir sebagai perempuan karir, ajal pasangan hidup tidaklah seberat beban ibu rumah tangga yang ditinggal suami yang hanya mengharapkan pendapatan dari suami.
Namun, meskipun berat hidup harus tetap berjalan. Sehingga, sebisa mungkin seorang single parent menggali segala kemampuan yang dimiliki biar menghasilkan uang. Misalnya, dengan menciptakan kuliner ringan anggun atau lauk pauk yang selama ini hanya menjadi hobi untuk menyenangkan suami dan bawah umur dikembangkan secara serius menjadi perjuangan kuliner ringan anggun dan katering yang profeisonal.
Bisa juga dengan memanfaatkan ketrampilan menyulam dan menjahit baju yang selama ini hanya untuk bawah umur dan sebagai mengisi waktu dijadikan perjuangan konveksi yang serius.
Berbagai kemampuan tersebut bila diasah secara maksimal bisa juga menghasilkan uang untuk menambah pundi-pundi keuangan akhir hilangnya sumber pendapatan yang usang akhir ajal atau perceraian. (*)
Buka Komunikasi dengan Anak PERUBAHAN status single parent pastinya tidak hanya akan dirasakan oleh orangtua saja. Sebab, anak yang juga merupakan anggota keluarga juga akan mencicipi dampak dari hilangnya figur ayah khususnya single parent akhir kematian.
Dan dari sisi finansial, sudah niscaya akan ada pengaruh terhadap pemenuhan kebutuhan anak. Meskipun sesungguhnya seorang single parent harus tetap memprioritaskan kebutuhan anak, tapi tetap saja akan ada perubahan teladan pengelolaan keuangan.
"Dari sisi materi, ajak anak untuk berkomunikasi secara terbuka wacana kondisi keuangan keluarga sesudah ayah tiada. Pada kasus mereka yang berpisah, mungkin masih ada tunjangan dari sang ayah, namun kemungkinan tidak sebesar ketika masih berkumpul. Begitu juga pada rumah yang ditinggal meninggal kepala keluarga, ada pendapatan yang hilang," terperinci Lusiana, Pengamat Keuangan Keluarga Kota Batam.
Dengan berterus terang wacana kondisi keuangan, dibutuhkan bawah umur akan mengerti dan mau diajak mulai hidup prihatin. Dari segi ekonomi, berkurangnya penghasilan rumah tangga bagi seorang perempuan pekerja mungkin tidak terlalu mengagetkan. Namun, bagi seorang perempuan yang tidak bekerja, hal ini akan dirasakan sangat sulit.
Jika harus bekerja untuk mencari penghasilan baru, seorang single parent juga harus menjaga kesehatan. Seringkali, saking asyiknya bekerja, sampai-sampai urusan kesehatan tak lagi diperhatikan.
"Jangan alasannya mengejar uang, Anda kemudian tidak mempedulikan kondisi fisik. Sebab, selain diri Anda, bawah umur yang Anda cintai pun jadi kurang perhatian jikalau Anda jatuh sakit. Segeralah pergi ke dokter jikalau tubuh terasa tak enak," ungkapnya. (*)