|
foto by internet |
MENDAPATKAN kenaikan honor sehabis bekerja keras tentu saja menjadi harapan setiap orang. Sebab bagi sebagian orang, kenaikan honor merupakan satu bentuk reward dari hasil kerjanya. Karenanya tidak mengherankan bila orang akan merasa tidak semangat bekerja bila honor yang dibayarkan dirasakan tidak sesuai dengan kerja keras yang dirasakan selama ini.
"Sebelum memutuskan mengajukan usul kenaikan gaji, ada baiknya seorang karyawan melaksanakan penilaian hasil kinerja selama satu tahun. Apakah memang sudah pantas mendapatkan kenaikan honor atau belum. Dan bila sudah pantas, berapa kira-kira kenaikan yang masuk akal didapatkan," terperinci Rostina Tonggo Morito, HR Consultant dan Praktisi di PT Tunaskarya Indoswasta Batam.
Sebab, salah satu dasar sebuah perusahaan menawarkan kenaikan honor ialah performance appraissal yakni hasil kinerja seorang karyawan. Sehingga, jikalau pun seorang karyawan akan mengajukan kenaikan honor jangan hingga melebihi standar prestasi yang dimilikinya.
"Salah satu dasar yang bisa dijadikan alasan usul kenaikan honor ialah bantuan pada perusahaan dan prestasi yang telah dilakukan karyawan. Selain itu, lamanya bekerja juga sanggup menjadi tolok ukur kenaikan honor seseorang," terangnya.
Masa kerja satu tahun terutama bagi karyawan fresh graduated biasanya masih belum begitu memperlihatkan hasil kinerja seorang karyawan. Hal itu lantaran performance serta loyalitas karyawan bersangkutan masih belum begitu terlihat oleh atasan. "Itulah sebabnya terkadang besarnya kenaikan honor karyawan usang akan lebih besar dibandingkan karyawan baru," ungkap Rostina.
Bagi karyawan baru, tidak ada salahnya untuk mencari perbandingan atau citra rata- rata kenaikan honor yang diberikan oleh perusahaan pada karyawan lain. Setelah tahu, yang bersangkutan sanggup membandingkan dengan kenaikan yang didapatkannya ketika ini. Gambaran tersebut akan memudahkan ke depan untuk mencapai prestasi yang lebih baik tentunya diiringi kenaikan honor yang sesuai keinginan.
"Bagi fresh graduated, masa kerja dari nol hingga tiga hingga lima tahun sebaiknya dijadikan sebagai masa investasi. Dalam masa ini jadikan sebagai media belajar. Jika seteah lima tahun ternyata tidak ditemukan kepuasan, kejenuhan ada baiknya melaksanakan penilaian apakah akan meneruskan pekerjaan atau mencari pekerjaan lain," terangnya.
Saat memutuskan akan mengundurkan diri dari perusahaan lama, Rostina menyarankan supaya karyawan menunggu hingga mempunyai masa kerja selama tiga tahun. Selain memudahkan perundingan honor juga lebih memperkuat diri ketika melamar pekerjaan di perusahaan lain.
"Biasanya sebuah perusahaan lebih condong mempertanyakan loyalitas pelamar yang mempunyai pengalaman kerja setahun di perusahaan sebelumnya. Bahkan tidak jarang pelamar bersangkutan akan dianggap sebagai kutu loncat," katanya. (*)
Naik Nggak Wajar, Temui Aja Atasan SETIAP awal tahun mulai Januari hingga April biasanya perusahaan menawarkan kenaikan honor untuk karyawannya. Umumnya standar perusahaan menawarkan kenaikan honor didasari dua hal, yakni kenaikan bersiklus yang diadaptasi dengan kondisi global ekonomi, ibarat laju inflasi, dan sebagai cuilan dari penghargaan terhadap prestasi yang diraih karyawannya.
Meski hampir semua karyawan mengalami kenaikan gaji, tetapi besaran honor yang diterima tentu saja tidak sama antara satu dengan lainnya. Terutama bila kenaikan honor terjadi terkait dengan prestasi kerja seorang karyawan.
Lantas bagaimana bila ternyata besarnya kenaikan honor dinilai tidak sesuai dengan prestasi yang Anda capai? Terlebih bila kenaikan honor yang diterima rekan sekerja yang mempunyai prestasi di bawah Anda ternyata justru mendapatkan honor lebih tinggi. Apa yang harus dilakukan?
"Saat mendapati kenaikan honor yang jauh dari prestasi kerja sebaiknya eksklusif temui atasan. Sebab, bila hanya berdiskusi dengan rekan sekerja tidak akan menuntaskan masalah," terang Rostina Tonggo Morito, HR Consultant dan Praktisi di PT Tunaskarya Indoswasta Batam.
Perlunya menemui atasan, berdasarkan Rostina, lantaran memang pihak yang menawarkan penilaian pada karyawan ialah atasan langsung. Sementara, HR department hanya bertugas meng-input apa yang diinformasikan atasan.
"Saat bertemu atasan, karyawan sanggup menanyakan eksklusif terkait kenaikan honor yang dinilai tidak sesuai dengan prestasi yang diraihnya. Tentu saja dengan memperlihatkan hasil kerja yang selama ini telah dilakukan," terperinci Rostina.
Saat mendapati tanggapan bahwa kenaikan honor yang diterima ketika ini memang sudah sesuai dengan prestasi yang ditunjukkan, sebaiknya Anda jangan cepat putus asa. Bahkan, jikalau bisa Anda harus lebih ulet dan pertanda bahwa Anda memang layak dipertimbangkan untuk mendapatkan honor lebih baik.
Perlunya menemui atasan juga untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya kesalahan input data hasil kinerja oleh HRD department. Misalnya seharusnya nilai A ternyata ditulis B. Sehingga, range kenaikan honor juga akan diadaptasi dengan nilai yang didapatkan yakni B.
Jika memang terjadi kesalahan input, sebaiknya karyawan berinisiatif untuk mendatangi HRD department untuk meluruskan kesalahan tersebut. Kecuali atasan karyawan bersangkutan ialah orang yang aktif yang akan dengan cepat meluruskan kesalahan. (*)
Tips Agar Keinginan Naik Gaji Dipertimbangkan: 1. Tunjukkan kinerja yang baik.
2. Tumbuhkan sisi positif diri pribadi.
3. Jangan melanggar peraturan perusahaan.
4. Manfaatkan jam kerja seefektif mungkin.
5. Ciptakan prestasi sebanyak mungkin.
6. Jalin kekerabatan baik dengan rekan kerja, apalagi dengan atasan.
7. Hindari konflik pribadi dengan siapa pun.
8. Tumbuhkan semangat kompetisi dalam memberi bantuan bagi perusahaan.
9. Nilailah diri secara wajar, sesuai dengan kemampuan, latar belakang, dan prestasi kita.
10.Jangan menuntut melebihi "nilai" diri kita.(*)