LAUT yakni daerah yang menjadi favorit mama. Bukan saja alasannya yakni birunya air dan hembusan angin yang selalu menyertai, maritim juga menghadirkan pesona alam yang luar biasa. Saat sunset atau sunrise, air memancarkan kilauan cahaya warna keemasan. Dan kala bulan bercengkrama di angkasa, maritim berubah jadi kilauan cahaya berwarna perak yang memikat.
Itulah kenapa mama selalu betah menghabiskan waktu memandang maritim sambil menikmati irama deburan ombak yang perkasa.
Tapi betapa terkejutnya mama waktu melihat maritim Kepri yang seharusnya memancarkan pesona nan bagus tapi justru menjadi laut-an sampah. Beberapa bibir pantai di sudut kota bertebaran sampah yang sungguh menyedihkan. Bahkan, di samping kantor pejabat pemerintah yang semestinya menjadi taman yang bagus dan sedap dipandang ketika ada tamu bertandang, justru menjadi "tempat" sampah yang datangnya dari antah berantah...
Waktu mama coba tanya pada pejabat yang punya kuasa.... jawabnya "ya, jikalau orang di sini bilangnya sampah dari seberang lautan. Lha waktu di tanya di seberang lautan jawabnya juga dari seberang sana". Nah loh... siapa dong yang buang sampah...
Usut punya usut ternyata orang suka buang sampah alasannya yakni alasan demi kepraktisan. Karena TPA jauhlah.. alasannya yakni enggak ada daerah sampah umumlah... atau bahkan alasannya yakni lubang sampah memang ada di dalam rumah (khusus rumah pelantar).. tinggal buka lubang yang punya susukan pribadi ke maritim dan plung... ilang deh...sampahnya kebawa arus ke rumah tetangga...
Yang terjadi akhirnya.... maritim yang seharusnya jadi daerah ikan berenang justru jadi area sampah berpacu dengan arus. Dan yang paling pening ya nelayan (padahal kadang juga buang sampah sembarangan). Waktu njaring ikan lha kok dapetnya sampah....Mau nangkap kepiting dapetnya botol air mineral... Ngumpet di mana ikannya...
sampah...sampah.... kok maritim isinya sampah???... lautku kenapa jadi daerah sampah????!!!
Coba bayangkan bila tiba-tiba banjir atau maritim sampah??? apa bukan rumah yang jadi kolam sampah??? Kapan Kepri peduli sampah semoga lebih berguna??? (*)